Blue Ocean Strategy
Blue Ocean Strategy (BOS), yang ditulis oleh W.
Chan Kim dan Renee Mauborgne adalah bagian dari
proses strategi bisnis. Dari segi definisi BOS
adalah
strategi bisnis yang menerapkan penguasaan
ruang pasar
yang tidak diperebutkan (uncontested market
space)
sehingga membuat persaingan menjadi tidak
relevan [9].
Pasar yang tidak diperebutkan tersebut dianalogikan
sebagai Blue Ocean (Samudera Biru)
dimana suatu
organisasi bermain sendirian tanpa ada pesaing.
Sebaliknya kondisi dimana ruang pasar saling
diperebutkan oleh berbagai pihak dengan cara
apapun
seakan-akan sampai berdarah-darah, maka kondisi
ini
dianalogikan sebagai Red Ocean atau
Samudera Merah.
Pendekatan BOS menekankan pada
kesetaraan antara
nilai dan inovasi. Perpaduan antara inovasi dan
nilai
menghendaki adanya cara-cara yang dilakukan
untuk
memberikan manfaat kepada konsumen dan
perusahaan.
Pada gambar 2 berikut ini menjelaskan inovasi
nilai yang
diciptakan dengan menekan biaya dan
meningkatkan nilai
bagi konsumen.
Pendekatan yang sistematis
yang dirancang oleh Kim dan
Mauborgne dalam membuat Blue
Ocean Strategy secara
garis besar terdiri dari enam
prinsip strategi yang
terkelompok dalam dua prinsip
yaitu Prinsip Perumusan
dan Prinsip Pelaksanaan.
3.1.1 Prinsip Perumusan
1. Merekonstruksi
batasan-batasan pasar. Caranya
dengan melakukan kerangka
kerja “six path” yaitu:
a. Mencermati
industri-industri alternatif.
b. Mencermati
kelompok-kelompok strategis
dalam industri.
c. Mencermati rantai pembeli.
d. Mencermati Penawaran Produk
dan Jasa
Pelengkap.
e. Mencermati daya tarik
emosional atau
fungsional bagi pembeli.
f. Mencermati waktu.
g. Fokus pada gambaran besar
bukan pada angka.
2. Menjangkau melampaui
permintaan yang ada.
3. Melakukan rangkaian
strategis dengan tepat dengan
melakukan urutan sebagai
berikut:
a. Utilitas, sejauh
mana produk memiliki utilitas
atau kemanfaatan bagi
konsumennya.
b. Harga. Yaitu
menerapkan harga strategis yang
tepat sehingga menarik massa
pembeli sehingga
mereka mempunyai kemampuan
membeli
produk yang ditawarkan.
c. Biaya. Apakah
perusahaan bisa mencapai biaya
sasaran sehingga perusahaan
bisa mendapatakan
keuntungan pada level harga
yang strategis.
d. Pengadopsian. Apakah
ada rintangan atau
hambatan dalam pengadopsian
ide.
3.1.2 Prinsip Eksekusi atau
Pelaksanaan
1. Mengatasi hambatan-hambatan
utama dalam
organisasi.
2. Mengintegrasikan Eksekusi
ke dalam Strategi.
Organisasi harus
mengintegrasikan eksekusi ke
dalam strategi sejak awal.
Balanced Scorecard
Balanced Scorecard pertama kali dipublikasikan
oleh Robert S. Kaplan dan
David P. Norton pada tahun
1992 dalam sebuah artikel
berjudul “Balanced Scorecard
– Measures That Drive
Performance.” Balanced
Scorecard pada awal diperkenalkan adalah merupakan
suatu sistem manajemen
penilaian dan pengendalian yang
secara cepat, tepat dan
komprehensif dapat memberikan pemahaman kepada manajer tentang performance
bisnis.
Kaplan dan Norton telah
memperkenalkan Balanced
Scorecard pada tingkat organisasi enterprise.
Prinsip
dasar dari Balanced
Scorecard ini adalah titik pandang
penilaian sebuah perusahaan hendaknya tidak hanya
tetapi juga lainnya seperti tingkat
kepuasan kustomer, proses internal
Menurut Kaplan dan Norton, Balanced
Scorecard
didefinisikan sebagai berikut:
Kanvas Strategi industri penerbangan
“…a set of measure that’s
gives top managers a fast but
comprehensive view of the
business, includes financi
measures that tell the results
of actions already taken,
complements the financial
measures with operational
measures on customer
satisfaction, internal process and
the organization’s innovation
and improvemen
activities – operational
measures that are the drivers of
future financial performance.”
[8]
0 komentar:
Posting Komentar