Klik Gambar

Sabtu, 24 Juli 2010

skripsi tarbiyah

KEMAMPUAN SISWA MEMBACA AL-QUR’AN
DI SD NEGERI TANJUNG BARU KECAMATAN TANJUNG AGUNG


1. Latar Belakang Masalah
Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam yang di turunkan Allah Swt kepada Rosulullah melalui malaikat Jibril untuk di sampaikan kepada umat manusia. Untuk mengatur kehidupan manusia dalam segala aspek kehidupan, baik urusan di dunia mapun akherat.
Al-qur’an sangat penting bagi manusia untuk mengarahkan kehidupan agar tercapai keselamatan di dunia maupun di akherat, maka di dalam salah satu firman Allah mewajibkan mempelajari Al-Qur’an agar mendapatkan suatu kemampuan dalam membaca secara baik, Allah menjelaskan dalam Firmannya sebagai berikut :

Untuk memberikan pelajaran dan bimbingan pengajajaran al-Qur’an terhadap anak-anak, maka di wajibkan bahwa belajar al-Qur’an itu hendaknya dari semenjak kecil. Kewajiban belajar membaca al-Qur’an ini dapat di lakukan secara formal di sekolah atau TPA dan informal di rumah.
Kegiatan belajar membaca al-Qur’an di sekolah di sekolah khususnya di sekolah dasar, terdapat pada pelajaran Pendidikan Agama Islam atau ada juga sebentuk mata pelajaran MMA (membaca menulis al-Qur’an).
Dengan demikian anak-anak pada usia 5 dan 6 tahun tersebut baru diperkenalkan hurup-hurup al-Qur’an dan cara membacanya sesuai dengan tajwidnya. Oleh sebab itu dapat di katakan bahwa dengan memberikan bimbingan kepada anak-anak agar mampu atau dapat di suruh membaca al-Qur’an dengan baik dan benar,merupakan langkah awal pemahaman ajaran-ajaran Islam untuk di amalkan dalam setiap segi kehidupan sehari-hari.
Kewajiban belajar membaca al-Qur’an dapat di lakukan secara formal di sekolah atau secara informal di rumah, oleh karena itu pentingnya siswa atau anak-anak terutama sekolah dasar untuk belajar membaca al-Qur’an.
Karena pentingnya siswa terutama Sekolah Dasar untuk belajar al-Qur’an, maka saya ingin mengetahui sejauh mana kemampuan siswa SD Negeri Tanjung Baru kecamatan Tanjung Agung dalam membaca Al-Qur’an.

2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang ingin saya teliti yaitu:
a. Sejauh mana kemampuan siswa SD Negeri Tanjung Baru dalam membaca Al-Qur’an?
b. Bagaimana pelaksanaan pengajaran al-Qur’an bagi siswa SD Negeri Tanjung Baru ?

3. Batasan Masalah
Mengingat banyaknya permasalahan yang berkaitan dengan penelitian ini, maka penulis akan melakukan penelitian kemampuan siswa sekolah dasar dalam membaca Al-Qur’an di khususkan di SD Negeri Tanjung Baru kecamatan Tanjung Agung kabupaten Muara Enim.
4. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan :
a. Agar dapat mengetahui Sejauh mana kemampuan siswa SD Negeri Tanjung Baru dalam membaca Al-Qur’an
b. Agar dapat mengetahui Bagaimana pelaksanaan pengajaran al-Qur’an bagi siswa SD Negeri Tanjung Baru

Dengan tujuan di atas diharapkan penelitian ini bermanfaat bagi semua pihak terutama dalam hal kemampuan dalam membaca al-Qur’an.

5. Metodelogi Penelitian
Metode yang di gunakan sehubungan dengan penelitian ini yaitu metode kualitatif.
1. Jenis dan Sumber Data
a. Jenis data
- Data tentang kemampuan siswa SDN Tanjung Baru kecamatan Tanjung Agung dalam membaca Al-Qur’an
- Pelaksanaan Kegiatan Belajar mengajar
- Kondisi siswa SDN Tanjung Baru

b. Sumber data
- Kepala SD N Tanjung Baru
- Guru dan pegawai SDN Tanjung Baru
- Murid dan wali Murid SDN Tanjung Baru

2. Populasi dan Sampel
Penelitian ini dilaksanakan pada siswa SDN Tanjung Baru, akan tetapi karena keterbasan waktu, biaya dan lain-lain maka sampelnya penulis batasi.

3. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi, langkah ini di gunakan untuk mengamati kegiatan pengajaran Al-Qur’an pada siswa SDN Tanjung Baru.
b. Wawancara, teknik ini di gunakan untuk memperoleh data kondisi wilayah penelitian, sarana dan prasarana pendidikan dalam pengajaran al-Qur’an dan kondisi keagamaan.
c. Dokumentasi, teknik ini di gunakan untuk mendapatkan data geografis, keadaan sekolah, data ini di dapatkan dari pihak sekolah baik kepala sekolah maupun guru dan pegawai.

6. Sistematika Penulisan
Penulisan proposal ini terdiri dari dua bab, yang terdiri dari :
Bab I Pendahuluan yang berisi Latar Belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodelogi penelitian dan sistematika penulisan.
Bab II yang berisi kerangka berfikir, Landasan teori, Hipotesis dan tempat dan waktu penelitian.

BAB II

1. Kerangka berfikir
Yang dimaksud dengan kerangka berfikir di sini adalah kemampuan siswa dalam membaca al-Qur’an adalah suatu hasil dari proses belajar mengajar siswa dalam mengenal hurup-hurup, tanda baca, tajwid yang ada dalam al-Qur’an sehingga mampu membaca al-Qur’an secara fasih.
Belajar membaca al-Qur’an hendak nya semenjak dari kecil, oleh karena itu pentingnya anak-anak atau siswa terutama sekolah dasar untuk belajar al-Qur’an.

2. Landasan Teori
Yang dimaksud dengan kemampuan siswa membaca al-Qur’an adalah suatu hasil dari proses belajar mengajar yang diperoleh siswa dalam hal menganal hurup-hurup, tanda baca, tajwid yang ada dalam al-Qur’an hingga mampu membaca al-Qur’an secara fasih.
Belajar Al-Qur’an itu hendaknya dari semenjak kecil, sebaiiknya dari semenjak umur 5 atau 6 tahun (Depag RI)
Dengan demikian maka sudah selayaknya siswa SD mampu membaca al-Qur’an dengan baik dan benar.

3. Hipotesis
Jika pengajaran al-Qur’an di laksanakan dengan baik, maka kemampuan membaca al-Qur’an siswa SDN Tanjung Baru akan berhasil. Sebaliknya jika pengajaran al-Qur’an tidak dilakukan dengan baik maka pengajaran al-Qur’an pada siswa di SDN Tanjung Baru tidak akan berhasil.

Daftar Pustaka

Al-Qur’an Al Karim
Indrayanto. 2010. Penulisan Proposal Penelitian Bagi Pemula & Mahasiswa.
Yogjakarta: Idea Press.
Jalaludin & Ramayulis. 1993. Ilmu Jiwa Agama. Jakarta : Kalam Mulia.
M.Ansori, 2007. Psikologi Pembelajaran, Bandung: Wacana Prima.

Resep makanan versi bahasa jawa




 Bahan Sekul Goreng Jowo :

1. 500 gr sekul
2. 200 gr daging sapi godhok , iris dhowo lan tipis
3. 100 gr urang teles , kupas kulite
4. 2 sdm kecap manis
5. 2 sdm minyak goring kangge numis

 Bumbu Alus Sekul Goreng Jowo :

1. 4 Buah Lombok abang ,buang bijine
2. 1 sdt terasi
3. 6 buah brambang
4. 3 siung bawang putih
5. 1 sdt ketumbar
6. setengah sdt gendhis pasir
7. 1 sdt sarem

 Tambahane Sekul Goreng Jowo :

1. 2 biji endok pithik, gawe dadar
2. 2 biji timun , oncek lan potong – potong
3. Krupuk urang sacukupe
4. Bawang goring sacukupe

 Carane gawe Sekul Goreng Jowo :

1. Tumis bumbu alus sampek wangi.Menehi 3 sendok mangan, toya , lan kecap manis , udek roto.
2. Lebokne daging lan urang , udek dilute.
3. Lebokne Sekul , udek terussampek roto nang dhuwure geni cilik , angkat.sajikno karo bawang goreng , endok dadar , irisane timun lan krupuk urang.

Skripsi Akhlak anak anak

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Masa anak-anak adalah masa yang paling penting masa awal dimana dasar-dasar kepribadian seseorang terbentuk.disamping itu masa kanak-kanak juga merupakan masa yang rawan dan sensitif,alam bawah sadar terbuka dan penerimaan sangat responsif.setiap perkembangan yang terjadi pada anak sangat dipengaruhi oleh orang,benda dan juga lingkungan yang ada di sekelilingnya.
Apa yang ditangkap pada masa kanak-kanak akan dengan mudah terserap oleh mereka , apalagi bila cara memberikannya sesuai dengan kebutuhan anak . kesan manis atau sebaliknya terhadap apa yang diterima akan masuk kedalam perasaannya.bila kita ingin menanamkan suatu pandangan atau pikiran kepada anak maka tanamkanlah melalui perbuatan ,jadikanlah kebiasaan maka kita akan mendapatkan hasil dari perbuatan itu.
Pada dasarnya daya serap memori manusia dalam hidup yang paling optimal adalah pada masa kanak-kanak , karena perasaan seseorang dari kecil sampai dewasa sedikit sekali yang mengalami perubahan , masa kanak-kanak yang indah maupun yang sebaliknya akan selalu diingat dan tidak akan dilupakan seumur hidupnya.oleh karena itu pada masa kanak-kanak inilah kesempatan yang paling baik menanamkan sekaligus memberikan pembinaan akhlak dan nilai-nilai islam.
Masa depan islam ditentukan oleh bagaimana umat islam saat ini mempersiapkan anak-anak islam dilain sisi pembinaan akhlak bagi anak merupakan salah satu cara dalam mempersiapkan pribadi dan pola pikir anak yang juga berarti mempersiapkan masa depan anak bangsa yang sesuai dengan konsep islam ,agar dapat membentuk komunitas yang islami dimasa yang akan datang.
Sebagaimana yang kita ketahui,sekarang ini banyak sekali terjadi penyimpangan norma-norma disekitar kita , baik norma agama maupun norma masyarakat.pelanggaran dan penyimpangan-penyimpangan norma tersebut tidak lepas dari pengaruh perkembangan zaman yang ditandai oleh semakin berkurangnya nilai-nilai agama yang terpatri dalam masyarakat sekitar kita . dilain pihak,anak –anak yang perkembangannya dipengaruhi oleh lingkungan dan masyarakat sekitarnya sangat menyukai hal –hal baru baik yang didengar maupun yang dilihatnya , terutama yang memiliki nilai keindahan dan seni.
Berbicara mengenai pesatnya perkembangan zaman , disini kita dihadapkan pada tantangan yang maha berat yaitu dampak dari era globalisasi informasi yang akhir-akhir ini sedang hangat dibicarakan khalayak ramai.masyarakat merasakan adanya kekhawatiran terutama dari dampak negatif produk teknologi komunikasi massa (TV , DVD , internet , dan lain sebagainya) terhadap nilai-nilai budaya,moral dan prilaku . bukan hanya terhadap orang dewasa dan remaja bahkan anak-anakpun akan dengan mudah dipengaruhi, terutama bila kita sebagai orang tua dan pendidik kurang memberikan pengawasan dan bimbingan terhadap tontonan anak.
Dilain pihak kita patut bersyukur bahwasanya saat ini telah banyak menjamur TKA/TPA/TQA diseluruh nusantara yang kelak dapat memberikan harapan bagi perkembangan generasi islam yang berkwalitas akhlak jauh lebih baik dari sebelumnya kesungguhan dan ketekunan para ustadz/ustadzah benar-benar dituntut dan ditantang keberadaannya , dan para orang tua santripun harus pula memberikan dukungan bukan hanya kepada putra putrinya tapi juga kepada para ustadz/ustadzahnya sebagai pendidik.
Berangkat dari uraian diatas , maka dalam penelitian ini penulis mengambil judul ” UPAYA PEMBINAAN AKHLAK MELALUI SENI ISLAMI BAGI ANAK USIA DINI DI TPA ALFURQON KELURAHAN MORO KREMBANGAN KECAMATAN KREMBANGAN KODYA SURABAYA.

B. RUMUSAN MASALAH .
Merupakan salah satu pokok yang cukup penting dalam kegiatan penelitian sehingga peneliti merasa perlu untuk membuat rumusan-rumusan masalah yang akan diteliti dan dicari jawabannya . peneliti dalam kegiatan ini merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana akhlak anak usia dini di TPA Al furqon kelurahan Morokrembangan kecamatan krembangan kota Surabaya ?
2. Bagaimana bentuk-bentuk upaya pembinaan akhlak melalui seni bagi anak usia dini di TPA AL furqon kelurahan Moro krembangan kecamatan Krembangan kota Surabaya ?
3. Apa saja faktor-faktor penghambat dan penunjang dalam upaya pembinaan akhlak melalui seni bagi anak usia dini di TPA Alfurqon kelurahan moro krembangan kecamatan krembangan kota Surabaya ?


C . TUJUAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN.

Tujuan Penelitian.Berdasarkan rumusan masalah yang telah diajukan,maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1.Untuk mengetahui bagaimana akhlak anak usia dini TPA Al furqon kelurahan morokrembangan kecamatan krembangan kota Surabaya
2. Untuk mengetahui bagaimana bentuk-bentuk upaya pembinaan akhlak melalui seni islami bagi anak usia dini di TPA Al furqon kelurahan morokrembangan kecamatan krembangan kota Surabaya
3. Untuk mengetahui faktor-faktor penunjang dan penghambat dalam upaya pembinaan akhlak melalui seni bagi anak usia dini di TPA Alfurqon kelurahan morokrembangan kecamatan krembangan kota Surabaya.

Kegunaan Penelitian

Melalui penelitian ini diharapkan akan dapat berguna bagi antara lain

1. Sebagai bahan informasi kepada semua pihak yang terkait, baik santri,ustadz/ustadzah ,orang tua maupun masyarakat sekitarnya tentang upaya pembinaan akhlak melalui seni bagi anak usaia dini di wilayah kelurahan morokrembangan kecamatan krembangan kota Surabaya.
2. Sebagai bahan sumbangan pemikiran dalam rangka turut serta mempersiapkan generasi yang memiliki pribadi yang berpola pikir islam,berakhlakul karimah serta berguna bagi agama nusa dan bangsa.
3. Sebagai salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam Strata Satu (S-1) pada Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Taruna Surabaya. 


D. Kajian Pustaka.
Pada dasarnya terdapat terhadap teori yang digunakan sebagai landasan dalam penelitian, yaitu relevansi,kemutakhiran,dan keaslian.relevansi berarti teori yang dikemukakan sesuai dengan masalah yang diteliti,kemutakhiran berarti terkait dengan kebaruan atau teori yang digunakan ,keaslian maksudnya terkait dengan keaslian sumber penelitian.
Bahwasanya kajian pustaka mengenai upaya pembinaan akhlak anak usia dini melalui seni islami ini masih belum pernah dikaji atau diteliti sebelumnya,namun secara garis besar dapat diambil kesimpulan bahwa: kata pembinaan dalam kamus bahasa Indonesia adalah usaha, tindakan dan kegiatan yang dilakukan dengan cara berdaya guna untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Sedangkan kata akhlak berasal dari bahasa Arab khuluqun ( ﺨﻠﻖ ) yang berarti budi pekerti , perangai , tingkah laku , atau tabiat .
Sedangkan yang dimaksud anak usia dini disini adalah anak-anak masa pra sekolah sampai anak masa sekolah , yaitu dengan batasan usia antara 3 tahun sampai 12 tahun.dimana pada masa itu anak telah mengalami perkembangan motorik , bahasa dan social yang semakin meningkat.
Seni adalah bagian dari hidup manusia, merupakan manifestasi dan refleksi dari kehidupan manusia. Seni adalah salah satu bentuk keindahan yang diciptakan Allah , yang merupakan media untuk mensyukuri nikmat Allah , sedangkan fungsi seni adalah untuk ibadah .

E .KERANGKA TEORITIK
1 . Kajian Tentang Akhlak dan Pembinaan akhlak
Perkataan akhlak berasal dari bahasa Arab jamak dari : “khuluqun”
( ﺨﻟﻖ )yang menurut lughot diartikan budi pekerti ,perangai ,
tingkah laku ,atau tabiat . Kata tersebut mengandung persesuaian
dengan kata “kholqun” ( ﺨﻟﻖَ ) yang artinya kejadian .Dan erat
hubungannya dengan kata “kholiq” ( ﺨﺎﻠق ) berarti pencipta ,dan
kata “makhluk” berarti yang diciptakan .
Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata akhlak memiliki makna
yang hampir sama dengan kata perangai , tingkah laku , budi pekerti ,
perilaku dan kelakuan.
Pengertian akhlak menurut rumusan para ulama berbeda-beda tinjauan ,
antara lain :
١ﻠﺨﻠقﻋﺒﺎﺮﺓﻋﻦﻫﯿﺌﺔﻔﮟﺍﻠﻨﻔﺲﺮﺍﺴﺤﺖﻋﻨﻬﺎﺘﺼﺪﺭﺍﻷﻌﺎﻝﺑﺴﻬﻭﻠﺔﻭﯿﺴﺮﻤﻦﻏﻴﺮﺤﺎﺠﺔ
ﺍﻟﻰﻔﻜﺮﻮﺮﻮﯿﺔﻔﺎﻦﻜﺎﻨﺖﺍﻟﻬﯿﺌﺔﺒﺤﺑﺚﺘﺼﺪﺭﻋﻨﻬﺎﺍﻷﻔﻌﺎﻝﺍﻠﺠﻤﻴﻠﺔﺍﻠﻤﺤﻤﻮﺪﺓﻋﻘﻼﻮﺴﺮﻋﺎ
ﺴﻤﻴﺖﺍﻠﻬﻴﺌﺔﺤﺴﻨﺎﻮﺍﻨﻛﺎﻦﺍﻠﺼﺎﺪﺭﻋﻨﻬﺎﺍﻷﻔﻌﺎﻝﺍﻠﻘﺒﯿﺤﺔﺴﻤﯿﺖﺍﻠﻬﯿﺌﺔﺍﻠﺘﻲﻫﻲﺍﻠﻤﺼﺪﺭﺨﻟﻘﺎ
ﺸﯿﺋﺎ
Artinya: akhlak adalah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa (manusia) , yang dapat melahirkan suatu perbuatan yang gampang dilakukan melalui maksud untuk memikirkan ( lebih lama ) , maka jika sifat tersebut
melahirkan suatu tindakan yang terpuji menurut ketentuan akal dan norma agama , dimana akhlak yang baik . tetapi manakala ia melahirkan tindakan yang jahat , maka dinamakan akhlak yang buruk.
a . Al Qurtubi mengatakan :
Suatu perbuatan yang bersumber dari adab kesopanannya disebut akhlak , karena perbuatan itu termasuk bagian dari kejadian .
b. Ibnu Maskawaih mengatakan :
“Akhlak adalah keadaan jiwa yang selalu mendorong manusia berbuat, tanpa memikirkannya ( lebih lama ) .”
d. Abu bakar jabir al jazairi mengatakan :
“Akhlak adalah bentuk kejiwaan yang tertanam dalam diri manusia yang menimbulkan perbuatan baik dan buruk , terpuji dan tercela dengan cara yang disengaja. “

Nabi Saw bersabda( رﻮاﻩاﺤﻤﺪ ) ﺇﻧﻤﺎ ﺒﻌڎتﻻﭡﻤﻢﻤﻛﺎرم اﻻﺨﻼﻕ
artinya : “ Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” (H.R Ahmad).
١ﻜﻤﻞ١ﻠﻤﺅﻤﻨﻴﻦ١ﻴﻤﺎﻨﺎ١ﺤﺴﻨﻬﻢﺨﻠﻘﺎﻮﺨﻴﺎﺮﻜﻡﺨﻴﺎﺮﻜﻡﻠﻨﺴﺎﺌﻬﻢ( ﺮﻮ١ﮦ١ﻠﺗﺮﻤذى )
Artinya : “ Sesempurna – sempurna orang mukmin imannya , ialah yang ternaik- naik pekertinya . Dan sebaik – baiknya kamu ialah yang terbaik pergaulannya terhadap istrinya.” (H.R. Turmudzi).

Sedangkan kata pembinaan dalam kamus bahasa Indonesia pengertian pembinaan adalah usaha , tindakan dan kegiatan yang dilakukan dengan cara berdaya guna untuk memperoleh hasil yang lebih baik .
Dari keterangan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pembinaan akhlak adalah usaha , tindakan dan kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki tingkah laku seseorang agar lebih baik dan sesuai dengan ajaran agama islam , dengan cara memberikan pengertian dan pengarahan tentang nilai-nilai agama islam baik dibidang akidah , ibadah muamalah maupun akhlak.

2. Kajian Tentang Seni
Seni adalah : kecil dan halus; tipis dan halus .
Sedangkan menurut Sirodjuddin abbas , seni adalah halus , indah ,permai . dan kesenian adalah hasil yang indah – indah dari kecakapan dankepintaran manusia.
SENI ADALAH : Ungkapan perasaan seseorang yang dituangkankedalam kreasi dalam bentuk gerak, rupa, nada, syair, yang mengandungunsue-unsur keindahan, dan dapat mempengaruhi perasaan orang lain.Sampai saat ini dalam perspektif islam masih menjadi perdebatanterutama bila sudah menyangkut masalah fiqh,namun sesungguhnya islammemberikan ruang lingkup yang luas terhadap berbagai ekspresi keindahan seni. sebagaimana sunan kalijogo membuka ruang dakwahnya melalui seni.

Barangkali pendapat Ernst Diez dalam A Stylistic Analysis of Islam Art (1982) bisa dijadikan salah satu rujukan. Menurut Diez, seni Islam atau karya seni ialah pengungkapan sikap pengabdian kepada Allah azza wajalla.
Seni memiliki kekuatan besar untuk mempengaruhi emosi sekaligus kognisi anak. Karena seni sesungguhnya adalah media yang paling nyaman dan mampu memikat anak untuk mempelajari apa pun.
Ketua Asosiasi Pengajar Seni Indonesia, Dr Cut Kamaril Wardani, mengatakan seni merupakan bahasa. Musik merupakan bahasa bunyi bahasa rupa, seni tari dan drama merupakan bahasa bahasa gerak dan mimik.

3. Kajian Tentang Anak
Anak (jamak: anak-anak) adalah seorang lelaki atau perempuan yang belum
dewasa atau belum mengalami masa pubertas.
Dalam kamus besar bahasa indonesia anak juga merupakan keturunan kedua ,
dimana kata "anak" merujuk pada lawan dari orang tua, orang dewasa adalah anak
dari orang tua mereka, meskipun mereka telah dewasa.
Dalam mendefinisikan “anak”, sangat jelas jika mengacu pada ajaran
Islam. Dalam agama Islam definisi anak sangat jelas batasannya. Yakni manusia
yang belum mencapai akil baligh (dewasa). Laki-laki disebut dewasa ditandai
dengan mimpi basah, sedangkan perempuan dengan menstruasi.Jika tanda-tanda
puber tersebut sudah tampak, berapapun usianya maka ia tidak bisa lagi
dikategorikan “anak-anak” yang bebas daripembebanan kewajiban
Menurut Drs Isjoni Msi.Phd anak usia dini adalah individu yang mengalami perkembangan yang sangat pesat ,disebut juga dengan usia golden age(usia berharga) yaitu dengan batasan usia antara 0-4 tahun.



1 . Penentuan Populasi dan Sampel
a.Populasi
Populasi adalah semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian . namun dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi oleh Spradley dinamakan social situation atau situasi social yang terdiri atas tiga elemen yaitu: tempat(place),pelaku(actor),aktifitas(activity) yang berinteraksi secara sinergis. .
Sehubungan dengan penelitian ini , maka yang menjadi populasi dalami penelitian ini adalah :.
1. Tempat yaitu TPA Alfurqon unit 228 kecamatan Krembangan Kelurah
an Morokrembangan Kota Surabaya.
2. Pelakunya terdiri dari kepala TPA,para ustadzah,santriwan santriwati
TPA Alfurqon.
3. Aktifitasnya berupa aktfitas belajar mengajar diTPA Alfurqon.
Melihat jumlah populasi yang cukup besar(140 santri) maka dalam penelitian ini digunakan teknik sampling.

b. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi . yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah santri tingkat pra TK sampai tingkat IQRO’ III berjumlah 50 orang . Teknik pengambilan sampel dari poplasi adalah tehnik purposive sampling yaitu pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu.

2. Metode Pengumpulan Data
a. Metode Dokumentasi
Adalah suatu penyelidikan yang ditujukan kepada penguraian dan penjelasan terhadap apa yang telah berlangsung melalui sumber dokumen
Metode ini dipergunakan untuk mengetahui data dokumentasi tentang jumlah santri , tingkat/kelas iqro’,dan lain-lain.
b. Metode Angket
Yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahuinya .
Metode ini dipergunakan untuk mengetahui data tentang pembinaan akhlak melalui seni islami pada anak usia dini yang dilakukan oleh ustadz –ustadzah TPA Al-Furqon .

c. Metode Observasi
Yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan dan pencatatan dengan sistematis fenomena – fenomena yang diselidiki
Dalam hal ini peneliti menggunakan metode observasi partisipasi yaitu: peneliti mengamati apa yang dikerjakan orang,mendengarkan apa yang diucapkan , berpartisipasi dalam aktifitas mereka.
Metode ini untuk mengetahui tentang kondisi TPA , sarana dan prasarana TPA dan lain –lain.
d- Metode Interview
Yaitu metode tanya jawab / wawancara baik secara langsung maupun secara tidak langsung.
Metode ini ditujukan kepada ustadz ustadzah dan kepala TPA Al-Furqon dan digunakan untuk memperoleh data yang berkaitan dengan pembinaan akhlak melalui seni islami bagi anak usia dini.
3. Tehnik Analisa Data
Bogdan menyatakan bahwa analisis data adalah proses mencari dan dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara,catatan lapangan ,dan bahan bahan lain sehungga dapat mudah difahami ,dan temuannya dapat diinformasikan pada orang lain.
Dalam hal ini peneliti menggunakan teknik analisis deskriptif,yaitu proses
analisis data dengan menggunakan penjabaran melalui tahapan tahapan tertentu.

G.SISTEMATIKA PEMBAHASAN
Adapun sitematika pembahasan skripsi ini terdiri dari empat bab , dimana antara bab satu dengan bab lainnya saling berkaitan.
Bab pertama , merupakan pendahuluan yang terdiri dari : latar belakang masalah , rumusan masalah , tujuan dan kegunaan penelitian , kajian pustaka , kerangka teoritik , metodologi penelitian dan sistematika pembahasan.
Bab kedua ,kerangka teoritik yang terdiri dari:pembahasan tentang akhlak yang meliputi :
Bab ketiga , bab ini membahas tentang langkah langkah yang diambil penelitian , dalam hal ini meliputi gambaran umum obyek penelitian dan penyajian analisa data .
Bab keempat , merupakan bab terakhir dan penutup yang berisi tentang kesimpulan dan saran-saran kemudian disertai daftar kepustakaan dan lampiran-lampiran





BAB II
KAJIAN TEORITIK

A. Kajian Tentang Akhlak
1. Pengertian Akhlak dan Pembinaan Aklak
Perkataan akhlak berasal dari bahasa Arab jamak dari :“khuluqun”(ﺨﻟق ) yang menurut lughot diartikan budi pekerti ,perangai , tingkah laku ,atau tabiat . Kata tersebut mengandung persesuaiandengan kata “kholqun” ( ﺨﻟﻖَ ) yang artinya kejadian .Dan erat hubungannya dengan kata “kholiq” ( ﺨﺎﻠق ) berarti pencipta ,dan kata “makhluk” berarti yang diciptakan .

Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata akhlak memiliki makna yang hampir sama dengan kata perangai , tingkah laku , budi pekerti ,perilaku dan kelakuan.
Pengertian akhlak menurut rumusan para ulama berbeda-beda tinjauan ,
antara lain :
١ﻠﺨﻠقﻋﺒﺎﺮﺓﻋﻦﻫﯿﺌﺔﻔﮟﺍﻠﻨﻔﺲﺮﺍﺴﺤﺖﻋﻨﻬﺎﺘﺼﺪﺭﺍﻷﻌﺎﻝﺑﺴﻬﻭﻠﺔﻭﯿﺴﺮﻤﻦﻏﻴﺮﺤﺎﺠﺔ
ﺍﻟﻰﻔﻜﺮﻮﺮﻮﯿﺔﻔﺎﻦﻜﺎﻨﺖﺍﻟﻬﯿﺌﺔﺒﺤﺑﺚﺘﺼﺪﺭﻋﻨﻬﺎﺍﻷﻔﻌﺎﻝﺍﻠﺠﻤﻴﻠﺔﺍﻠﻤﺤﻤﻮﺪﺓﻋﻘﻼﻮﺴﺮﻋﺎ
ﺴﻤﻴﺖﺍﻠﻬﻴﺌﺔﺤﺴﻨﺎﻮﺍﻨﻛﺎﻦﺍﻠﺼﺎﺪﺭﻋﻨﻬﺎﺍﻷﻔﻌﺎﻝﺍﻠﻘﺒﯿﺤﺔﺴﻤﯿﺖﺍﻠﻬﯿﺌﺔﺍﻠﺘﻲﻫﻲﺍﻠﻤﺼﺪﺭﺨﻟﻘﺎ
ﺸﯿﺋﺎ
Artinya: akhlak adalah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa (manusia),yang dapat
melahirkan suatu perbuatan yang gampang dilakukan melalui maksud untuk ter
sebut melahirkan suatu tindakan yang terpuji menurut ketentuan akal dan norma
agama , dimana akhlak yang baik . tetapi manakala ia melahirkan tindakan yang
jahat , maka dinamakan akhlak yang buruk.
a . Al Qurtubi mengatakan :
“ Suatu perbuatan yang bersumber dari adab kesopanannya disebut akhlak ,
karena perbuatan itu termasuk bagian dari kejadian.
b. Ibnu Maskawaih mengatakan :
“Akhlak adalah keadaan jiwa yang selalu mendorong manusia berbuat,
tanpa memikirkannya ( lebih lama ) .
d. Abu bakar jabir al jazairi mengatakan :
“Akhlak adalah bentuk kejiwaan yang tertanam dalam diri manusia yang menimbulkan perbuatan baik dan buruk , terpuji dan tercela dengancara yang disengaja “

Nabi Saw bersabda( رﻮاﻩاﺤﻤﺪ ) ﺇﻧﻤﺎ ﺒﻌڎتﻻﭡﻤﻢﻤﻛﺎرم اﻻﺨﻼﻕ

artinya : Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak
yang mulia. (H.R Ahmad).
١ﻜﻤﻞ١ﻠﻤﺅﻤﻨﻴﻦ١ﻴﻤﺎﻨﺎ١ﺤﺴﻨﻬﻢﺨﻠﻘﺎﻮﺨﻴﺎﺮﻜﻡﺨﻴﺎﺮﻜﻡﻠﻨﺴﺎﺌﻬﻢ( ﺮﻮ١ﮦ١ﻠﺗﺮﻤذى )


artinya :
Sesempurna – sempurna orang mukmin imannya , ialah yang ternaik naik pekertinya . Dan sebaik – baiknya kamu ialah yang terbaik pergaulannya terhadap istrinya . (H.R. Turmudzi).
Sedangkan kata pembinaan dalam kamus bahasa Indonesia pengertian pembinaan adalah usaha , tindakan dan kegiatan yang dilakukan dengan cara berdaya guna untuk memperoleh hasil yang lebih baik .
Dari beberapa pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

perbuatan yang merupakan manifestasi dari akhlak apabila memenuhi dua

syarat yaitu:

1. perbuatan yang dilakukan berulang kali sehingga menjadi kebiasaan.

2. Perbuatan yang dilakukan dengan kesadaran bukan dengan paksaan atau

tanpa kesengajaan.

Sebagaimana disimpulkan oleh Moh.syamsi hasan dan Abu shofiyah

bahwa akhlak adalah ekspresi dari kondisi jiwa yang menimbulkan perbuatan

dengan mudah tanpa direncana dan dipaksakan.

Dari keterangan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pembinaan

akhlak adalah usaha , tindakan dan kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki

tingkah laku seseorang agar lebih baik dan sesuai dengan ajaran agama islam ,

dengan cara memberikan pengertian dan pengarahan tentang nilai-nilai agama

islam baik dibidang akidah , ibadah muamalah maupun akhlak.

( : ﺍﻟﺑﻟﺪ ) ﻮھدﻴﻨﻪ ﺍﻟﻨﺠدﻴﻦ

Artinya :” Maka kami telah memberikan petunjuk kepadanya dua buah
jalan ( jalan yang baik dan yang buruk ).” ( QS. Al Balad : 10

Dari ayat diatas , dapat kita pahami perintah dan dorongan berbuat baik ,sesungguhnya merupakan bakat primordial manusia karena adanya fitrah pada dirinya . Sudut pandang inilah yang mendorong adanya pembinaan dan bimbingan akhlak yang penting dilaksanakan , agar bakat tersebut dapat berkembang dengan baik .
Dalam dunia pendidikan , pembinaan akhlak tersebut dititikberatkan pada pembentukan mental anak atau remaja agar tidak mengalami penyimpanan . Dengan demikian , pembinaan akhlak berarti bahwa anak remaja dituntut agar belajar memiliki rasa tanggung jawab .
Tujuan dari pembinaan akhlak adalah supaya seseorang terbiasa melakukan yang baik dan menghindari yang buruk . Menurut M . Athiyah Al Abrasyi ‘ bahwa tujuan utama dari pendidika islam adalah pembentukan akhlak dan budi pekerti yang sanggup menghasilkan orang – orang yang bermoral , laki – laki maupun perempuan , jiwa yang bersih , kemauan yang keras , cita – cita yang benar dan akhlak yang tinggi , tahu arti kewajiban dan pelaksanaannya , menghormati hak – hak manusia , tahu membedakan baik dan buruk , memilih satu fadhilah karena cinta pada fadhilah , menghindari suatu perbuatan yang tercela , dan mengingat Tuhan dalam setiap pekerjaan yang mereka lakukan .

2. Macam – Macam Akhlak
a. Akhlak Mahmudah
Yaitu akhlak yang baik atau yang mulia . Diantara contoh – contoh akhlak mahmudah ini adalah :
1) Akhlak yang berhubungan dengan Allah , misalnya :
a) Bertaubat , adalah sikap yang menyesali perbuatan buruk yang
pernah dilakukannya dan berusaha menjauhinya , serta melakukan
perbuatan baik.
b) Bersabar , yaitu suatu sikap yang dapat menahan diri pada
kesulitan yang dihadapinya , tetapi tidak berarti bahwa sabar itu
menyerah tanpa upaya untuk melepaskan diri dari kesulitan yang
dihadapi manusia . Maka sabar yang dimaksudkan adalah sikap
yang diawali dengan ikhtiar , lalu diakhiri dengan ridha dan ikhlas ,
bila seseorang dilanda suatu cobaan dari Tuhan .
c) Bersyukur , yaitu suatu sikap yang selalu ingin memanfaatkan
dengan sebaik – baiknya , nikmat yang telah diberikan Allah
kepadanya , baik yang bersifat fisik maupun non fisik , lalu
disertai dengan peningkatan pendekatan diri kepada yang
memberikan nikmat , yaitu Allah SWT .
2) Akhlak yang berhubungan dengan sesame manusia , antara lain :
a) Belas kasihan , yaitu sikap jiwa yang selalu ingin berbuat baik dan
menyantuni orang lain . Sebagaimana disebutkan dalam surat Ali
Imran ayat 159 )
ﻓﺒﻤﺎﺮﺤﻤﺔﻤﻦﺍﻟﻟﻪﻟﻨﺖﻟﻬﻡﻭﻟﻭﻜﻧﺖﻓﻅﺎﻏﻟﻴﻅﺍﻟﻗﻟﺐﻼﻨﻔﻀﻮﺍﻤﻦﺤﻮﻟﻚ

Artinya :” Maka disebabkan rahmat dari Allah , kamu bersikap
lemah lembut ( merasa kasihan ) terhadap mereka .
Sekiranya kamu berlaku kasar lagi keras hati , tentulah
mereka menjauhkan diri sekelilingmu . “ ( QS. Ali Imran
: 159 )
b) Menahan amarah , yaitu upaya menahan emosi , agar tidak
dikuasai oleh perasaan marah terhadap orang lain . Al Ghozali
membagi kemarahan seseorang dalam tiga macam yaitu :
- Marah yang pertengahan
- Marah yang melampaui batas
- Tidak pemarah
Marah yang pertengahan adalah kemarahan yang terpuji karena dikendalikan marahnya dengan akal dan agama , sehingga timbul usaha pada dirinya untuk melindungi orang lain dan kemudian memadamkannya ketika sifat penyantun yang ada dalam dirinya
dapat dikuasai.
Marah yang melampaui batas yaitu kemarahan yang keluar dari garis – garis agama , dan akal kemudian matanya seolah – olah buta tidak ada fikiran dan tidak ada kesadaran buat berhenti dari marah itu .Orang yang tidak mau menjadi pemarah sedangkan kemarahan itu pada tempatnya , berarti orang itu berjiwa lemah misalnya bersedia menanggung kehinaan walaupun dirinya benar.

c) Sopan santun , yaitu sikap yang lemah lembut terhadap orang
lain , sehingga dalam perkataan dan perbuatannya selalu mengandung
adab kesopanan yang mulia.


b) Akhlak Madzmumah

Yaitu akhlak yang buruk dan tercela. Diantara contoh – contoh akhlak

madzmumah adalah :

1 ) Dusta , yaitu suatu prnyataan dari seseorang yang tidak sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya , baik perkataan maupun perbuatan . Firman Allah dalam surat Ali Imran 61 :

ﺜﻢ ﻨﺑﺘﻬﻝ ﻓﻨﺠﻌﻝ ﻟﻌﻨﺔ ﺍﷲ ﻋﻟﯽ ﺍﻟﻜﺎﺬﺑﯿ

Artinya : “ Ketahuilah ! laknat ( kutukan Allah ) atas orang pendusta .”

( QS . Ali Imran : 61 )

2) Bakhil , yaitu orang yang sangat sulit menafkahkan atau melepaskan apa- apa yang telah menjadi miliknya , walaupun orang lain yang membutuhkannya , dan dia sendiri tidak akan melarat atau terganggu bila sesuatu itu diberikan pada orang lain . Firman Allah dalam surat Ali imron 180

ﻮﻻﯿﺤﺴﺑﻦﺍﻟﺬﯿﻦﯿﺑﺨﻟﻮﻦﺑﻤﺂﺍﺘﻬﻢﺍﷲﻤﻦﻓﺿﻟﻪﻫﻭﺨﯿﺮﺍﻟﻬﻢﱞﺒﻞﻫﻭﺸﺮﻟﻬﻢﱞﺴﯿﻄﻭﻘﻭﻦﻤﺎﺒﺨﻟﻭ

ﯿﻭﻢﺍﻟﻘﯿﺎﻤﺔ ﻭﷲﻤﯿﺮﺍﺚﺍﻟﺴﻤﻭﺍﺖﻭﺍﻼﺮﺾﻭﷲﺒﻤﺎﺘﻌﻤﻟﻭﻦﺨﺒﯿﺮ﴿ﺍﻞﻋﻤﺮﺍﻦ ﴾



Artinya : “ Janganlah menyangka orang – orang yang kikir denga harta

yang dikaruniakan Allah kepadanya itu akan baik baginya
( akan kekal baginya ) , padahal akibatnya sangat jahat bagi

mereka , pada hari kiamat akan digantungkan leher mereka ,

harta yang mereka kikirkan itu , Allah mempunyai langit dan

bumi , dan Allah mengetahui apa – apa yang kamu kerjakan

( QS . Ali Imran : 180 )

3) Dengki dan iri hati , dengki biasanya berpasangan dengan iri hati , sebab

dengki biasanya lahir dari iri hati melihat orang sukses atau berhasil

dalam perjuangannya melalui kerja keras yang sungguh – sungguh dan

ikhlas . Sebagaimana Firman Allah dalam surat An – Nisa’ ayat 32ﻟﻘ

ﻭﻻﺘﺘﻤﻨﻭﺍﻤﺎﻓﺿﻞﷲﺑﻪﺑﻌﻀﻜﻢﻋﻠﻰﺑﻌﺾۗۗ ﻠﻠﺮﺠﺎﻞﻨﺼﯿﺐﻤﻤﺎﺍﻜﺴﺑﻮﻟﻨﺴﺂﺀﻨﺼﺎﯿﺏ
ﻤﻤﺎﺍﻛﺘﺴﺑﻦۗ ﻭﺃﺴﺌﻟﻮﺍﺍﷲﻤﻦﻓﻀﻟﻪﺍﻦﷲﻛﺎﻦﺒﻛﻞﺸﯿﺊﻋﻟﯿﻤﺎ
Artinya : “ Janganlah kamu iri hati , karena Allah memberikan karunia

kepada setengah kaum lebih banyak dari yang lain , Bagi laki

laki keuntungan dari usaha mereka , dan bagi perempuan juga

dari usaha mereka . Mintalah kepada Allaha karuniaNya

( kepentingan hidup ) , bahwasanya Allah mengetahui segala

sesuatu . ( QS . An – Nisa ‘ : 32 ) .

Itulah diantara beberapa contoh akhlak madzmuma yang harus dihindari

yaitu semua tingkah laku atau perbuatan yang bertentangan dengan ajaran islam





3. Sumber – Sumber Ajaran Akhlak

Sebagai sumber pedoman hidup dalam islam yang menjelaskan kriteria baik buruknya sesuatu perbuatan adalah Alqur’an Al Hadits . Kedua dasar itulah yang menjadi landasan dan sumber ajaran islam secara keseluruhan sebagaimana pola untuk menetapkan mana yang baik dan mana yang buruk
Bagi umat islam sumber nilai yang tidak berasal dari Alquran dan sunnah hanya digunakan sepanjang tidak menyimpang atau menunjang system nilai yang bersumber ke pada Alquran dan sunnah . Sumber tersebut adalah nilai yang mondial ( duniawi ) ra’yu ( pikiran ), adat istiadat , dan kenyataan alam .

Rosulullah SAW merupakan contoh dari suri tauladan bagi kita semua .

Hal ini ditegaskan oleh Allah dengan firmanNya dalam surat Al Ahzab ayat 21

ﻟﻘﺪﻜﺎﻦﻟﻜﻢﻓﻲﺮﺴﻭﻞﺍﷲﺍﺴﻭﺔﺤﺴﻨﺔﻜﺎﻦﻴﺮﺠﻭﺍﷲﻭﺍﻠﻴﻮﻡﺍﻷﺧﺮﻮﺬﻜﺮﺍﷲﻜﺜﻴﺮﺍ

ﺍﻷﻫﺯﺍﺐ٢١

Artinya : “ Sesungguhnya telah ada pada diri Rosulullah suri tauladan yang baik

bagimu ( yaitu ) bagi orang yang mengharapkan rahmat Allah dan

kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah ( QS.

Al Ahzab : 21 )

Tentang akhlak pribadi Rosulullah dijelaskan pula oleh Aisyah ra .

diriwayatkan oleh Muslim


:ﺍﻦ ﺨﻠﻖ ﺍﻠﻨﺒﻲﺍﷲ ﻜﺎﻦ ﺍﻠﻘﺮﺁﻦ ﺭﻭﺍﻩ ﻤﺴﻠﻡ


Artinya : “ Sesungguhnya akhlak Rosulullah itu adalah Alquran . ( HR. Muslim )

Hadits Rosulullah yang meliputi perkataan dan tingkah laku beliau ,

merupakan sumber akhlak yang kedua setelah Alquran . Segala ucapan dan

perilaku beliau senantiasa mendapatkan bimbingan dari Allah SWT .

4. Pentingnya akhlak bagi kehidupan muslim

Ilmu akhla tidak memberikan jaminan seseorang menjadi baik dan

berbudi luhur . Namun dengan mempelajari akhlak akan membuka mata hati

seseorang untuk mengetahui bahwa ini yang baik dan ini yang buruk . Begitu pula

memberi pengertian apa faedahnya jika berbuat baik dan apa bahayanya jika

berbuat kejahatan .

Akhlak merupakan pondasi yang utama dalam pembentukan pribadi

manusia seutuhnya . dan pendidikan yang mengarah pada terbentuknya pribadi

berakhlak merupakan hal utama yang harus dilaksanakan , sebab hal ini akan

melandasi kestabilan kepribadian manusia secara menyeluruh .

Akhlak memiliki karakter yang berkaitan dengan keimanan dan

ketakwaan . Iman yang kuat akan melahirkan akhlak yang mulia , sedangkan

rusaknya akhlak berpangkal pada kelemahan dan kehilangan iman . Akhlak

mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam islam . dan keruntuhan suatu

bangsa disebabkan oleh runtuhnya dan rusaknya akhlak . Akhlak pada tiap – tiap

pribadi merupakan ikatan yang kuat yang senantiasa mengikat antara yang satu

dengan lainnya . Bila ikatan akhlak ini rusak , maka rusak pulalah nubungan

mereka . Akibatnya jalinan kemasyarakatan akan rusak .



Akhlak yang membedakan manusia sebagai makhluk yang tinggi dan sempurna dari makhluk – makhluk lainnya . Perbedaan asasi antara manusia dan binatang adalah manusia diberi potensi ole Allah , yang dengan potensi itu manusia menerima tugas dari Allah, berbeda dengan binatang karena ia tidak memiliki potensi sebagaimana manusia .
Perbedaan istmewa ini adalah perbedaan aqli , ruhi , akhlaqi , suluki , ijtma’i yang menjadikan hidup ini bermakna dan karakteristik kemanusiaannya semakin jelas .


B. Kajian Tentang Anak Usia Dini

1. Pengertian Anak Usia Dini

Menurut kamus besar bahasa Indonesia pengertian anak adalah keturunan

kedua, yaitu keturunan dari ayah dan ibu.

Dalam agama Islam definisi anak sangat jelas batasannya. Yakni manusia
yang belum mencapai akil baligh (dewasa). Laki-laki disebut dewasa ditandai
dengan mimpi basah, sedangkan perempuan dengan menstruasi. Jika tanda-
tanda puber tersebut sudah tampak, berapapun usianya maka ia tidak bisa
lagi dikategorikan “anak-anak” yang bebas dari pembebanan kewajiban.
Sedangkan anak usia dini adalah anak yang berusia antara 0-6 tahun.

usia ini biasa disebut dengan golden age atau usia keemasan , karena pada masa

ini adalah masa terpenting dalam proses pembinaan tumbuh kembang anak secara

menyeluruh, baik aspek fisik,kognitif,social emosional,seni,agama,bahasa,moral,

dan kemandirian,yang nantinya akan menjadi penentu bagi keberhasilan anak

dimasa yang akan datang.

Dalam dunia pendidikan anak juga dikenal adanya istilah pendidikan anak usia dini yang bertujuan mengembangkan semua potensi yang dimiliki anak dan bukan sekedar untuk mempersiapkan anak masuk sekolah dasar (SD).
Menurut PP No.27/1990 tujuan pendidikan pra sekolah adalah untuk membantu meletakkan dasar dasar kearah perkembangan sikap, pengetahuan, ketrampilan, dan daya cipta yang diperlukan oleh anak didik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan untuk pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya.


2. Ciri-Ciri Perkembangan Anak .

a, Masa bayi:

Masa ini banyak disebut sebut berlangsung dari saat bayi lahir sampai

berumur 2 tahun,untuk masa ini lebih penting untuk mengetahui bagaimana

proses bayi lahir,karena dengan mengetahui proses kelahiran tersebut dapat

diketahui sedikit banyak tentang status perkembangan anak untuk dapat

menentukan tindak lanjut.

terdapat beberapa ciri yang merupakan manifestasi dari adanya proses

perkembangan pada bayi :

1.Adanya perkembangan fisik yang Nampak dari bertambahnya ukuran

panjang dan berat badan bayi.

2.perkembangan motorik nampak dari adanya respon bayi terhadap

rangsangan yaitu berupa gerakan seluruh tubuh dan gerakan-gerakan

reflek

3. rasa ingin tahu.

4.adanya permulaan perkembangan bicara (bicara sebagai aspek penting

bagi komunikasi dan alat berpikir.

5.perkembangan emosi dan social.

b. Usia 2-3 tahun

Masa ini disebut juga masa pra sekolah atau bisa juga disebut masa kanak

kanak awal , ada beberapa ciri perkembangan yang tampak pada masa ini

diantaranya:

1.Keseimbangan tubuh meningkat,koordinasi gerakan tangan dan kaki

serta kemampuam konsentrasi juga meningkat.

2.Sangat aktif.

3.Keinginan dan emosinya mudah berubah.

4.Kemampuan berbahasa bertambah pesat dan kata kata singkat,kadang

masih berupa gumam

5.Pandai meniru dan masih bersifat egosentri.


c. Usia 3-4 tahun.

1.Koordinasi antara mata-jari-tangan meningkat serta otot jari tangan

lebih kuat dan lentur.

2.Lebih responsive,sensitive dan ekspresif

3.Kemampuan berpikir dan imajinasi berkembang pesat

4.Mengenal emosi orang lain serta kntrol emosi lebih baik dari

sebelumya.

5.Aktif bicara , ucapan jelas.

6.Mulai berteman,bermusuhan dan menyerang.

d. Usia 4-6 tahun.

1.Kemampuan koordinasi dan konsentrasi semakin berkembang

2.Kepekaan panca indra semakin berkembang serta otot lengan dan kaki

lebih kuat

3.Masih sangat aktif dan mulai dapat menyelesaikan suatu pekerjaan.

4.Dapat menginterpretasi,memprediksi,dan mempengaruhi reaksi emosi

orang lain

5.mampu menyusun kalimat yang lebih komplek,mampu bercerita dan
banyak bertanya.
6.Memahami kaitan antara aturan dan prilaku
7. berat badan dan tinggi badan makin pesat.


3. Perkembangan Moral Anak
Sebagaimana yang kita ketahui kata akhlak memiliki persamaan arti dengan istilah moral yang berasal dari bahasa latin:mos (moris) yang berarti adat istiadat , kebiasaan,tata cara kehidupan .
Pada dasarnya perkembangan moral seorang anak dipengaruhi oleh
unsur-unsur dari luar pribadinya,pada akhir abad ke17 seorang filusuf bernama memperkenalkan teori tabula rasa untuk mengungkapkan pentingnya pengaruh pengalaman dan lingkungan hidup terhadap perkembangan anak.pandangan ini dikenal dengan empirisme (=pengalaman) atau environtmentalisme (=lingkungan) .
Sedangkan JJ.Rousseau menggunakan istilah noble savage untuk mengemukakan pendapat yang bertolak belakang dengan J.locke pandangan ini berpendapat bahwa ketika dilahirkan semua orang mempunyai dasar moral yang baik,dan faktor keturunanlah yang menjadi isi kejiwaan dan gambaran kepribadian seseorang.
menurut J.Piaget dan L.Kohlberg mengatakan perkembangan moral seorang anak sejalan dengan perkembangan kognitifnya ,makin bertambah tingkat pengertian makin banyak pula nilai nilai moral yang dapat ditangkap dan dimengerti anak.


Tahap tahap perkembangan moral anak tersebut ialah:
-Tahap usia 0-3 tahun : pada tahap ini tingkah laku yang ditunjukkan seorang anak hampir sepenuhnya dikuasai oleh dorongan naluriah belaka , pengertian anak tentang baik dan tidak baik juga hanya terbatas pada konsekwensi konsekwensi yang mengikuti tingkah laku tersebut.dan apabila pada anak telah ditanamkan disiplin yang teratur , maka pada usia 3 tahun anak akan mengetahui perbuatan apa yang diperbolehkan karena itu benar,dan perbuatan apa yang tidak disetujui karena itu salah.
-Pada masa ini anak sudah memiliki dasar dasar dari sikap moralitas terhadap kelompok sosialnya, disini anak hanya melakukan perbuatan untuk memperoleh pujian atau hadiah, atau untuk menghindari hukuman.selanjutnya pada usia 5-6 tahun sifat egoisme anak sedang menonjol sehingga untuk menanamkan konsep moral akan mungkin mengalami kesulitan.
C. KAJIAN TENTANG SENI ISLAMI.
1. Pengertian Seni dan Seni Islami
se•ni a 1 halus (tt rabaan); kecil dan halus; tipis dan halus: benda seni , benda
yang halus bahannya dan buatannya; bercelak seni , memakai celak yg halus;
jarum yg seni , jarum yg halus sekali; , suara yg kecil tinggi; 3 mungil daputri yg
seni , putri yang halus kulitnya; ular seni , ular yg kecil; 2 lembut dan tinggi (tt
suara): n elok (tt badan): burung yg seni burung yg kecil dan elok; seni pada
mulanya berasal dari kata Ars (latin) atau Art (Inggris) yang artinya
kemahiran. Ada juga yang mengatakan kata seni berasal dari bahasa belanda yang
artinya genius atau jenius. Sementara kata seni dalam bahasa Indonesia berasal
dari kata sangsekerta yang berarti pemujaan. Dalam bahasa tradisional jawa, seni
artinya Rawit (pekerjaan yang rumit – rumit kecil).

- Seni menurut pengertian para ahli budaya:
a. Drs. Popo Iskandar berpendapat, seni adalah hasil ungkapan emosi yang ingin
disampaikan kepada orang lain dalam kesadaran hidup bermasyarakat
berkelompok

b. Ahdian Karta Miharja, seni adalah kegiatan rohani yang merefleksikan realitas
dalam suatu karya yang bentuk dan isinya mempunyai untuk membangkitkan
pengalaman tertentu dalam rohaninya penerimanya

c. Ki Hajar Dewantara, seni adalah segala perbuatan manusia yang timbul dari
perasaan dan sifat indah, hingga menggerakan jiwa perasaan manusia

d. Plato dan Rousseau, seni adalah hasil peniruan dari alam dengan
segala seginyae•nye•ni a berpendapat halus; lembut: lagunya
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa seni adalah: Ungkapan
perasaan seseorang yang dituangkan kedalam kreasi dalam bentuk gerak, rupa,
nada, syair, yang mengandung unsue-unsur keindahan, dan dapat mempengaruhi
perasaan orang lain.


2.Jenis Jenis Seni dan Batas Batas Seni Islami
A. Kesenian dibagi 4 jenis:
1. Seni Musik adalah curahan perasaan seseorang yang dituangkan dalam
bentuk nada dan syair yang indah.
2. Seni Rupa adalah curahan perasaan. seseorang yang dituangkan dalam
bentuk rupa / gambar-gambar
3. Seni Drama adalah curahan perasaaan seseorang yang dituangkan dalam
bentuk gerak bercerita yang diramu dengan musik yang sesuai.
Seni Tari adalah curahan perasaan seseorang yang dituangkan dalam bentuk gerak anggota badan yang teratur dan berirama.
Dari keempat bentuk seni tersebut ,seni musik merupakan manifestasi dan refleksi dari kehidupan yang paling mudah dicerna oleh syaraf indra kita,bahkan sejak anak masih dalam kandungan,musik merupakan sebuah terapi yang penting bagi proses tumbuh kembang anak , yaitu dalam proses menumbuh kembangkan aspek fisik , emosi, social , dan intelegensi anak.
Nasyid adalah salah satu seni Islam dalam bidang seni suara.Biasanya merupakan nyanyian yang bercorak Islam dan mengandungi kata-kata nasihat, kisah para nabi, memuji Allah, dan yang sejenisnya . Biasanya nasyid dinyanyikan secara acappela dengan hanya diiringi gendang. Metode ini muncul karena banyak ulama Islam yang melarang penggunaan alat musik kecuali alat musik perkusi.
Selain nasyid atau nyanyian atau lagu , bentuk seni suara yang lain adalah lantunan tilawah al qur’an karena didalamnya terkandung ekspresi keindahan, yang dapat membuat pendengarnya terlena.
B. .Jenis Jenis Nasyid di Indonesia.
Nasyid mulai masuk ke Indonesia sekitar era tahun 80-an Perkembangannya pada awalnya dipelopori oleh aktivis-aktivis kajian Islam yang mulai tumbuh .dikampus-kampus pada masa itu. Pada awalnya yang dinyanyikan adalah syair-syair asli berbahasa Arab. Namun akhirnya berkembang dengan adanya nasyid berbahasa Indonesia dan dengan tema yang semakin luas (tidak hanya tema syahid dan jihad). dan pada perkembangannya ,saat ini nasyid menjadi salah satu wawasan seni tersendiri yang bernafaskan pendidikan islam bagi putra putri kita maupun santriwan santriwati kita.
Adapun jenis jenis nasyid yang berkembang diantaranya:
1.Nasyid tradisional yang dibawa oleh para wali berupa tembang tembang diiringi gamelan misalnya tembang ilir ilir dan cublak cublak suweng karya sunan giri.
2.Nasyid dengan bahasa arab yang diiringi musik padang pasir,atau musik gambus
3.Nasyid dengan diiringi rebana .
4.Nasyid dengan bahasa inggris.
5.Nasyid yang diangkat dari kitab kitab diba’ yang banyak didapati di pesantren
pesantren
6.Nasyid nasyid yang dibawakan oleh grup qosidah.
7.Nasyid nasyid berirama pop Indonesia , misalnya lagu lagu ungu,lagu opick,dan
lain sebagainya
8.Nasyid nasyid tanpa iringan musik (acapella) .

C. Batasan Batasan Seni Islami
Dalam agama islam berbicara mengenai seni ,bukan hanya berbicara
masalah estetika atau keindahan saja tapi juga berbicara soal nilai nilai . dalam pengertian ini nilai nilai kehidupan dan nilai moral,batasan tersebut adalah :
1.DR. Yusuf Qordhowi menyimpulkan :
a. tidak bertentangan dengan nilai akhlak dan syariat islam.
c. dilarang berlebih lebihan dalam hiburan , dengan kata lain harus lebih mengu
tamakan waktu untuk beribadah.
d. setiap penikmat dan pendengar seni harus menjaga diri dari syahwat dan fitnah
2. Syaikh jamaluddin alqosimi ad damsyiqi mensarikan memsarikan pendapat
imam Ghozali : bahwa bernasyid atau bersyair yang tercela adalah yang mem
muat pengertian yang diharamkan , misalnya mengurai kecantikan perempuan,
berupa puji pujian atau celaan ,menggambarkan bentuk tubuh,menimbulkan
rasa keji dan mesum ,menyerupai perbuatan pengumbar nafsu, dan bergurau
melampaui batas.menghabiskan waktu untuk semua itu adalah tercela ,adapun
selain itu maka dibolehkan atau hukumnya mubah.
Terlepas dari perhatian ilmuwan dan umara pada musik hingga menjadi karya seni yang mengagumkan, musik selalu saja menjadi bahan polemik banyak ulama. Maklum saja, seni musik memang punya pengaruh yang kuat pada masyarakat sehingga ulama merasa perlu mengawal perkembangannya, apakah sejalan dengan syariat Islam atau tidak
perbedaan pendapat ulama tentang musik mengakibatkan polarisasi pandangan umat Islam terhadap musik itu. Ada musik yang dianggap Islami dan tidak Islami. Warna musik kasidah atau nasyid yang kental dengan pengaruh Arab mendapatkan predikat sebagai musik Islami. Sedangkan, dangdut, keroncong, pop, rock, jazz, dan lain-lain termasuk kategori yang tidak Islami
Ajaran Islam sejatinya sangat apresiatif terhadap karya seni. Karya seni yang mengandung seruan berbuat kebaikan kepada orangtua, mencintai tanah air, menyayangi sesama, memerangi korupsi, menjaga kelestarian alam, termasuk dalam kategori seni yang Islami
3. Seni Bagi Anak
Seni memiliki kekuatan besar untuk mempengaruhi emosi sekaligus kognisi anak. Karena seni sesungguhnya adalah media yang paling nyaman dan mampu memikat anak untuk mempelajari apa pun.
pada dasarnya semua seni cocok diajarkan kepada anak,khusus nya seni lukis,seni peran dan seni suara.dengan melukis anak dapat belajar banyak hal.bah
kan melukis dan menyanyi juga merupakan bagian dari terapi.karena disitu anak dapat mengekspresikan imajinasi , memperoleh kepercayaan diri , eksistensi diri ,
dan keberanian dalam mengungkapkan sesuatu.
Dengan seni anak dapat mengkoordinasikan suatu persoalan dengan baik,
anak juga mampu memberikan respon sesuai hasil yang masuk melalui panca inderanya.anak mampu mengoptimalkan semua potensi diri yang ada dalam diri manusia.kemampuan itu akan mengasah sensitivitas dan kepekaan anak .anak yang sudah dikenalkan seni sejak kecil ,ketika anak punya keinginan kuat untuk
mengekspresikan perasaannya maka anak akan menuangkan nya melalui seni.
Dengan mengenali aneka rasa dan suasana, orangtua dapat mengarahkan
anak untuk menikmati setiap keadaan , orang tua Seni memiliki kekuatan besar untuk mempengaruhi emosi sekaligus kognisi anak. Karena seni sesungguhnya adalah media yang paling nyaman dan mampu memikat anak untuk mempelajari apa pun. dapat mengingatkan bahwa inna maal usri yusro,artinya setelah ada kesulitan pasti ada kemudahan. bahwa setiap kepedihan memiliki tingkatan dan dapat dinikmati sebagai sebuah kesenangan, dalam hal ini seorang tokoh ilmuwan islam,Alfaruqi,mengatakan bahwa alam adalahsebuah teater karena semua yang Allah ciptakan mendalami peran masingmasing .
Pakar pendidikan anak usia dini, Ellen Booth Church, dalam artikelnya From Scribbles to Symbols, mengatakan, seni dikatakan juga sebagai bahasa pertama anak karena mereka menggunakan perasaan dan pengalaman sendiri dalam membuat karya seni. Bahkan melalui goresan-goresan yang sering kita sebut benang kusut anak tengah berkomunikasi melalui media seni. Setiap anak menghasilkan arti yang berbeda-beda dalam setiap tarikan garisnya.
Di masa golden age (usia1-6 tahun) umumnya otak kanan lebih dulu berkembang daripada otak kiri. Menurut Kepala Dinas Pendidikan Dasar dan psikolog anak, Dr Sylviana Murni SH Msi, meski perkembangan otak secara keseluruhan juga penting, orangtua hendaknya memberikan stimulasi yang mengembangkan fungsi otak kanan antara lain melalui kegiatan menyanyi, menari, menggambar, dan bermain .
Hal ini mengindikasikan bahwa stimulasi yang diberikan didasari oleh seni. Berbagai potensi dasar anak yang dapat dikembangkan, yaitu perasaan atau emosi, kapasitas intelektual, perkembangan motorik, kreativitas, kepekaan estetis dan perkembangan sosial.
A.Fungsi Seni Musik Bagi Anak.
Musik adalah bagian dari kehidupan dan perkembangan jiwa manu sia.sedang nyanyian yang merupakan bagian dari musik adalah suatu bentuk
pengungkapan pikiran dan perasaan seseorang melalui kata dan nada,yang berwawasan citra rasa keindahan (estetika) .
Dengan nyanyian seseorang atau anak dapat memanfaatkannya sebagai alat untuk :
1. Mencurahkan pikiran sekaligus perasaan,baik senang .sedih.gembira dan lain
sebagainya.
2. Mengembangkan kreatifitas dan imajinasi .
3. Melatih fungsi syaraf motorik
4. Melatih kepekaan rasa dan kepekaan social pada lingkungan sekitar.
5. Menghayati arti syukur dan kekaguman terhadap nikmat dan kebesaran Allah.
6. Menghayati arti ketaatan,hormat,dan kasih sayang kepada orang tua.
Oleh karena itu dalam memilih dan menciptakan lagu bagi anak haruslah disesuaikan dengan fungsi seni diatas,sekaligus disesuaikan dengan usia anak ,
agar mudah untuk dihafalkan dan difahami oleh anak.
B. Pembelajaran Nyanyian
Dan supaya nyanyian mudah untuk dipelajari dan dihafalkan oleh anak,
1. Untuk membangkitkan minat anak ,dibantu dengan alat peraga,misalnya gam
bar.
2. Untuk menanamkan rasa ritmik ,nyanyian hendaknya diikuti dengan :
- Ketukan atau tepukan
- Gerak tangan dan kaki.
- Alat musik
D. KAJIAN TENTANG TPA
Taman Pengajian Al-Qur’an atau yang lebih dikenal Taman Pendidikan Al-Qur’an ( disingkat TPA) adalah lembaga pendidikan dan pengajaran islam untuk anak-anak,remaja dan dewasa yang menjadikan anak didiknya mampu membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu tajwid (kanwil depag prop jatim,juknis pengelolaan tpa).
Taman Pengajian Al-Qur’an (TPA) adalah sebuahsistem pendidikan dan sarana pelayanan keagamaan non formal yang di rancang secara khusus.Sistem ini mampu menampung hasrat dan minat belajar agama bagi anak-anak dan remaja islam bahkan orang dewasa yang ingin mempelajari Al-Qur’an tanpa harus memberikan beban yang berat kepada mereka.Materi pelajaran diformal mudah sehingga mempunyai daya tarik tersendiri,khususnya bagi anak-anak remaja.
Sesuai dengan namanya,Taman Pengajian Al-Qur’an (TPA) menekankan adanya upaya bagaimana murid-murid bisa mengenal aksara Al-Qur’an dengan baik dan benar serta menjadikan kebiasaan dan kegemaran membaca Al-Qur’an (tadarus) secara fasih menurut kaidah tajwid ditambah dengan materi pelajaran keagamaan lainnya.
Taman Pengajian Al-Qur’an adalah nama lain dari Taman Pendidikan Al-Qur’an yang singkatannya yaitu TPA.Istilah Taman Pendidikan telah lebih dahulu di masyarakat.Kata Pengajian adalah kata yang digunakan ,untuk menunjukkan kebebasan dari system pendidikan yang formal.
2. VISI & MISI LEMBAGA TK / TP ALQUR’AN
Taman Kanak Kanak Alqur’an/Taman Pendidikan Al qur’an (TK-TPA) yang kita kenal dewasa ini adalah lembaga pendidikan yang sangat perlu dikem
bangkan bagi kebutuhan pendidikan anak usia pra sekolah dan usia sekolah, di
TKA-TPA dan TQA bukan hanya bertujuan melatih kemampuan membaca dan menulis al qur’an saja ,tetapi bertujuan mengembangkan seluruh aspek perkemba
ngan kognitif ,afektif,dan psikomotorik.
Demi membina iman , akal, dan rasa sehingga diharapkan akan mencetak
generasi yang bertakwa,mulia,sehat,cerdas,terampil,dan kreatif .


A. Visi Lembaga TK /TP Al-qur’an
1. Visi atau wawasan ke depan Lembaga TK /TP Al-Qur’an tercermin dari motto Lembaga yaitu “ Menyiapkan Generasi Qur’ani Menyongsong Masa Depan Gemilang”
2. Generasi Qur’ani ialah generasi yang beriman dan bertaqwa,yang menjadikan Al-Qur’an sebagai bacaan utama dan pedoman hidupnya,berakhlaq mulia,cerdas,terampil,sehat,punya rasa tanggung jawab moral dan sosial,demi masa depan gemilang.
Generasi Qur’ani adalah generasi yang mampu menerjemahkan pesan-pesan Al-Qur’an dalam pentas kehidupan kekinian,dalam rangka mengemban misi “ rahmatan lil ‘alamin “, di tengah-tengah gemuruhnya kemajuan teknologi modern.
Anak-anak usia 4-12 tahun,yang dibina melalui TK /TP Al-qur’an (berseiringan dengan pendidikan mereka di TK dan SD /MI ) diharapkan pada usia dewasa mereka kelak mempunyai kemantapan IMTAQ yang akrab dan mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan IPTEK. Yaitu IPTEK yang tepat arah dan tepat guna,karena dipandu oleh kesadaran IMTAQ.Mereka tidak hanya menyatu dalam ekosistem ( tatanan lingkungan ) dan jaringan tekno-sistem modern,namun pada waktu yang sama diharapkan menjadi hamba Allah yang Istiqomah dalam psiko-sistem ( tatanan kesadaran ) dan sosio-sistem ( tatanan sosial ) yang islami.
3. Kehadiran gerakan TK/TPA Al qur’an di penghujung abad ke-20 sekaligus mengantar anak TK/TPA dalam memasuki abad ke-21(millennium ke-3),yang ditandai dengan era perdagangan bebas kian memuncaknya globalisasi informasi.komputerisasi alqur’an dan alqur’an digital diharapkan menjadi bagian dari keseharian mereka dalam mengembangkan misi qur’ani,sekaligus siap bersaing dan siap “berperang” melawan setan setan pengguna teknologi modern .
B. Misi Lembaga TK/TPA Alqur’an
TK/TPA alqur’an membawa misi dwi tunggal,yaitu misi pendidikan dan misi dakwah islamiyah :
- Selaku pembawa misi pendidikan,TK/TPA tampil berdampingan dengan pendidikan formal,yaitu pendidikan TK/SD/MI yang segala sesuatunya diatur berdasarkan kebijaksanaan pemerintah. TK/TP Al-Qur’an adalah pendidikan non mal ( luar sekolah ),yakni sebagai pemantap misi pendidikan keagamaan ( Islam ) di TK/SD/MI yang porsinya dipandang kurang. Sekaligus pula membantu peran orang tua dalam pendidikan keagamaan di rumah. Sebab kondisi orangtua pada umumnya kurang siap,berhubung fakyor kesibukan,kelalaian dan atau karena faktor keawaman mereka sendiri.
- Selaku pembawa misi dakwa,TK/TP Al-Qur’an adalah merupakan bagian dari gerakan dakwah Islamiah.Dalam kaitan ini,TK/TP Al-Qur’an erat hubungannya dengan lembaga-lembaga kemasjidandan lembaga-lembaga dakwah pada umumnya.Bahkan secara institusional,unit-unit TK/TP Al-Qur’an berada dibawah pengayoman lembaga-lembaga non pemerintah tersebut.Mengenai peran pemerintah,khususnya Departemen Agama,diharapkan tetap pada posisinya,yaitu bersikap “ tut wuri handayani “ dan tidak menempatkan TK/TP Al-Qur’an berada dibawah struktur administratif instansinya.
Dengan pengelolaan swasta murni seperti itu dimaksudkan agar TK/TP Al-Qur’an ( juga TPA lanjuan/TQA ) tetap menjadi gerakan masyarakat dengan segala kreatifitasnya yang dinamis.
E. Upaya Pembinaan Akhlak Melalui Seni Islami Pada Anak Usia Dini
Dalam alqur’an dan hadits dijelaskan bahwa manusia sejak lahir telah dibekali allah berupa fitrah yaitu mempercayai adanya allah ,dan pada dasarnya seorang anak yang nantinya menentukan baik buruk prilakunya adalah orang tua dan lingkungan sekitarnya.
Membina akhlak pada anak yang masih berusia dini masihlah belum benar benar tertanam dibenaknya apabila orang tua dan lingkungan sekitarnya tidak bersedia untuk mengulang dan mengulang,karena pendidikan bagi anak diusia ini merupakan tahap tahap pengulangan dan ingatan .
Dan apabila proses proses pendidikan , pengajaran ,maupun pengulangan itu dilakukan dengan sebaik baik nya maka akan menghasilkan kebaikan pula.begitu pula seni ,dimana seni merupakan salah satu fitrah yang dimiliki seorang anak ,bahkan prosesnya bisa dimulai sejak dalam kandungan,secara psikologis seni dapat mengembangkan dan menyeimbangkan emosi.sehingga akan terbentuklah pribadi yang nanti nya berakhlak sesuai dengan syariat islam,bertakwa dan beriman sebagai generasi qurani yang diharapkan.. dan diidamkan,dalam menghadapi era globalisasi teknologi yang dapat menyesatkan seluruh umat.
Dimana upaya pembinan ini haruslah bersifat universal , integral dan kontinyu serta berkesinambungan.hal ini dimaksudkan agar pendidikan akhlah dan pembinaan akhlak yang diberikan melalui seni ini nantinya akan benar benar tertanam pada jiwa anak hingga dikehidupan yang akan dating,dan benar benar dinyatakan dalam kehidupan sehari hari.
































BAB III

A. LAPORAN HASIL PENELITIAN

1. Gambaran Umum Obyek Penelitian.

A. Latar Belakang TPA Al furqon
1. Tempat belajar .
Taman pendidikan Alfurqon merupakan sebuah taman pengajian yang berdiri dibawah nauangan yayasan masjid Alforqon , namun sejak tahun 2002 atas swadaya dari masyarakat sekitarnya TPA Alfurqon mulai menempati bangunannya sendiri, sehingga tidak lagi bertempat diberanda masjid Alfurqon.
Hingga saat ini Bangunan TPA Alfurqon telah berkembang menjadi
beberapa kelas , yaitu:
1. Ruang kantor .
Ruang kantor ini disekat menjadi dua bagian yaitu:
- ruang kantor guru plus ruang untuk kepala sekolah.
- ruang koperasi dan tempat untuk menyimpan alat peraga.
2. Ruang aula ,ruang ini juga berfungsi sebagai kelas tingkat iqro’1 dan 2.
3. Ruang kelas yang terdiri dari 4 ruang yaitu :
- kelas tingkat iqro’ 3-4.
- kelas tingkat iqro’5.
- kelas tingkat iqro’ 6.
- kelas tingkat al qur’an.
4. kamar mandi.


R I



R II
R III
R IV
R V
R VI























Demi terlaksananya Taman Pendidikan Alqur’an yang baik sesuai dengan tujuan awal yaitu menciptakan generasi islam yang qur’ani ,maka selain menyediakan tempat untuk belajar mengaji TPA Al furqon juga menyediakan sarana-sarana lain yaitu berupa buku-buku iqro’ jilid 1-6,buku materi hafalan serta buku-buku takhsinul kitabah lainnya. selain itu ada juga alat peraga untuk memudahkan praktek belajar membaca dan menulis al qur’an ,misalnya papan tulis , maket tilawati, tape recorder, dan lain sebagainya.
2. Tenaga Pengajar (Guru).
Tenaga pengajar adalah seorang laki laki maupaun prempuan,tua maupun
muda yang memiliki pengetahuan tentang metode metode belajar baca tulis
al qur’an , minimal menguasai salah satu dari padanya dan bersedia mengajar.
yaitu mau mengajar dengan ikhlas.
TPA Alfurqon sebagai sebuah lembaga non formal yang bertujuan
untuk mendidik dan mengajarkan tentang baca tulis alqur’an disertai pendidikan
agama islam guna mempersiapkan generasi islam yang qur’ani.
Demi mencapai tujuan tersebut TPA Alfurqon hingga saat ini merekrut
10 orang ustadzah dan seorang kepala TPA.
10 orang ustadzah ini terbagi tugasnya dalam beberapa tingkat kelas , yaitu :
- Kelas TK A : 2 orang ustadzah.
- Kelas TK B : 2 orang ustadzah.
- Kelas Iqro’ 3-4 : 2 orang ustadzah
- Kelas Al qur’an : 2 orang ustadzah.
- Kelas Iqro’ 5-6 : 2 orang ustadzah.
Penentuan tingkat pendidikan tersebut tidak didasarkan pada kategori umur , tetapi didasarkan kepada tingkat kemampuan santri. Bisa saja anak yang berumur 6 tahun sudah berada ditingkat Tadarus dan sebaliknya yang berumur 10 tahun baru berada ditingkat dasar.
Namun demikian dalam dunia pendidikan pengelompokan santri berdasarkan usia sangatlah diperlukan sebab dapat mempengaruhi perkembangan anak khususnya perkembangan secara psikologis , selain itu juga dapat mempengaruhi suasana dalam proses belajar mengajar.
Dengan demikian sering kali terjadi kerancuan dalam hal pembagian kelas tersebut ,dimana seorang anak yang berumur 6 tahun dalam hal membaca iqro’ telah mampu mencapai tingkat / jilid 6 tapi dalam hal membaca dan menulis masih belum mampu. disinilah sebuah problematika yang sering dihadapi para guru di Taman Pendidikan Al qur’an.Di TPA Alfurqon , pengangkatan kepala TPA dilakukan oleh pengelola yang juga merupakan anggota dari yayasan masjid alfurqon. sedangkan kepala TPA bertanggung jawab dalam hal teknis pendidikan dan kelancaran nya . seperti dalam hal pengadaan tenaga pengajar / guru , pengadaan buku buku , pemeliharaan semua barang inventaris dan lain sebagainya . Tenaga pengajar / guru disini selain bertanggung jawab sebagai pendidik sebagian bertugas untuk mengelola administrasi serta kelengkapannya .misalnya koperasi , pendaftaran murid dan lain lain .

























3. Kegiatan Belajar Mengajar

Untuk mencapai tujuan taman pendidikan al qur’an yaitu mengupayakan generasi yang mengenal aksara alqur’an dengan baik , serta menjadikan kebiasaan dan kegemaran membaca alqur’an dengan fasih dan sesuai dengan kaidah tajwid.

maka kegiatan belajar mengajar ini meliputi :

a . Materi Pelajaran.

Materi pelajaran yang diberikan di TPA Al Furqon disesuaikan dengan kondisi serta target dan tujuan masing masing tingkat dalam TPA , materi pelajaran tersebut terbagi sebagai berikut :

1. Tingkat Awal :

- Materi pokoknya adalah belajar membaca alqur’an dengan target bisa membaca alqur’an dengan baik dan mulai mempraktekkan ilmu tajwid.
- Materi tambahan atau penunjangnya adalah hafalan surat surat pendek,do’a sehari hari ,menghafal bacaan sholat dan praktek sholat .




2. Tingkat Tadarus.

Materi pokoknya adalah tadarus alqur’an juz 1 sampai juz 30, dan menghafal mulai surat ad dhuha secara berurutan , pelajaran tajwid , menghafal ayat ayat pilihan .
Materi tambahan atau penunjangnya adalah akhlakul karimah dan pelajaran agama lainnya .

b. Metode Pengajaran di Tingkat Pra TK

Metode pengajaran ialah cara penyampaian bahan pengajaran dalam kegiatan belajar mengajar.dengan demikian metode pengajaran merupakan suatu cara yang dipilih dan dilakukan guru ketika berinteraksi dengan anak didiknya dalam upaya menyampaikan bahan pengajaran tertentu agar bahan pengajaran tersebut mudah dicerna sesuai tujuan pengajaran yang ditargetkan .

Untuk kegiatan belajar mengajar di TK alqur’an ada sejumlah metode saja yang mungkin dapat diterapkan , mengingat tingkat perkembangan anak yang masih sangat dini.maka penerapan metode pengajaran pun harus dilandasi oleh prinsip “bermain sambil belajar”atau “ belajar sambil bermain “.oleh sebab itu penerapan metode metode tersebut perlu disertai kiat kiat khusus berdasarkan pengalaman dan pengamatan guru yang bersangkutan .

Salah satu kemungkinannya adalah dengan memadukan sejumlah metode dalam satu kali pertemuan , atau divariasi dengan pendekatan bermain , cerita , menyanyi ( BCM ) .metode metode yang dapat diterapkandalam kegiatan belajar mengajar di tingkat PRA TK maupun TK alqur’an adalah sebagai berikut :

A. Metode Ceramah

Metode ceramah adalah suatu cara penyampaian bahan pengajaran dalam bentuk penuturan atau penerangan lisan oleh guru terhadap para santrinya / anak didik.


B. Metode Tanya Jawab

Metode tanya jawab adalah suatu cara penyampaian bahan pengajaran melalui proses tanya jawab . Siapa yang bertanya siapa yang menjawab , hal itu perlu diatur denga baik agar KBM dapat berjalan efektif dan efisien . Metode Tanya jawab ini dapat digunakan untuk semua bahan pengajaran .

C. Metode Demonstrasi

Metode demonstrasi adalah suatu cara penyampaian bahan pengajaran dalam bentuk mempertunjukkan gerakan – gerakan untuk disaksikan dan ditiru oleh santri / anak didik.

D. Metode Latihan / Drill

Metode latihan / drill adalah suatu cara penyampaian bahan pengajaran dalam bentuk latihan- latihan khusus dalam rangka mengembangkan ketrampilan tertentu di lingkungan para santri/ anak didik.
Bahan pengajaran yang sesuai dengan metode ini adalah pengajaran iqro’, materi hafalan

E. Metode Pemberian Tugas

Metode pemberian tugas adalah suatu cara penyampaian bahan pengajaran dalam bentuk pemberian tugas tertentu dalam rangka mempercepat target pencapaian tujuan pengajaran dan tujuan pembelajaran yang tekah ditetapkan.
Metode pengajaran ini digunakan secara privat atau klasikal misalnya takhsinul kitabah dan ilmu tajwid . metode ini hamper sama dengan metode latihan /drill.

F. Metode Sosiodrama /Peragaan

Metode sosio drama disebut juga metode bermain peran , suatu cara penyampaian bahan pengajaran dalam bentuk penggambaran hubungan – hubungan sosial dengan cara dramatisasi atau visualisasi .
Metode pengajaran ini yang menuntut gambaran suatu sikap atau perbuatan tertentu misalnya pengajaran praktik berwudhu dan praktik sholat.


c. Pelaksanaan kegiatan Belajar Mengajar untuk Tingkat TK


1. Kegiatan Pembukaan .

Kegiatan pembukaan ini disebut juga sebagai klasikal awal , kegiatan ini diawali dengan membaca do’a pembukaan secara bersama sama mulai dari tingkat pra TK sampai tingkat alqur’an , yang kemudian dilanjutkan dengan menghafalkan do’a sehari hari atau bacaan surat surat pendek.
waktu yang diperlukan untuk kegiatan klasikal awal ini berkisar antara 10 – 15 menit.

2. Kegiatan Inti .

Kegiatan inti ini terdiri dari dua tahap yaitu kegiatan klasikal kelompok dan kegiatan privat . Pada tahap klasikal kelompok materi KBM nya ( Kegiatan Belajar Mengajar ) terdiri dari materi hafalan do’a sehari hari atau surat surat pendek serta tahsinul kitabah ( bimbingan belajar menulis ).
Sedangkan tahap privat berlangsung sesudah tahap klasikal . kegiatan ini berupa kegiatan membaca iqro’dan latihan menulis .

3. Kegiatan Penutup .

Kegiatan penutup ini dilakukan secara klasikal dan disebut sebagai klasikal akhir. waktunya adalah sesudah kegiatan inti berakhir.isi kegiatannya diarahkan pada upaya menciptakan suasana yang menyenangkan anak dan mempererat keakraban diantara sesama mereka .
Dengan begitu kegiatan akhir dari kegiatan harian ini diharapkan akan menjadi “ happy ending ” yang mereka bawa pulang untuk itu guru yang menangani klasikal akhir ini harus mampu mengembangkan kreatifitasnya dengan lebih mengedepankan seni BCM ( bermain , cerita , menyanyi ).
Kegiatan ini diakhiri / ditutup dengan do’a penutup kemudian pulang dengan tertib sambil bersalaman dengan ustadzah .



4. Faktor Penghambat dan Penunjang dalam Menanamkan Nilai-Nilai

Akhlaq Melalui Seni Pada Anak Usia Dini di TPA Al Furqon .

Pada hakekatnya setiap anak memiliki sifat dasar pembawaan sendiri sendiri , yang dalam perkembangannya nanti sifat-sifat itu akan mengalami perubahan menurut lingkungan yang ada disekitarnya.
Seorang anak yang masih kecil tentu saja sangat sulit diharapkan akan bertingkah lakusesuai dengan norma yang berlaku dilingkungan sekitarnya .hal ini disebabkan aspek moral seorang anak merupakan sesuatu yang berkembang dan perlu untuk diperkembangkan .artinya bagaimana anak itu kelak akan bertingkahlaku semua itu kembali pada pengaruh lingkungan kehidupan anak yang ikut memperkembangkannya baik secara langsung maupun secara tidak langsung .
Sikap konsisten dan konsekwensi orang tua baik dalam keluarga maupun dalam mendidik anak - anaknya memiliki peranan yang sangat besar dalam membentuk akhlak anak . demikian juga dengan penghayatan orang tua akan agama yang dianutnya semua itu dapat mempengaruhi keyakinan anak terhadap nilai nilai akhlak yang dijalaninya.
Pada tahun tahun pertama kehidupan seorang anak peranan orang tualah satu satunya yang dikenal dalam hidup anak,anak terutama akan belajar dari orang tuanya bagaimana harus bersikap terhadap orang lain,dan tingkah laku mana yang baik dilakukan atau harus dihindari .
Di tahun tahun berikutnya lingkungan sekitar mulai turut berperan , anak mulai berbaur dengan kelompok sosial disekitarnya , saudara , teman , guru . bahkan anak mulai bisa meniru media seperti televisi . disinilah kadang control kita terlewatkan banyak hal hal yang dapat menarik perhatian dan minat anak, entah baik ataupun buruk .
Dari sekian banyak tayangan ditelevisi musik merupakan satu hal yang paling mudah menarik perhatian anak . ketertarikan ketertarikan tersebut seringkali memberikan pengaruh pengaruh pada prilaku anak .sebagaimana sifat dasar anak yang senang menyanyi dan bermain musik sebagai salah satu ungkapan perasaan juga sebagai sarana bermain bagi anak.
Dan disinilahperan orang tua sebagai lingkungan pertama dan guru sebagailingkungan pendukungnya haruslah saling berhubungan dan berkesinambungan.peran guru baik disekolah maupun diTPA sebagai pendidik akan sangat diperlukan apabila pendidik tersebut bisa dengan kreatif menjadikan ketertarikan anak pada musik sebagai salah satu alat untuk menanamkan nilai nilai akhlak.
Nyanyian atau musik merupakan salah satu ungkapan perasaan , melalui lagu anak dapat mengenal Allah,sifat sifat Allah,keagungan dan ciptaan Allah dengan perasaan gembira.anak dapat belajar tentang kasih sayang dan menghormati orang tua,teman,dan lingkungannya.
Diluar itu semua , banyak sekali hambatan dan tantangan yang dihadapi dunia musik kita saat ini terutama musik bagi anak . kurangnya musik dan nyanyian anak yang bermuatan nilai – nilai akhlak serta banyaknya lagu - lagu dewasa yang syairnya sangat tidak sesuai dengan jiwa anak . jenis musik seperti inilah yang bisa menjadi perusak bagi perkembangan jiwa anak . pada akhirnya guru dan orang tualah yang harus pandai mensiasati dan kreatif
menyajikan musik bagi anak - anak nya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa faktor penghambat upaya penanaman akhlak bagi anak usia dini adalah :

1. Sifat dasar pembawaan dan perkembangan jiwa anak usia dini ( golden age ) yang masih belum stabil , dipengaruhi oleh lingkungan disekitarnya .
2 . Masih adanya orang tua yang berperan dengan sikap kurang konsisten dan konsekwen terhadap pendidikan anak di TPA , berhubungan dengan persepsi orang tua terhadap TPA sebagai sarana pendidikan informal. .
3 . Kurangnya control orang tua terhadap media tontonan yang banyak menarik minat anak .

4 . Masih adanya ustadz / ustadzah yang kurang kreatif memanfaatkan system pengajaran BCM .

Dan faktor penunjangnya adalah :

1 . Daya imajinasi dan daya ingat anak yang masih sangat kuat .

2 . Tingginya kesadaran orang tua terhadap agama dan keteladanan

dari orang tua dan guru .

3 . Peranan orang tua dan guru yang saling melengkapi dan saling

berkesinambungan.

4 . Adanya pelatihan – pelatihan BCM bagi ustadz / ustadzah .

5 . Adanya kurikulum khusus bagi anak tingkat TKA yang

memberikan alokasi waktu bagi pengajaran BCM .


5 . Upaya Guru dan Ustadz / Ustadzah Dalam Menanamkan Nilai Nilai

Akhlak Melalui Seni

TPA merupakan sebuah tempat belajar al qur’an . yang didalamnya tidak hanya mempelajari tentang baca tulis alqur’an saja tapi juga bertujuan untuk mengembangkan seluruh aspek perkembangan anak , baik fisik , motorik , emosi , sosial dan intelegensi anak.
Sebagaimana layaknya sebuah taman yang merupakan tempat yang indah nyaman dan menyenangkan , tempat yang ditata sedemikian rupa sehingga semua orang dapat menikmatinya . demikian pula halnya dengan TK Alqur’an yang merupakan suatu tempat pendidikan yang diharapkan mampu memberikan pendidikan dengan penuh kenyamanan dan kegembiraan pada anak . dimana anak akan melakukan semua kegiatan dengan perasaan gembira dan tanpa merasa terpaksa .
Berdasarkan hasil interview yang telah dilakukan baik langsung maupun tidak langsung maka diperoleh data bahwa bentuk upaya pembinaan akhlak melalui seni islami bagi anak usia dini adalah
1 . Dengan menerapkan metode pengajaran BCM ( Bermain , Cerita , Menyanyi ) .
2 . Mengajarkan berbagai bentuk kreatifitas seni islami kepada anak dan menerangkan penting nya seni islami .
3 . Menciptakan dan mengembangkan berbagai bentuk kreatifitas seni kepada anak .
4 . Meningkatkan pengetahuan akhlak dan agama islam anak melalui seni islami .
5 . Menciptakan hubungan yang harmonis melalui komunikasi antara orang tua dan guru.
6 . Menciptakan suasana belajar yang penuh kegembiraan .


















BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN



A . KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dil akukan sebelumnya maka

kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut :

1. Akhlak anak usia dini di TPA Al Furqon kelurahan Moro krembangan kecamatan Krembangan kota Surabaya adalah masih belum stabil dan cukup baik , sesuai dengan perkembangan jiwanya .
2. Bentuk – bentuk upaya pembinaan akhlak pada anak usia dini melalui seni islami di TPA Al Furqon kelurahan Moro krembangan kecamatan Krembangan kota Surabaya yaitu dengan menerapkan metode pengajaran BCM ( Bermain , Cerita , Menyanyi ) , mengajarkan berbagai bentuk kreatifitas seni islami kepada anak dan menerangkan pentingnya seni islami , menciptakan dan mengembangkan berbagai bentuk kreatifitas seni kepada anak , meningkatkan pengetahuan akhla dan agama islam anak melalui seni islami , menciptakan hubungan yang harmonis melalui komunikasi antara orang tua dan guru , menciptakan suasana belajar yang penuh kegembiraan.
3. Faktor – faktor penunjang dalam upaya pembinaan akhlak pada anak usia dini melalui seni islami di TPA Al Furqon kelurahan Moro krembangan kecamatan Krembangan kota Surabaya adalah daya imajinasi dan daya ingat anak yang masih sangat kuat tingginya kesadaran orang tua terhadap agama dan keteladanan dari orang tua dan guru , peranan orang tua dan guru yang saling melengkapi dan saling berkesinambungan , adanya pelatihan pelatihan BCM bagi ustadz / ustadzah , adanya kurikulum khusus bagi anak tingkat TKA yang memberikan alokasi waktu bagi pengajaran BCM .
B . SARAN - SARAN

Berdasarkan hasil kesimpulan sebagaimana tersebut diatas maka saran – saran yang dapat dikemukakan adalah :
1 . Bagi orang tua sebagai lingkungan pertama yang ditemui oleh anak , hendaknya memberikan teladan serta lingkungan yang baik bagi anak – anaknya , selain itu pemahaman yang tinggi tentang nilai – nilai keagamaan akan memberikan pengaruh yang sangat besar bagi pembentukan seluruh aspek perkembangan anak .
2 . Bagi guru dan ustadz / ustadzah sebagai pendidik , hendaknya banyak memberi teladan yang baik dan menerapkan system pengajaran BCM demi menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan penuh kegembiraan . sehingga akan terbentuk semua aspek kejiwaan yang optimal sebagaimana yang diharapkan bagi masa depan anak .

3 . Bagi lingkungan disekitar TPA Al Furqon hendaknya memberikan dukungan , kepercayaan dan kontribusi yang baik bagi jalannya kegiatan pendidikan di TPA Al Furqon .





















C. DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi,Abu dan Noor Salimi ,Dasar – Dasar Pendidikan Agama Islam Diponegoro,Bandung, 1989
Athiyah Al Abrasyi , Dasar –Dasar Pendidikan Islam, Bulan Bintang,Jakarta, 1970
Departemen Agama RI.,Al Qur’an dan Terjemahannya ,Bumi Restu, Jakarta, 1990
Gunarsa ,Singgih D, Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja ,BPK Gunung Mulia,Jakarta, 2000
Humaidi Tatapangarsa ,Akhlak Yang Mulia, Bina Ilmu, Surabaya,1989
Husseini Bahreisj , Ajaran –Ajaran Akhlak Imam Al Ghozali, Al Ikhlas, Surabaya, 1988
Isjoni,Model Pembelajaran Anak Usia Dini,Alfabeta ,Bandung ,2009
Imam Bukhori ,Shoheh Bukhori Juz I , tt
Imam Muslim , Shoheh Muslim Juz II ,tt
Kanwil Departemen Agama Provinsi Jawa Timur , Juknis Pengelolahan TPA , Surabaya , 2006
Lukman Hakim , Bahan Penataran BCM Tka / Tpa LPPTKA BKMPRMI , Surabaya, 2001
Mahmud Yunus , Kamus Arab Indonesia , Yayasan Penyelenggaraan Penafsiran Al Alqur’an , Jakarta, 1973
Mahjudin , Kuliah Akhlak Tasawuf , Kalam Mulia ,Jakarta , 1996
Mudhor Ahmad , Etika Dalam Islam ,Al Ikhlas, Surabaya, 1987
Rifa’i , Muhammad ,300 Hadits , Mudzakir ,Hardi, (ed.) ; Semarang ,2003

Sutrisno Hadi , Metodologi Research I, Andi Offset, Yogyakarta, 1987
Sutrisno Hadi , Metodologi Research II ,Andi Offset , Yogyakarta, 1988
WJS . Poerwadarminta , Kamus Besar Bahasa Indonesia , Balai Pustaka, Jakarta,1990
Zuhairini, dkk, Metodik Khusus Pendidikan Agama , Usaha Nasional, Surabaya, 1993 Pustaka Tambahan
Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama , Bulan Bintang , Jakarta, 1983
http:// id.wikipedia.org/ bahasa
www.depag.go.id
www.suaramedia.com

Mau Presentasi Sehebat Trainer ?

Mau Presentasi Sehebat Trainer ?
Info detail hubungi WA 085852316552
Ringga Arie Suryadi. Diberdayakan oleh Blogger.