Klik Gambar

Sabtu, 06 Maret 2010

PERILAKU BIAYA

PERILAKU BIAYA & analisis
Penggunaannya

Pendahuluan

Bab ini bertujuan untuk menguraikan berbagai macam sifat dan cara penetapan pola perilaku biaya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan. Pengetahuan mengenai bagaimana suatu biaya akan berubah di bawah berbagai macam pengaruh merupakan hal yang penting dalam pengambilan keputusan, estimasi biaya di masa yang akan datang, dan evaluasi terhadap pelaksanaan tindakan.

Perilaku Biaya

Berdasar perilakunya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan, biaya dapat dibagi menjadi tiga golongan : biaya tetap, biaya variabel dan biaya semivariable.
Untuk keperluan perencanaan dan pengendalian, baik biaya tetap maupun biaya variabel harus dipecah lagi sebagai berikut :

Biaya Tetap Biaya Variabel
a. Commited Fixed Cost a. Engineered Variable Cost
b. Descretionary Fixed Cost b. Discretionary Variable Cost

Biaya Tetap
· Biaya Tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisaran perubahan volume kegiatan tertentu.
· Besar kecilnya biaya tetap dipengaruhi oleh kondisi perusaha an jangka panjang, teknologi dan metode serta strategi manajemen.

Commited Fixed Cost
· Commited fixed cost sebagian besar berupa biaya tetap yang timbul dari pemilikan pabrik, ekuipmen, dan organisasi pokok.
· Perilaku biaya ini merupakan semua biaya yang tetap dikeluar kan, yang tidak dapat dikurangi guna mempertahankan kemampuan perusahaan di dalam memenuhi tujuan jangka panjangnya. Contoh : biaya depresiasi, pajak bumi dan bangunan, sewa, asuransi dan gaji karyawan utama.

Descretionary Fixed Cost (Disebut juga : managed atau programmed Cost)
· Yakni merupakan biaya : (a) yang timbul dari keputusan penye diaan anggaran secara berkala (biasanya tahunan) yang secara langsung mencerminkan kebijakan manajemen puncak mengenai jumlah maksimum biaya yang diizinkan untuk dikelu arkan, dan (b) yang tidak dapat menggambarkan hubungan yang optimum antara masukan dengan keluaran (yang diukur dengan volume penjualan, jasa atau produk)
· Contoh biaya ini adalah biaya riset dan pengembangan, biaya iklan, biaya promosi penjualan, biaya program latihan karyawan, biaya konsultas.
· Discretionary fixed cost dapat dihentikan sama sekali penge luarannya atas kebijakan manajemen.


Volume Kegiatan
Gambar : Biaya Tetap

Biaya Variabel
· Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan.
· Biaya variabel per unit konstan (tetap) dengan adanya peru- bahan volume kegiatan.

Engineered Variable Cost
· Engineered Cost adalah biaya yang memiliki hubungan fisik tertentu dengan ukuran kegiatan tertentu.
· Merupakan biaya yang antara masukan dan keluarannya mempunyai hubungan erat dan nyata. Contoh : biaya bahan baku.

Discretionary Variable Costs
· Yakni merupakan biaya yang masukan dan keluarannya memiliki hubungan yang erat namun tidak nyata (bersifat artifi sial).
· Jika keluaran berubah maka masukan akan berubah sebanding dengan perubahan keluaran tersebut. Namun jika masukan berubah, keluaran belum tentu berubah dengan adanya perubahan masukan tersebut.
· Contoh biaya iklan.

Biaya Semi Variabel.
· Yakni biaya yang memiliki unsur tetap dan variabel di dalamnya.
· Unsur biaya yang tetap merupakan jumlah biaya minimum untuk menyediakan jasa, sedangkan unsur variabel merupakan bagian dari biaya semivariabel yang dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan.

Penentuan Pola Perilaku Biaya
Ada 3 faktor yang harus dipertimbangkan dalam menetapkan pola perilaku suatu biaya.
1. Pertama, harus dipilih biaya yang akan diselidiki pola perilakunya. Biaya ini merupakan variabel tidak bebas (dependent variable) dan biasanya dinyatakan dengan simbol y.
2. Kedua, harus dipilih variabel bebas (independent variable), yaitu sesuatu yang menyebabkan biaya tersebut berfluktuasi. Secara matematis, fungsi tersebut dinyatakan, y = f(x).
3. Ketiga, harus dipilih kisaran kegiatan yang relevan (relevant range of activity), dimana hubungan antara variabel bebas dan tidak bebas yang dinyatakan dalam fungsi biaya tersebut berlaku.

Metode Penaksiran Fungsi Linier
Ada dua pendekatan dalam memperkirakan fungsi biaya : (a) pendekatan historis (historical approach) dan (b) pendekatan analitis (analytical approach).

Pendekatan historis
Terdapat 3 metode dalam pendekatan historis yakni : (1) meto de titik tertinggi dan terendah (2) metode biaya berjaga dan (3) metode kuadrat terkecil.

Metode Titik Tertinggi dan Terendah (High and Low Point Method).

Contoh 1
Berikut disajikan data kegiatan dan biaya reparasi & pemelihara an pada PT Mustika tahun 2003 yakni :
Bulan Ke
Biaya Reparasi & Pemeliharaan
Jam Mesin
1
750.000
6.000
2
715.000
5.500
3
530.000
4.250
4
600.000
4.000
5
600.000
4.500
6
875.000
7.000
7
800.000
6.000
8
1.000.000
8.000
9
800.000
6.000
10
750.000
6.000
11
550.000
4.500
12
600.000
4.500
8.570.000
66.250

Bia Reparasi & Pemeliharaan pd Tingkat Kegia-

tan Tertinggi dan Terendah
Tertinggi
Terendah
Selisih
Jumlah Jam Mesin
8.000
4.000
4.000
Biaya Repr & Pemelhr.
Rp. 1.000.000
Rp. 600.000
Rp. 400.000
Gambar 01. Biaya Reparasi dan Pemeliharaan pada
Tingkat Kegiatan Tertinggi dan Terendah

Unsur Biaya Variabel dalam biaya reparasi dan pemeliharaan dihitung sebagai berikut :

Biaya variabel = Rp. 400.000 : 4.000 = Rp. 100 per jam mesin

Perhitungan unsur biaya tetap dalam biaya reparasi dan pemeliharaan mesin disajikan sebagai berikut :

Titik Kegiatan Tertinggi

Titik Kegiatan Terendah
Biaya Reparasi & peme-
Rp. 1000.000
Rp. 600.000
liharaan mesin yg terja
di.
Rp. 100 x 8.000
800.000
Rp. 100 x 4.000
Rp. 400.000
Biaya Reparasi & Peme
Rp. 200.000
Rp. 200.000
liharaan Tetap
Gambar 02. Perhitungan Unsur Biaya Tetap
Fungsi biaya reparasi dan pemeliharaan tersebut dinyatakan secara matematis, berbentuk fungsi linier yakni :
Y = 200.000 + 100x

Metode Biaya Berjaga ( Standby Cost Method)
Metode ini mencoba menghitung berapa biaya yang harus tetap dikeluarkan andaikata perusahaan ditutup untuk sementara, jadi produknya sama dengan nol.
Contoh : Berdasarkan data di atas, misal pada tingkat reparasi dan pemeliharaan 8.000 jam mesin per bulan biaya yang dikeluar kan sebesar Rp. 1.000.000. Sedangkan menurut perhitungan, apabila perusahaan tidak berproduksi, biaya reparasi yang tetap harus dikeluarkan adalah sebesar Rp. 400.000
Maka penentuan biaya variable dan tetap dapat ditentukan sebagai berikut :
Biaya yang dikeluarkan pada Rp. 1.000.000
tingkat 8000 jam mesin
Biaya Tetap ( Biaya berjaga) Rp. 400.000
Selisih Rp. 600.000
Biaya Variabel per jam = Rp. 600.000 : 8000 = Rp. 75 per jam mesin
Dengan demikian fungsi biaya reparasi dan pemeliharaan tersebut dapat dinyatakan secara matematis sbb
Y = 400.000 + 75 x

Metode Kuadrat Terkecil ( Least Squares Method)
Dalam persamaan garis regresi : y = a + bx, dimana y merupakan variable tidak bebas (dependent variable), yaitu variabel yang perubahannya ditentukan oleh perubahan pada variabel x yang merupakan variabel bebas (independent variable). Variabel y menunjukkan biaya, sedangkan variabel x menunjukkan volume kegiatan.
Rumus perhitungan a dan b dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut :
b. = n ∑(xy) - ∑x ∑ y
n x2 - (x)2
a = ∑y - b(∑x)
n
Bln ke
Bia Repr&Peml
(Rp.1000)
Jam Mesin
y.
x.
xy.
x2
1
750
6000
4500000000
36000000
2
715
5500
3932500000
30250000
3
530
4000
2120000000
16000000
4
600
4000
2400000000
16000000
5
600
4500
2700000000
20250000
6
875
7000
6125000000
49000000
7
800
6000
4800000000
36000000
8
1000
8000
8000000
64000000
9
800
6000
4800000000
36000000
10
750
6000
4500000000
36000000
11
550
4500
2475000000
20250000
12
600
4500
2700000000
20250000
y
x.
xy.
x2
8570000
66000
41060500000
380000000
b. = 12 x 41.060.500.000 – 66.000. x 8570000 =
12 x 380.000.000 – (66.000)2
a. = 8.570.000 – b x 66.000 =
12

Jadi biaya reparasi dan pemeliharaan mesin tersebut terdiri dari
Biaya variabel = Rp. 115 per jam mesin ( 0,115 x Rp.1.000)
Biaya tetap = Rp. 79.270 per bulan
Atau fungsi linier biaya tersebut adalah :
Y = 79.270 + 115x

0 komentar:

Mau Presentasi Sehebat Trainer ?

Mau Presentasi Sehebat Trainer ?
Info detail hubungi WA 085852316552
Ringga Arie Suryadi. Diberdayakan oleh Blogger.