A. JUDUL PROGRAM
Usaha Makanan Diet Terapi Diabetes Mellitus Berbasis
Potensi Flora Lokal
B. LATAR BELAKANG
Penyakit diabetes mellitus saat ini hampir merambah seluruh dunia, tidak
hanya Negara-negara maju saja yang terserang dengan penyakit ini, akan tetapi
negara-negara berkembang pun sekarang nampaknya sudah mulai memiliki probilitas
terserang penyakit ini, menurut data organisasi kesehatan dunia (WHO),
Indonesia menempati urutan keenam dunia sebagai Negara dengan jumlah penderiat
DM terbanyak setelah India, china, Uni Soviyet, Jepang dan Brasil. Tercatat
pada tahun 1995 jumlah penderita DM di Indonesia mencapai 5 juta, Pada tahun 2000 yang lalu saja, terdapat sekitar 5,6 juta
penduduk Indonesia yang mengidap diabetes. Namun, pada tahun 2006 diperkirakan
jumlah penderita diabetes di Indonesia meningkat tajam menjadi 14 juta orang,
dimana baru 50 % yang sadar mengidapnya dan diantara mereka baru sekitar 30 %
yang datang berobat teratur, Sangat
disayangkan bahwa banyak penderita diabetes yang tidak menyadari dirinya
mengidap penyakit yang lebih sering disebut penyakit gula atau kencing manis.
Hal ini mungkin disebabkan minimnya informasi di masyarakat tentang diabetes
terutama gejala-gejala yang terjadi pada dirinya.( Soegondo, Sidartawan. 2006.www.
Medicastore.com).
Mahalnya harga obat diabetes mellitus yang diproduksi di
pabrik dan beredar di pasaran nampaknya cukup berdampak pada daya beli
masyarakat yang kurang terlebih lagi bagi masyarakat yang terkategori dalam
masyarakat menengah kebawah, sehingga hal ini menyebabkan penderita enggan
membeli obat dan pada akhirnya dapat menyebabkan penyakit diabetes mellitus
yang dideritanya semakin parah bahkan bisa menimbulkan kematian. Pengetahuan
tentang diet terapi diabetes dan pola makan penderita diabetes mellitus yang
kurang dapat juga menyebabkan akbiat yang berbahaya bagi penderita sendiri.
Berikut kami paparkan daftar harga beberapa obat diabetes mellitus yang dijual
dipasaran.
Tabel 1
Daftar Harga Obat Diabetes
Mellitus di Pasaran
No
|
Nama Obat
|
Harga/Pack
|
1
|
Humalog
|
Rp.
747.500,-
|
2
|
Starlix
|
Rp.
516.696,-
|
3
|
Nature’s
plus sugar control
|
Rp.
235.000,-
|
4
|
Avandia
|
Rp.
309.546,-
|
5
|
Raja
Papua
|
Rp.
195.000,-
|
6
|
Glucovance
|
Rp.
159.390,-
|
7
|
Actos
|
Rp.
131.054,-
|
8
|
Glamorol
|
Rp.
120.975
|
9
|
Glyzid
|
Rp. 81.323,-
|
10
|
Glufor
|
Rp. 75.900,-
|
Sumber : www.medicastore.com
tanggal 27 September 2007
Berangkat dari hal di atas, maka kami dapat berfikir
bahwa ada peluang yang besar untuk membuka usaha untuk memanfaatkan flora lokal
dalam diet terapi diabetes mellitus. Disamping harga yang lebih terjangkau oleh
masyarakat, flora lokal juga mudah untuk didapatkan dan lebih aman untuk
dikonsumsi.
Penggunaan flora atau tumbuhan yang
potensial untuk terapi pada diabetes ini nampaknya dapat menjadi altrenatif
yang cukup efektif dan terjangkau oleh para penderita diabetes mellitus. Di
Indonesia cukup banyak tumbuhan yang berpotensi untuk dijadikan makanan yang
dapat membantu dalam mengatasai penyakit diabetes mellitus ini. Akan tetapi
nampaknya hal ini kurang di sadari oleh para penderita itu sendiri.
Atas dasar pemikiran tersebut, kami
melihat adanya potensi yang cukup besar secara ekonomi jika tumbuhan-tumbuhan
tersebut dapat diolah menjadi suatu menu makanan yang tidak hanya mempunyai
cita rasa yang nikmat akan tetapi juga memiliki khasiat yang mujarab untuk
prevensi penyakit diabetes mellitus. Berbekal pengetahuan yang kami peroleh
dari perkuliaahan di jurusan Pendidikan Biologi UMM, kami mencoba menyusun dan
memproduksi menu makanan yang berbasis flora lokal yang potensial untuk diet
terapi penyakit tersebut. Malang Raya
dengan karakteristik tanah dan keadaan alamnya yang sangat cocok ditumbuhi oleh
tanaman menjadi keuntungan tersendiri bagi kami dalam memperoleh bahan
baku.
Alasan kami memilih flora sebagai menu makanan
untuk diet terapi diabetes mellitus ini adalah karena :
Relatif
lebih aman dibandingkan dengan bahan-bahan dari hewan.
Alami,
artinya tanpa bahan aditif dari bahan kimia.
Mudah
diperoleh dan relatif lebih murah.
Menurut penelitian medis beberapa jenis flora
memiliki zat yang dapat menurunkan kadar gula darah seperti allyl propil
disulphide dalam bawang merah, charantin pada paria, asam fitat pada tempe
kedelai, bawang putih yang mengandung sugar regulation factor dan
selenium. Pada sirih mengandung aktif alkoloid dan flavonoid memilki aktivitas
hiploglikiemik.
Disamping hal-hal tersebut
diatas, sebagai mahasiswa yang harus siap untuk menyongsong masa depan, maka
kami berasumsi bahwa kami tidak bisa hanya mengandalkan ijazah atau gelar yang
diperoleh, akan tetapi ketrampilan atau softskill juga harus dipupuk
sejak dini, salah satunya adalah dengan berwirausaha.
Berdasarkan data Biro Administrasi Akademik (BAA), para lulusan tersebut
tidak semua segera terserap dalam lapangan pekerjaan. Hanya sekitar 35 %
lulusan mendapat pekerjaan sesuai dengan profesinya dan kurang dari satu tahun.
Sebagian besar harus menunggu selama 1-2 tahun atau lebih baru mendapat
pekerjaan sesuai dengan profesinya. Kesulitan mencari kerja sesuai dengan
profesi itu, tentu akan semakin berat dihadapi oleh para lulusan dari
fakultas-fakultas tertentu, seperti Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
(FKIP) yang mencetak tenaga-tenaga kependidikan. Fakultas ini di UMM setiap
tahun meluluskan ± 345 mahasiswa ternyata hanya 28,5% yang terserap sebagai
tenaga guru di lembaga pendidikan. Penyebabnya selain menyempitnya lapangan
pekerjaan sebagai guru juga adanya lulusan non kependidikan yang menyeberang
menjadi guru padahal mereka tidak punya akta mengajar.
Dari segi kurikulum akademis,
program ini merupakan pengembangan dari Ilmu Gizi yang berbobot 3 sks serta
ilmu Pengobatan Tradisional Indonesia yang berbobot 4 sks. Sehingga cukup
potensial apabila mahasiswa Pendidikan Biologi untuk mengaplikasikan ilmu-ilmu
tersebut sebagai alternatif untuk berkarya yang didasarkan pada pengetahuan
yang secara kurikuler pernah dipelajari diperkuliahan.
Dari latar belakang tersebutlah
maka kami yakin bahwa dengan kegiatan ini akan mewujudkan minimal 3 aspek,
yaitu : 1) memberikan pengalaman berwirausaha kepada mahasiswa sehingga
mahasiswa dapat tidak selalu bergantung pada orang tua dan bisa mandiri, 2)
Mengaktualisasikan Tri Dharma perguruan tinggi yang salah satunya yaitu
pengabdian, 3) Pengembangan ilmu yang telah dipelajari
Dari penjabaran diatas, didapat suatu bagan
konsep tentang kegiatan ini, yaitu :
Bagan 1. Peta Konsep
Kegiatan
C. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana menu makanan untuk diet terapi
diabetes mellitus yang berbasis potensi flora lokal?
2. Bagaimana bentuk usaha pengadaan menu
makanan diet terapi diabetes mellitus yang akan dirancang?
3. Bagaimana teknis manajemen dan pemasaran
usaha yang dijalankan?
4. Bagaimana monitoring dan evaluasi pasca
pelaksanaan dan pemasaran?
D. TUJUAN PROGRAM
Tujuan program ini adalah untuk mengolah bahan-bahan makanan dan flora
lokal yang potensial untuk diet terapi diabetes mellitus yang kemudian
dijadikan produk yang berupa 1). Makanan pokok (makanan yang dikonsumsi setiap
hari dalam 3 waktu), 2). Makanan ringan, 3). Minuman (juice) dengan mengacu
pada menu yang disusun berdasarkan kultur dan potensi flora lokal yang dikemas
dengan sistem packaging dan labelling. Adapun dikemasan akan disertakan : jenis
produk, nama produk, bahan, manfaat, tempat produksi, waktu (tanggal, bulan dan
tahun) pembuatan dan kadaluarsa serta variasi berupa slogan produk. Produk ini
akan dipromosikan dan dipasarkan di sekitar kampus Universitas Muhammadiyah
Malang sebagai awal merintis usaha ini yang selanjutnya dapat dikembangkan
sesuai dengan hasil evaluasi. Harapannya lebih lanjut terdapat sebuah kios
makanan khusus menu diet terapi diabetes mellitus. Adapun variasi menu akan
dijabarkan pada poin G pada proposal ini yaitu tentang Gambaran Umum Usaha
Adapun tujuan lain dari kegiatan ini yaitu untuk memberikan pengalaman
berwirausaha berbasis pengetahuan yang diperoleh diperkuliahan reguler dengan
harapan mengperoleh penghasilan sehingga mahasiswa tidak hanya bergantung
kepada orang tua.
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Luaran yang diharapkan adalah produk makanan pokok, minuman serta makanan
ringan dengan kemasan dan labelling yang menarik yangnantinya akan dipromosikan
dan dipasarkan di masyarakat sekitar kampus UMM. Berikut salah satu contoh
rencana kemasan dan labelling yang akan dilakukan dalam usaha ini :
Gambar 1
Contoh Kemasan dan Labelling Produk
Keterangan
Gambar :
a : jenis produk, maksudnya
apakah produk ini berupa
makanan pokok,
ringan atau minuman
b : nama (merek dagang) produk
c : gambar, bisa berupa gambar bahan atau
gambar lainnya
yang digunakan untuk menarik perhatian
konsumen.
d : slogan produk, misalnya ”Sehat Dan
Lebih Bermanfaat”
e : informasi bahan yang digunakan
f : manfaat produk
g : tempat usaha/produksi
h : waktu pembuatan dan kadaluarsa
Program
kreativitas mahasiswa kewirausahaan ini diharapakan bisa menumbuhkan jiwa
berwirausaha bagi mahasiswa agar bisa lebih mandiri dalam hal finansial dan
membekali pengalaman atau softskill agar setelah lulus kuliah tidak
hanya mencari lapangan pekerjaan akan tetapi bisa membuka lapangan pekerjaan.
Selain dari pada itu kegiatan diharapkan dapat menghasilkan alternatif
pencegahan dan pengobatan penyakit diabetes mellitus dengan cara mengkonsumsi
menu makanan berbasis flora lokal yang berpotensi untuk diet terapi bagi penderita
diabetes mellitus. Harapan selanjutnya adalah muncul kios atau warung yang
khusus menjual manu diet terapi diabetes mellitus, agar penyakit ini tidak
semakin mewabah dan pola hidup dan makan masyarakat tertata.
Dari kegiatan ini akan dapat dilihat bahwa usaha ini mampu menyedot animo
masyarakat karena dengan menggunakan bahan-bahan yang mudah diperoleh, maka
diet untuk diabetes mellitus lebih ekonomis dan efisien.
F. KEGUNAAN PROGRAM
1.
Aspek Ekonomi
Dari segi ekonomi kegiatan ini akan
tercipta institusi enterpreneur mahasiswa, selain itu melalui kegiatan ini akan
memperkaya pengobatan atau terapi diabetes mellitus, sehingga masyarakat dapat
memilih terapi sesuai dengan kemampuannya. program ini dapat membantu para
penderita diabetes mellitus dalam melakukan upaya prevensi dan pengobatan
efisien serta praktis. Dibandingkan
dengan penggunaan obat yang beredar dipasaran yang dikelola dari bahan kima dan
melalui proses pabrik yang rumit dan membutuhkan biaya yang besar
memproduksinya, maka dengan mengelola potensi flora lokal kita dapat
meminimalisir biaya produksi yang besar.
2.
Aspek Akademik
Dari segi akademis kegiatan ini akan : 1)
Memberikan kesempatan kepada mahasiswa FKIP UMM mengaplikasikan kegiatan kuliah
untuk di angkat kedalam kegiatan kewirausahaan, 2) Menerapkan mata kuliah dari
Jurusan Pendidikan Biologi bidang studi kewirausahaan, pengobatan tradisional
Indonesia, dan ilmu gizi.
3.
Aspek Kesehatan
Dari
aspek kesehatan kecenderungan masyarakat untuk beralih pengobatan yang diolah
secara kimiawi ke bentuk pengobatan yang alami yang tentunya lebih aman dan
hampir tanpa efek samping. Dengan mengkonsumsi tumbuhan oba yang diolah menjadi
menu makanan yang berpotensi untuk pencegahan dan pengobatan diabetes mellitus,
maka akan diperoleh manfaat yang lebih baik.
G. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
Penyakit diabetes mellitus yang semakin mewabah sekarang ini,
nampaknya akan lebih pesat lagi
perkembangannya apabila tidak ada kesadaran dari penderita untuk merubah pola
makan dan hidup. Disamping itu daya beli masyrakat atau penderita diabetes
mellitus terhadap obat-obatan kimia yang dijual di pasaran tergolong rendah,
hal ini disebabkan mahalnya harga obat-obatan tersebut (seperti pada tabel 1).
Malang Raya beriklim sejuk sangat cocok untuk pertumbuhan beberapa flora
yang berpotensi untul diet terapi pada diabetes mellitus, sehingga tidak salah
jika kami memproyeksikan kegiatan ini kedalam suatu bentuk usaha. Dengan bahan
baku flora lokal diharapkan akan memudahkan dalam memperolehnya sehingga harga
jual akan relatif lebih murah dan terjangkau oleh penderita. Meskipun beberapa
jenis flora tidak dapat langsung dikonsumsi tanpa disertai atau digabungkan
dengan bahan makanan yang lain, akan
tetapi hal tersebut tidak mengurangi manfaat dan khasiatnya secara signifikan.
Berikut kami sertakan harga beberapa flora lokal yang berpotensi untuk diet
terapi diabetes mellitus :
Tabel 2
Daftar Harga Flora Potensial Diet Terapi
Diabetes Mellitus
No
|
Nama Flora
|
Harga/Kg
|
1
|
Bawang Merah
|
Rp. 5.000,-
|
2
|
Buncis
|
Rp. 1.500,-
|
3
|
Apel
|
Rp. 3.500,-
|
4
|
Pare
|
Rp. 2.000,-
|
5
|
Bawang Putih
|
Rp. 4.000,-
|
6
|
Appokat
|
Rp. 15.000,-
|
7
|
Pepaya
|
Rp. 2.000,-
|
8
|
Jambu
|
Rp. 2.000,-
|
9
|
Belimbing
|
Rp. 3.000,-
|
10
|
Kedelai
|
Rp. 4.500,-
|
11
|
Bayam
|
Rp. 1.500
|
12
|
Dandang Gendis
|
Rp. 1.000,-
|
13
|
Teh
|
Rp. 2.000,-
|
14
|
Terong Ungu
|
Rp. 1.500,-
|
15
|
Salam (daun)
|
Rp. 2.000,-
|
Diolah dari
interview dengan petani dan penjual di Pasar Tradisional Blimbing serta sumber
dari situs Pemkot Batu, Pemkot Malang dan Pemkab Malang pert tanggal 11-28
September 2007.
Dari
data diatas, maka dapat diketahui dengan harga yang murah dapat
diperoleh berbagai variasi bahan makanan untuk diet terapi dan dapat dikonsumsi
berkali-kali sesuai dengan kebutuhan. Dilihat dari segi kultur konsumsi atau
pola makan masyarakat di Malang Raya diketahui bahwa sebagian masyrakat
memiliki kegemaran mengkonsumsi daging (ayam, sapi, kambing,dll) serta makanan
yang tinggi karbohidrat dalam takaran yang tidak sesuai dengan kebutuhan
kalorinya. Begitu halnya dengan para penderita diabetes mellitus yang cuek dan
acuh terhadap makanan yang dikonsumsi, apakah makanan yang dikonsumsi dapat
membahayakan bagi kesehatan atau membantu pencegahan penyakit.
Berawal dari hal-hal tersebut maka
kegiatan ini akan memproduksi makanan untuk diet terapi diabetes mellitus
dengan basis potensi flora lokal sebagai bahan bakunya. Setelah melakukan
penyususnan menu dan proses pengolahan menu, maka akan diuji kandungan gizi dan
keamanan bahan makanan tersebut untuk dikonsumsi oleh penderita.
Kemudian akan dilakukan uji
organoleptik untuk mengetahui sifat-sifat makanan yang diolah bisa meliputi
rasa, tekstur, aroma dll. Kemudian akan di uji untuk dikonsumsi oleh penderita,
apakah melalui test kadar glukosa penderita, apakah kadar glukosanya terkendali
atau tidak. Dari serangkaian uji tersebut kemudian dilakukan reformulasi produk
atau menu makanan agar memperoleh makanan yang tepat untuk diet terapi pada
penyakit ini. Hal ini dilakukan agar kepuasan akan dialami oleh para konsumen
pemakai produk yang kami produksi. Setelah menu makanan direformulasi, maka
menu tersebut diolah menjadi suatu produk makanan.
Selanjutnya produk yang sudah jadi
akan disajikan baik secara langsung ataupun di packaging atau dikemas agar
lebih menarik. Selanjutnya dilakukan program promosi dan pemasaran produk.
Berikutnya akan dilakukan monitoring dan evaluasi untuk pengembangan usaha. Hal
ini sangat urgen bagi survivenya suatu usaha.
Adapun gambaran susunan menu yang
akan diolah dan diusahakan akan memperhatikan kultur umum masyarakat di Malang
Raya, standart pemenuhan kebutuhan gizi yang dihitung dengan rumus BMR dari
Harris-Benedict kemudian dipadukan dengan flora lokal yang ada.
Berdasarkan hasil observasi
masyarakat di sekitar kampus Universitas Muhammadiyah Malang, didapatkan hasil
bahwa rata-rata penderita diabetes mellitus adalah orang dewasa dengan berat
badan ± 67 Kg dan tinggi badan 168 cm, berusia antar 40 tahun keatas dengan
pekerjaan pegawai kantor atau instansi swasta. Dengan kebutuhan kalori adalah
berkisar antara 2500-3000 kalori. Angka tersebut dapat dihitung dengan rumus
berikut :
Dengan demikian susunan menu yang digunakan adalah sebagai berikut :
Makan pagi
(6.30 WIB)
|
Makan Siang
(12.30 WIB)
|
Makan Malam
(18.30 WIB)
|
Beras (nasi) 130
gr
|
Beras
(nasi) 170 gr
|
Beras
(nasi) 150 gr
|
Daging sapi 25 gr
|
Daging Ayam 50 gr
|
Telur ayam 75 gr
|
Kedelai 25 gr
|
Terong 100 gr
|
Pare 50 gr
|
Bayam 100 gr
|
Buncis 25 gr
|
Dandang
Gendis 25 gr
|
Teh 10 gr
|
Jus Apel 50 gr
|
Jus Alpukat 50 gr
|
Menu diatas merupakan susunan menu contoh yang dapat berubah-ubah dengan
variasi yang tetap mengacu pada kultur, flora lokal dan kebutuhan kalori
penderita. Disamping usaha makanan pokok, usaha yang akan kami lakukan adalah
makanan ringan misalnya keripik dan krupuk, penyediaan fresh fruits dan
juga minuman jus yang dapat diolah dari perpaduan flora-flora yang ada. Karena
pada penderita diabetes mellitus camilan dan buah atau flora lain yang
berpotensi untuk mencegah semakin berkembangnya penyakit itu diperlukan untuk
memperlancar terapi diabetes mellitus.
Dari perbandingan harga obat yang sudah diberedar di pasaran (tabel 1) dan
harga beberapa flora yang potensial sebagai menu makanan diet diabetes
mellitus, serta penyusunan menu makanan diatas dan juga biaya produksi, maka
dapat di analisa keuntungan yang diperoleh perkilogram bahan yang digunakan .
Tabel 4
Analisa Usaha Makanan Diet Terapi Diabetes
Mellitus dengan Berbasis Potensi Flora Lokal Per Satu Kali Proses Produksi
A. Bahan Habis Pakai (berdasarkan menu yang
telah disusun)
|
||||||
Bahan-bahan
|
Jumlah
|
Satuan
|
Total
|
|||
a. Beras
b.Daging
sapi
c. Daging
ayam
d.
Telur
e. Kedelai
f. Bayam
g.Teh
h.Terong
i. Buncis
j. Pare
k.Dandang
gendis
l. Appokat
m. Apel
n.Bahan
habis pakai lainnya
o.Kemasan
p.Labeling
|
1 Kg
1 Kg
1 Kg
1 Kg
1 Kg
1 Kg
1 Kg
1 Kg
1 Kg
1 Kg
1 Kg
1 Kg
1 Kg
30
30
|
Rp. 1.000,-
Rp. 500,-
|
Rp. 4.500,-
Rp. 40.000,-
Rp. 15.000,-
Rp. 6.000,-
Rp. 4.500,-
Rp. 1.500,-
Rp. 2.000,-
Rp. 2.000,-
Rp. 1.500,-
Rp. 2.000,-
Rp. 1.000,-
Rp. 15.000,-
Rp. 3.500,-
Rp. 20.000,-
Rp. 30.000,-
Rp. 15.000,-
|
|||
Total Biaya Habis Pakai
|
Rp. 163.000,-
|
|||||
Biaya Peralatan
|
|
|||||
Nama Alat
|
Jumlah
|
Satuan
|
Total
|
|||
Kompor
Penggorengan
Blender
Rice cooker
Penyajian
|
1 unit
1 set
1 unit
1 unit
1 set
|
|
Rp. 15.000,-
Rp. 30.000,-
Rp. 75.000,-
Rp 300.000,-
Rp. 50.000,-
|
|||
Total Biaya Peralatan
|
Rp. 470.000,-
|
|||||
B. Biaya Produksi
|
||||||
1.
2.
|
Pengolahan bahan
Listrik
|
Rp. 25.000
Rp. 25.000
|
||||
Total Biaya Produksi
|
Rp.
50.000
|
|||||
Total Keseluruhan Pengeluaran
|
Rp. 764.000
|
|||||
C. Penerimaan
|
||||||
Makanan diet terapi Diabetes mellitus berbasis flora lokal
|
30 porsi
|
Rp. 10.000
|
Rp. 300.000
|
|||
Jumlah
|
Rp. 300.000
|
|||||
D. Keuntungan
Karena metode
analisa yang digunakan adalah dengan biaya per produksi, maka faktor yang
dihitung adalah bahan habis pakai dan biaya produksi, sedangkan untuk
peralatan produksi tidak ditambahkan secara keseluruhan, hanya ditambahkan
nilai penyusustan peralatan sebesar 0.25 %.
Jadi secara
matematis keuntungan dihitung dengan formula :
Penerimaan - biaya bahan habis pakai -
biaya produksi – (0.25% X biaya peralatan) = laba
Sehingga dari angka diatas didapatkan nilai =
300.000 –
163.000 – 50.000 – (0.25 X 470.000) =
87.000 –
(1175) = 85.825
Jadi keuntungan yang didapat per produksi adalah
Rp. 85.825
Sehingga R O I (Return Of Investment) = Laba Usaha x 100%
Modal Produksi
= Rp.
85.825 x 100 % =40.07%
Rp. 214.175
Modal
usaha didapat dari penjumlahan biaya habis pakai, biaya produksi dan biaya
penyusutan alat sebesar 0.25 %.
|
||||||
Jika dalam sekali produksi saja dapat menghasilkan
keuntungan yang prosentasinya hampir 50% dari modal usaha, maka usaha ini cukup
bisa di andalkan untuk menunjang perekonomian mahasiswa.
H. METODE PELAKSANAAN PROGRAM
Untuk melaksanakan kegiatan ini maka perlu metode yang tepat dan sistematis
agar dicapai hasil yang maksimal. Adapun metode yang kami formulasikan adalah
sebagai berikut :
Bagan 2. Diagram Alur Metode Pelaksanaa Kegiatan
Dari bagan diatas dapat dijabarkan sebagai
berikut :
a.
Penyusunan
bahan sosialisasi : yaitu penyusunan konsep bagaimana isi, cara dan tempat
serta hal-hal lain yang dapat digunakan untuk menarik mahasiswa untuk bergabung
dengan tim produksi.
b.
Pelaksanaan
sosialisasi : konsep yang telah disusun tadi kemudian dilaksanakan dengan
memasang pamflet atau menyebar selebaran di kawasan kampus III Universitas
Muhammadiyah Malang dengan harapan ada mahasiswa yang mendaftarkan diri untuk
bergabung dengan tim produksi.
c.
Rekruitment
tim produksi : dari para pendaftar tersebut selanjutnya diadakan rekruitmen
melalui seleksi yang dilakukan oleh tim PKMK dengan bantuan dosen pembimbing
PKMK
d.
Pelatihan
produksi : setelah terseleksi orang-orang yang menjadi bagian tim produksi,
selanjutnya diadakan pelatihan untuk membekali tim produksi tentang kegiatan
ini.
e.
Penyusunan
menu : penyusunan menu dilakukan oleh TIM PKMK dengan arahan dosen pembimbing
dan bantuan teknis tim produksi, ini merupakan tahap awal untuk memproduksi
makanan diet terapi diabetes mellitus.
f.
Pengolahan
menu tahap I : setelah menu tersusun maka langkah selanjutnya yaitu pengolahan
menu menjadi makanan pokok, ringan atau minuman (juice), pada tahap ini
dinamakan pengolahan tahap I karena pada tahapan ini produk belum teruji,
sehingga jika langsung dipasarkan maka hasilnya bisa kurang optimal.
g.
Uji
ketahanan, keamanan pangan dan gizi : uji ini dilakukan dengan harapan dapat
memperoleh produk yang benar-benar aman dikomsumsi dan dapat diambil manfaatnya
dalam segi gizi, sehingga konsumen tidak ragu untuk menggunakan produk ini.
h.
Uji
organoleptik : uji ini dilakukan guna memetakan bagaimana selera konsumen pada
produk makanan ini, apakah sudah cukup baik, artinya cukup apresiasif dengan
produk kami, uji ini dilakukan dengan bentuan beberapa koresponden secara acak.
i.
Uji
efektivitas produk : uji ini dilakukan dengan harapan bahwa produk yang
dihasilakn benar-benar mempunyai daya untuk mencegah dan mengatasi diabetes
mellitus, sehingga produk ini dapat digunakan sebagai diet terapi. Uji ini
dilakukan dengan bantuan penderita diabetes mellitus yang telah mengkonsumsi
produk kemudian di lakukan tes gula darah.
j.
Reformulasi
menu : dari serentetan tes yang sudah dilakukan, TIM PKMK selanjutnya melakukan
evaluasi terhadap produk yang kemudian dianalisa kemungkina apa yang masih
kurang dan perlu diperbaiaki guna memperoleh suatu produk yang berkualitas.
Yang kemudian dilakukan penyususnan menu.
k.
Pengolahan
menu tahap II : dari hasil reformulasi menu selanjutnya dilakukan pengolahan
menu yang telah disusun.
l.
Packaging
& labelling : setelah produk sudah dihasilkan, maka selanjutnya dilakukan
packaging dan labelling (contoh packaging dan labelling telah dijabarkan pada
poin E yaitu Luaran yang diharapkan)
m. Promosi dan pemasaran : setelah poduk
sudah dikemas sedemikian rup, maka langkah selanjutnya adalah pemasarang yang
sebelumnya dilakukan pengenalan atau promosi. Promosi dilakukan melalui media
massa (radio, surat kabar) dan juga melalui selebaran dan spanduk. Pemasaran
untuk tahap awal dilakukan di kampus III UMM dengan sasaran para penderita di
sekitar kampus.
n. Monitoring dan evaluasi : setelah proses
pemasaran berjala, maka sebagai enterprenuer, maka hal yang harus dilakukan
adalah pengawasan terhadap distribusi produk dan selanjutnya dilakukan evaluasi
tentunya dengan arahan dosen pembimbing program. Hal ini penting sebagai
pedoman apakah perlu untuk mengembangkan sayap sirkulasi produk ke khalayak
umum.
o. Pengembangan usaha lebih lanjut : dari
hasil monitoring dan evaluasi, maka dapat diambil keputusan tentang tindak
lanjut apa yang harus dilakukan. Apabila selam pross evaluasi program ini
dianggap baik, maka kegiatan ini dapat dilanjutkan dan dikembangkan lebih jauh
lagi.
Dengan metode inilah diharapkan program ini mampu
manjadi tempat belajar, berkarya dan berusaha bagi para mahasiswa dalam
mengembangkan ilmu dan keahlian yang dimiliki guna menjadi bekal ketika sudah
lulus
I. JADWAL KEGIATAN PROGRAM
Tabel
3
Jadwal Kegiatan Program
Kegiatan
|
Bulan ke
|
||||
I
|
II
|
III
|
IV
|
V
|
|
1.
Persiapan
|
|
|
|
|
|
a. Perijinan
|
P
|
|
|
|
|
b. Persipan dan penetapan lokasi
|
P
|
|
|
|
|
c. Persiapan alat dan bahan
|
P
|
|
|
|
|
2.
Pelaksanaan
|
|
|
|
|
|
a. Pengumuman
|
P
|
|
|
|
|
b. Perekrutan anggota
|
|
P
|
|
|
|
c. Pelatihan
|
|
P
|
|
|
|
d. Penyusunan menu
|
|
P
|
|
|
|
e. Pengolahan tahap I
|
|
|
P
|
|
|
f. Uji ketahanan, keamanan dan gizi
|
|
|
P
|
|
|
g. Uji organoleptik
|
|
|
P
|
|
|
h. Uji efektifitas produk
|
|
|
P
|
|
|
i.Reformulasi menu makanan
|
|
|
|
P
|
|
j.Pengolahan tahap II
|
|
|
|
P
|
|
k. Penyajian dan packing
|
|
|
|
P
|
|
l.Promosi dan pemasaran
|
|
|
|
P
|
|
3.
Pembimbingan
|
|
|
|
|
|
a. Pelaporan kegiatan usaha
|
|
|
|
|
P
|
b. Monitoring
|
|
|
|
|
P
|
c. Evaluasi
|
|
|
|
|
P
|
d. Pengembangan usaha
|
|
|
|
|
P
|
J. NAMA DAN BIODATA KETUA DAN ANGGOTA
KELOMPOK
Ketua Pelaksana
Kegiatan
a. Nama :
Amar Ma’ruf
b.
NIM :
05330028
c.
Fakultas/Program
Studi : K.I.P/ Pendidikan Biologi
d.
Perguruan
Tinggi : Universitas
Muhammadiyah Malang
e.
Alamat
Rumah : Pagendingan
RT 01 RW 01 Kanugrahan
Maduran Lamongan
f.
No
Telp/HP :
085646308508
g.
Waktu
Untuk PKM : 9 jam/minggu
Anggota Pelaksana
a. Nama :
Ifan Prasetya Yuda
b.
NIM :
06330011
c.
Fakultas/Program
Studi : K.I.P/ Pendidikan Biologi
d.
Perguruan
Tinggi :
Universitas Muhammdaiyah Malang
e.
Alamat
Rumah :
PERUM PEPABRI, BTN Tegal Badeng
Timur, Blok D No. 13,
Kecamatan
Negara, Kabupaten Jembrana-Bali
f.
No
Telp/HP : 085664081363 / 08990377065
g.
Waktu
Untuk PKM : 9 jam/minggu
a. Nama :
Zaqia Nur Fajarini
b.
NIM :
06330036
c.
Fakultas/Program
Studi : K.I.P/ Pendidikan
Biologi
d.
Perguruan
Tinggi : Universitas
Muhammdaiyah Malang
e.
Alamat
Rumah : Jl. Panti Asuhan Yatim No. 17, Gedeg-
Mojokerto
f. No
Telp/HP :
08563404717 / 08990353776
g. Waktu
Untuk PKM : 9
jam/minggu
K. Nama dan Biodata Dosen Pendamping
A. Nama Lengkap dan gelar : DR.H.Moch.Agus Krisno
B,M.Kes.
B. Golongan Pangkat dan NIP : III/d, Penata Tk I, 104.8909.0118
C. Jabatan Fungsional : Lektor
D. Jabatan Struktural : -
E. Fakultas / Program Studi : FKIP/Pendidikan Biologi
F. Perguruan Tinggi :Universitas Muhammadiyah Malang
G. Bidang Keahlian : Mikrobiologi dan Ilmu Gizi
H. Waktu Untuk Kegiatan PKM : 9 jam /minggu
L.
Anggaran Biaya
Adapun
rancangan biaya pada kegiatan PKMK adalah sebagai berikut :
Tabel 3
Rincian Anggaran Biaya
Kegiatan
|
Anggaran (Rp)
|
Jumlah (Rp)
|
1. Bahan habis pakai dan alat pendukung
a. Pengadaan
bahan baku
b. Pengadaan
bahan pendukung
c. ATK
d. Bahan packaging
e. Biaya
sosialisasi
f.
Biaya promosi
-
Pamflet
-
Spanduk
-
Radio
-
Surat kabar
|
1.000.000,-
200.000,-
80.000,-
350.000,-
50.000,-
100.000,-
185.000,-
100.000,-
150.000,-
|
2.215.000,-
|
2.
Transportasi
a. Pencarian
bahan
b. Transportasi
promosi dan pemasaran
|
250.000,-
700.000,-
|
950.000,-
|
3. Pelaksanaan
Produksi
a.
Pengolahan
bahan
b.
Uji
ketahanan , keamanan dan gizi
c. Uji
Organoleptik
d. Labeling
dan packaging
e. Pelatihan
produksi
|
450.000,-
200.000,-
275.000,-
300.000,-
250.000,-
|
1.475.000
|
4. Peralatan Produksi
a. Kompor
b. Rice
cooker
c. Penggorengan
d. Blender
e. Peralatan
penyajian
|
15.000,-
30.000,-
75.000,-
300.000,-
50.000,-
|
470.000
|
5. Lain-lain
Dokumentasi
Penyusunan
laporan
Penggadaan
laporan
Penggunaan
telepon dan internet
Evaluasi
Monitoring
Penggunaan
listrik
|
125.000,-
125.000,-
100.000,-
100.000,-
125.000,-
150.000,-
165.000,-
|
890.000
|
Jumlah
|
6.000.000,-
|
L.
Lampiran
1.
Analisa Usaha dengan Metode SWOT
Dengan
metode SWOT usaha ini dapat didapatkan suatu gambaran bahwa usaha ini memiliki
beberapa keunggulan dan kelemahan. Akan tetapi kelemahan itu nantinya akan bisa
diatasi dengan beberpa strategi-strategi. Adapun gambaran analisa SWOT tersebut
tergambar sebagai berikut :
Strenghten
(Keunggulan)
|
Weakness
(Kelemahan)
|
Ø Terapi
yang dikemas dalam bentuk makanan lebih menarik dan terkesan tidak menjadi
“obat” sehingga secara psikologis penderita labih nyaman dari pada mengkonsumsi
obat yang diolah dengan proses kimia.
Ø Alami
tanpa bahan additive yang berbahaya
Ø Labih
praktis dan ekonomis
Ø Labih
aman daripada penggunaan bahan makanan
hewani.
|
Ø Produk
yang kurang dapat bertahan dalam waktu yang lama karena tanpa zat additive
yang berfungsi sebagai pengawet.
Ø Segmentasi
konsumen yang terkesan fokus kepada penderita diabetes membuat produk ini
dapat kurang dikenal oleh orang yang tidak menderita diabetes mellitus
|
Oppurtunity
(Kesempatan)
|
Threaten
(Ancaman)
|
Ø Penderita
diabetes mellitus semakin banyak
Ø Fakta
bahwa obat diabetes sangat mahal sehingga banyak yang enggan membeli obat
diabetes yang telah beredar.
Ø Banyaknya
flora lokal yang berpotensi sebagai bahan untuk diet terapi
Ø Banyaknya
flora lokal yang terdapat di daerah Malang Raya.
Ø Bahan
Baku mudah di dapat dan murah.
|
Ø Keragu-raguan
konsumen terhadap produk olahan dari flora dengan tanpa bantuan olahan
pabrik.
Ø Kultur
pola makan di masyarakat yang belum tertata untuk diet terapi diabetes
mellitus
|
2.
Daftar Riwayat Hidup
2.1.Ketua
Kelompok
a.
Nama Lengkap : Amar
Ma’ruf
b. Tempat, Tanggal Lahir : Lamongan, 12 Desember 1986
c. Agama :
Islam
d. Alamat :
Jln. Margo Utomo Dalam Mulyo
Agung-Dau-
Malang
e. No. Telp/HP :
0341-463740/085646308508
f. Riwayat Pendidikan Formal
No
|
Jenjang
|
Nama Institusi
|
Tahun Lulus
|
1
|
SD
|
MI Bahrul Ulum Kanugrahan
|
1999
|
2
|
SLTP
|
SLTPN I Maduran
|
2002
|
3
|
SLTA
|
SMA Nurul Jadid Probolinggo
|
2005
|
4
|
D1
|
Bhs. Inggris (ESP) UMM
|
2007
|
5
|
S1
|
Pendidikan Biologi UMM
|
|
g.
Pengalaman Penelitian
No
|
Judul
|
Tahun
|
1
|
Pembuatan Tepung Apel Room Beuty sebagai Penurun
Kolesterol pada Mencit (Mus Musclus)
|
2005
|
2
|
Motivasi Belajar Siswa di SMP Muhammadiyah 6 Mulyo Agung
Kabupaten Malang
|
2006
|
3
|
Studi Kasus
Kandungan Formalin pada Tahu Takwa Kediri
|
2007
|
4
|
Kesiapan Guru dalam Penerapan pembelajaran Biologi
berbasis Portofolio
|
2007
|
2.2.Anggota
Kelompok
a.
Nama Lengkap : Zaqia
Nur Fajarini
b. Tempat, Tanggal Lahir : Mojokerto, 24 agustus 1987
c. Agama :
Islam
d.
Alamat :
Jln. Tirto Utomo No 16D Malang
e.
No. Telp/HP :
0341-463052/08990353776/08563404717
f.
Riwayat Pendidikan Formal
No
|
Jenjang
|
Nama Institusi
|
Tahun Lulus
|
1
|
SD
|
MI Muhammadiyah Gedeg-Mojokerto
|
1999
|
2
|
SLTP
|
SLTP Muhammadiyah 4 Dedeg-Mojokerto
|
2002
|
3
|
SLTA
|
SMAN I Puri Mojokerto
|
2005
|
4
|
S1
|
Pendidikan Biologi UMM
|
|
g.Pengalaman Penelitian
No
|
Judul
|
Tahun
|
1
|
Pemberdayaan Masyarakat Dalam Upaya Pelestarian Penyu Pada
Masyarakat Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan
|
2007
|
2
|
Potensi Pengembangan Agaricus blazei MURILL Sebagai
Inhibitor HIV/AIDS (Ikhtiar Penggunaan Obat Alami untuk Pengobatan HIV/AIDS)
|
2007
|
3
|
Studi Kasus
Kandungan Formalin pada Tahu Takwa Kediri
|
2007
|
4
|
Kesiapan Guru dalam Penerapan pembelajaran Biologi
berbasis Portofolio
|
2007
|
a.
Nama Lengkap : Ifan
Prasetya Yuda
b. Tempat, Tanggal Lahir : Singaraja, 27 Februari 1987
c. Agama :
Islam
d. Alamat :
Jln. Tirto Utomo Gang IV No.08 Malang
e.
No. Telp/HP :
08990377065/085664081363
f.
Riwayat Pendidikan Formal
No
|
Jenjang
|
Nama Institusi
|
Tahun Lulus
|
1
|
SD
|
SDN 2 Tegal Badeng Timur
|
1999
|
2
|
SLTP
|
SLTPN 2 Negara
|
2002
|
3
|
SLTA
|
MAN Negara
|
2005
|
4
|
S1
|
Pendidikan Biologi UMM
|
|
g.Pengalaman
Penelitian
No
|
Judul
|
Tahun
|
1
|
Pentingnya CITIZEN’S CHARTER Sebagai Upaya
Perwujudan Good Governance
Menuju Pembangunan Berkelanjutan |
2007
|
0 komentar:
Posting Komentar