Klik Gambar

Minggu, 06 Mei 2012

Mensiasati “THAINGLISH”


Apa itu Thainglish? Ini adalah sebuah sebutan tak resmi aksen bahasa masyarakat Thai saat mereka bicara dalam bahasa Inggris. Bagi Anda yang baru pertama kali ke Thailand, tentu artikel ini sedikit banyak akan membantu Anda untuk menghindari kesalahpahaman berbicara bahasa Inggris dengan orang Thai. Istilah Thainglish ini disebut oleh para ahli bahasa karena orang Thai memiliki kekhususan saat berbicara bahasa Inggris yang membedakannya dengan masyarakat lain di berbagai belahan dunia Asia, Eropa atau Afrika. Saat Anda berbicara dalam bahasa Inggris dengan orang Thai, Anda barangkali perlu sedikit berpikir dan membayangkan apa yang dimaksud oleh lawan bicara Anda. Beberapa kata dan cara pengucapan dalam bahasa Inggris tidak terdapat dalam bahasa Thai, begitu juga sebaliknya. Untungnya, orang Thai memahami isyarat menganggukkan kepala sebagai “Yes” dan menggelengkan kepala sebagai “No”. Berikut ini adalah beberapa aturan tak resmi yang saya peroleh dari pengalaman berbicara dan bergaul dengan rekan-rekan Thai:
  1. Huruf “L” dan “R” terkadang terbalik dalam pengucapan bahasa Inggris. Dalam berbagai kelas masyarakat, mereka mengucapkan huruf “R” nya dengan “L”, utamanya saat huruf “R” terletak di tengah kata. Misal : “Room for Rent” akan diucapkan “Loom for Lent”, atau “This is wrong way” akan diucapkan “This is wlong way”. Untuk kata “friend” biasanya mereduksi menjadi “fan”. “-r” di akhir kata akan mereduksi menjadi “-e” atau bahkan menjadi “-n”. Kata “motor” bisa diucapkan “moter” atau “moten”.
  2. Orang Thai jarang sekali mengucapkan dua atau tiga huruf mati bersambung yang ada dalam sebuah kata. Misal : “I am study here” akan diucapkan “I am setudy here”. “School” akan menjadi “Sechool” atau bahkan “Sechoon” (akan dijelaskan di no.3). Ketika menyebut nama daerah, semisal “Prawet Boorirom”, mereka akan berkata “Pawet Boolilom”.
  3. Akhiran “-l” atau “-le” dalam bahasa Thai akan berubah menjadi “n” atau “-eo”. Misal, kata “cable” akan menjadi “caben”. Kata “triple” bisa diucapkan “thipen”. Kalimat “ring the bell” akan diucapkan “ling the beo”. “Original” menjadi “originon”. “Control” menjadi “conton”. Menyebut nama universitas Mahidol dalam bahasa Thai adalah Mahidon uniwesity (akan dijelaskan pada no.4).
  4. Huruf “v” akan berubah menjadi “w”. “Suvarnabhumi” menjadi “Swarnaphoom”. “University” akan menjadi “uniwersity” atau “uniwersity-a”. “Van” akan diucapkan “wan”. “Thank you very much” akan diucapkan “Tank you wely mut”.
  5. Tidak ada “tense” dalam bahasa Thai. Awalan “a” atau “the” biasanya jarang disebutkan saat percakapan sehari-hari. Orang Thai juga kadang terbalik-balik menyematkan kata ganti “He” atau “She” (karena dalam bahasa Thai sendiri “Dia” tidak dibedakan laki-laki atau perempuan).
  6. Orang Thai kesulitan mengucapkan “-s-“ mati yang berada di tengah kata. Kata “mister” akan diucapkan “missa-ter” atau “mit-ter”. “Password” akan diucapkan “Patwed”. “-s” atau “-sh” yang berada di akhir kata akan berubah menjadi “t” atau “d”. Misal, kata “house” akan diucapkan “hout”. “Finish” akan menjadi “finit”. “Bus” akan menjadi “but”. Akhiran “-ch” dalam bahasa Thai akan menjadi “-t”. “Lunch” akan diucapkan “Lunt”. “Cocroach” akan diucapkan “Coce-roat”. “Stomachache” akan berubah menjadi “Setomat-et”.
  7. Semua konsonan yang terletak di akhir vowel –OW, -IGH, -OY biasanya tidak akan diucapkan karena kata-kata dalam bahasa Thai dengan vowel itu tidak akan berakhir di konsonan. Misal kata “townhouse” akan menjadi “tow-how” atau “tow-hout”. “Life”, “like”, “line” atau “light” akan diucapkan “ly”. Pengecualian, kata “time” biasanya akan diucapkan “tahms”. Berhati-hatilah jika Anda memesan makanan, karena “fried rice” akan menjadi “fly lie”!
  8. Huruf X akan menjadi K. “Execuse me” akan menjadi “ekkuse me” atau bahkan “ekkute me”.
  9. Untuk angka, Anda harus ekstra berhati-hati. Biasanya penjual barang di pasar atau bahkan mall sekalipun akan berusaha mengucapkan angka dalam gaya Thainglish. “Twenty bath” (20 bath) akan diucapkan “Tawenty bath”. “Seventy bath” (70 bath) akan diucapkan “Sa-wenty bath”. Beberapa pengucapan angka lain : FIE (5), SICK (6), SE-WEN (7), EE-LEWEN (11), TA-WEN (12), FITTY (50), SITTY (60), HAN-DET (100).
  10. Beberapa kebiasaan pengucapan lain, beberapa pelajar dan dosen Thai akan menggunakan kata USED TO untuk membicarakan sesuatu yang telah terjadi, misal: “You remember I used to meet you last week?” maksudnya adalah “Do you remember I met you last week?” Penggunaan tata bahasa Thai dalam bahasa Inggris sangat mempengaruhi susunan kata, seperti “No have” bisa diartikan “Don’t have” atau “no can” bisa berarti “can not”. “Just moment” biasa digunakan untuk “Wait a minute”. Oya, jangan pernah menggunakan kata tanya “isn’t” atau “aren’t” diakhir kalimat, seperti “You are not a lecturer, aren’t you?” karena jawabannya pasti akan YES (maksudnya “No, I am not”). Gunakan kata tanya yang simpel, “Are you lecturer?” Jawabannya akan jelas dan mudah dimengerti.
Apa penyebab dari berubahnya gaya bicara masyarakat Thai ini? Selain perbedaan tata bahasa, ternyata dalam buku-buku pelajaran bahasa Inggris yang saya lihat, terjemahan yang digunakan adalah bahasa Thai dan para guru bahasa Inggris di Thailand mengajari muridnya membaca kata dalam bahasa Inggris dengan cara pengucapan / aturan tata tulis bahasa Thai. Hal ini saya perjelas dengan menanyakan langsung ke rekan-rekan lab saya yang cukup fasih berbahasa Inggris (ia pernah mengambil kuliah S2 dan thesis dalam bahasa Inggris di International School Mahidol University).
So, buat Anda yang baru saja memasuki Thailand dan menjadi bagian dari masyarakatnya, jangan bingung dan sedih jika bahasa Inggris ada “rusak” di sini. “Ja yen-yen”, lakukan dengan “hati yang dingin”, kata orang Thai. Semuanya akan menjadi indah, tak seperti yang Anda takutkan sebelumnya.
Ladkrabang, 25 Juni 2009

Sunu Wibirama
*Pelajar teknik yang sedang hobi belajar bahasa –

source : www.permitha.net

0 komentar:

Mau Presentasi Sehebat Trainer ?

Mau Presentasi Sehebat Trainer ?
Info detail hubungi WA 085852316552
Ringga Arie Suryadi. Diberdayakan oleh Blogger.