Klik Gambar

Senin, 11 Januari 2010

skripsi manajemen 2

b.Pengujian Reliabilitas ( Uji Keandalan )

Suatu alat pengukuran dikatakan reliable apabila mendapatkn hsil yang tetap sam dari gejala pengukuran yang tidak berubah yang dilakukan pada waktu yang berbeda .Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan.Instrumen dikatakan reliable apabila dipergunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama akan menghasilkan data yang sama. Uji reliabilits digunakan juga untuk menguji keajegan hasil pengukuran kuisioner yang erat hubunganya dengan masalah kepercayaan. Suatu taraf tes dikatakan mempunyai taraf kepercayaan bila tes tersebut memberikan hasil yang tepat ( ajeg ) .Pada pengujian ini digunakan uji statistic Cronbach Alpha diketahui bahwa variable dikatakan reliable jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,6 ( Nunnally ,1969 )

3.8.2 Regresi Berganda

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4

Dimana :

Y = Variable Tergantung ( Kinerja )

a = Bilangan Konstanta

b1,b2.b3,b4 = Koefesien regresi

X1 = Variable bebas Materi pelatihan

X2 = Variable bebas kemampuan pelatih

X3 = Variabel bebas sarana pelatihan

X4 = Variabel bebas metode pelatihan

3.8.3 Uji Asumsi Klasik

Dalam pengujian klasik ini terdiri dari beberapa asumsi sebagai berikut :

A. Uji Normalitas

Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variable

bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik

adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Salah satu cara

termudah untuk melihat normalitas adalah melihat normal probability plot.

B. Uji Mutikolinieritas

Pengujian ini menunjukkan adanya korelasi antar variable bebas dalam

persamaan regresi yang menyebabkan standart error menjadi tinggi dan sensitve

terhadap perubahan data, sehingga koefisien regresi menjadi kurang teliti.Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah variable bebas tersebut tidak salingberkorelasi atau ada hubungan linear diantara variable-variabel babas dalam model.regresi yang digunakan. Salah satu cara mendeteksi Multikolinearitas adalah dengan menggunakan uji korelasi Person, dimana jika antar variable bebas memiliki korelasi yang cukup tinggi ( umumnya diatas 0,9 ) maka hal ini merupakan indikasi adanya Multikolinieritas. Multikolinieritas juga dapat dilihat dari nilai tolerance dan nilai VIF yang diperolehnya. Jika nilai tolerance yang diperoleh kurang dari 1 dan VIF antar 1 dan 10 maka dapat dikatakan bahwa persamaan suatu model penelitian tidak menunjukkan gejala Multikolinieritas.

C.Uji Heteroskedastisitas

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari satu residual ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Salah satu cara untuk mendeteksi dengan mengkorelasikan variable bebas dengan residualnya.

D. Uji Autokorelasi

Pengujian autokorelasi dimaksudkan untuk mengetahui apakah terjadi korelasi antar anggota serangkaian data observasi yang diurutkan menurut waktu ( time series ) atau ruang (cross section). Hal ini mempunyai arti bahwa satu tahun tertentu dipengaruhi oleh tahun sebelumnya oleh time series dan cross sectional menyebabkan uji F dan uji t menjadi tidak lagi efisien atau varians tidak lagi maksimum. Untuk mengetahui ada atau tidaknya autokorelasi, dapat dilakukan uji “Durbin Watson”dengan ketentuan ( Algifari, 1997 : 79)

  1. Nilai DW < 1,10 ; ada autokrasi
  2. Nilai DW antara 1,10 s,d 1,54 ; tanpa kesimpulan
  3. Nilai DW antara 1,55 s.d 2,46 ; tidak ada autokorelasi
  4. Nilai DW antara 2,46 s.d 2,90 ; tanpa kesimpulan
  5. Nilai DW > 2,91 ; ada autokorelasi

3.8.4 Koefisien korelasi (R) dan koefisien determinasi (R2)

Koefisien korelasi mengukur tingkat keeratan hubungan antara variable bebas dan variable terikat. Nilai koefisien determinasi simultan yang merupakan hasil pengkuadratan koefisien korelasi menunjukkan prosentase pengaruh variable bebas secara simultan terhadap variable terikat.Dalam penelitian ini variable bebas terdiri dari materi pelatihan (X1), kemampuan pelatih ( X2), Sarana pelatihan (X3), metode pelatihan (X4), sedangkan variable dependen terdiri dari kinerja karyawan pada BNI’46 Sidoarjo. Prosentase atau kontribusi pengaruh variable bebas terhadap variable terikat yang ditunjukkan oleh koefisien determinasi simultan (Rsquared) Koefisien determinasi.

3.9. Batasan istilah ( terminology )

1. Variabel

Karakteristik factor internal dan eksternal yang dapat diukur dalam hal ini variable

independent yang terdiri dari materi penelitihan (X1), kemampuan pelatih (X2),

sarana pelatihan (X4) sedangkan variable terikat yaitu kinerja karyawan pada

BNI’46 Sidoarjo.

2. Populasi

Keseluruhan pengamatan yang menjadi penelitian kita di BNI’46 Sidoarjo.

3. Sampel

Suatu himpunan bagian dari populasi.

4. Pelatihan

Adalah suatu program tambahan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan para karyawan.

5. Kinerja

Kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya.

3.10 Pengujian Hipotesis

3.10.1 Uji hipotesis I

Untuk membuktikan kebenaran hipotesis 1 digunakan uji F berfungsi untuk mengetahui signifikansi peranan variable bebas secar serempak (simultan) terhadap variable tergantung dengan langkah-langkah sebagai berikut :

  1. Menentukan rumusan hipotesis

Ho : b1 = 0, b2 = 0, b3 = 0, b4 = 0, berarti variable babas yang terdiri dari materi pelatihan (X1), kemampuan pelatih (X2), sarana pelatihan (X3), dan metode pelatihan (X4) secar bersama tidak mempunyai pengaruh terhadap variable terikat yatu kinerja karyawan pada BNI’46 Sidoarjo

Ha : b1 # 0, b2 # 0, b3 # 0, b4 # 0,berarti variable bebas yang terdiri dari materi pelatihan (X1), kemampuan pelatih (X2), sarana pelatihan (X3), dan metode pelatihan (X4) secara bersama mempunyai pengaruh terhadap variable terikat yaitu kinerja karyawan (Y) pada BNI’46 Sidoarjo.

  1. Menentukan kinerja pengujian yaitu dengan berdasarkan hasil analisis Fhitung

dan signifikansinya, dimana

Jika signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Jika signifikansi > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak.

F hitung > F tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang artinya secara bersama ada pengaruh antara variable independent terdiri dari materi pelatihan (X1), kemampuan pelatih (X2), sarana pelatihan (X3), dan metode pelatihan (X4) terhadap variable terikat yaitu kinerja karyawan (Y) pada BNI’46 Sidoarjo.

F hitung < Ftabel, maka Ho diterima Ha ditolak, yang artinya secara bersama tidak ada pengaruh antara variable independent yang terdiri dari materi pelatihan (X1), kemampuan pelatih (X2), sarana pelatihan (X3), dan metode pelatihan (X4) terhadap variable terikat yaitu kinerja karyawan (Y) pada BNI’46 Sidoarjo.

3.10.2 Uji Hipotesis II

Untuk membuktikan secara parsial masing-masing variable digunakan uji t. Uji t berfungsi untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh variable bebas secara parsial dengan langkah-lngkah sebagai berikut :

Dalam pengujian secara parsial atau sendiri-sendiri ini penulis menggunakan T dengan hipotesis yang digunakan adalah :

1. Menentukan Rumusan Hipotesis

Ho b1 = 0, b2 = 0, b3 = 0, b4 = 0, berarti variable bebas yang terdiri dari materi pelatihan (X1), kemampuan pelatih (X2), sarana pelatihan (X3), metode pelatihan (X4) secara parsial tidak berpengaruh terhadap variable terikat yaitu kinerja karyawan (Y) pada BNI’46 Sidoarjo.

Ha :b1 # 0, b2 # 0, b3 # 0, b4 # 0,berarti variable bebas yang terdiri dari materi

pelatihan (X1), kemampuan pelatih (X2), sarana pelatihan (X3), dan metode

pelatihan (X4), secara parsial mempunyai pengaruh terhadap variable terikat yaitu kinerja karyawan (Y) pada BNI’46 Sidoarjo.

2. Menentukan kriteria pengujian yaitu dengan berdasarkan hasil analisis Thitung dan

Signifikansinya, dimana

Jika signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Jika signifikansi > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak.

T hitung > T tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya secara persial ada pengaruh antara variable independent yang terdiri dari materi pelatihan (X1) kemampuan pelatih (X2), sarana pelatihan (X3), dan metode pelatihan (X4) terhadap variable terikat yaitu kinerja karyawan (Y) pada BNI’46 Sidoarjo.

3.10.3 Uji Hipotesis III

Untuk mngetahui variable mana yang dominant diantara variable bebas yang terdiri dari materi pelatihan (X1), kemampuan pelatih (X2), sarana pelatihan (X3), dan metode pelatihan (X4) terhadap variable terikat yaitu kinerja karyawan pada BNI’46 Sidoarjo. Maka dilakukan dengan melihat rangking koefisien regresi yang distandartkan (b) atau standardized of coefficients Beta dari masing-masing variable bebas yang signifikan. Variable yang memiliki koefisien b terbesar merupakan salah satu variable bebas (X) yang dominant pengaruhnya terhadap variable terikat (y).

4.2 Analisis Hasil Penelitian

4.2.1 Uji Validitas

Sebelum penelitian dilakukan uji validitas dari instrumen penelitian yang digunakan.

Hasil uji validitas disajikan pada tabel di bawah ini ,sedangkan hasil uji validitas adalah sebagai berikut

Tabel 4.1

Uji validitas

Variabel

Nilai korelasi ( r )

Sig

Keterangan

X 11

0,935

0,000

Valid

X 12

0,968

0,000

Valid

X 13

0,906

0,000

Valid

X 14

0,888

0,000

Valid

X 21

0,904

0,000

Valid

X 22

0,924

0,000

Valid

X 23

0,882

0,000

Valid

X 24

0,916

0,000

Valid

X 31

0,919

0,000

Valid

X 32

0,924

0,000

Valid

X 33

0,877

0,000

Valid

X 34

0,910

0,000

Valid

X 41

0,878

0,000

Valid

X 42

0,910

0,000

Valid

X 43

0,887

0,000

Valid

Y 1

0,906

0,000

Valid

Y 2

0,924

0,000

Valid

Y 3

0,893

0,000

Valid

Y 4

0,834

0,000

Valid

Y 5

0,884

0,000

Valid

Y 6

0.879

0,000

Valid

Y 7

0,935

0,000

Valid

Y 8

0,851

0,000

Valid

Sumber : Lampiran SPSS

Dari hasil perhitungan dapat diketahui bahwa seluruh butis item pertanyaan memiliki nilai signifikansi kurang dari 0,05 dengan demikian dapat dikatakan bahwa seliruh butir pertanyaan adalah valid.

4.2.2 Uji Reliabilitas

Sedangkan Uji Reliabilitas dapat dilihat dari uji statistic Cronbach alpha ,dimana bila nilai cronbach Alpha > 0,6 ( Nunnally ,1969 ) dikatakan reliable sedangkan hasil dari perhitungan reliabilitas diperoleh nilai alpha sebesar 0,989 sehingga dapat dikatakan bahwa kuisioner pada penelitian ini adalah reliable.

Tabel 4.2

Nilai Conbach

Reliabillity Statistics

Cronbach's Alpha

N of Items

0.989

23

Adapun frewkensi jawaban pada masing- masing variable dan masing-masing indicator dapat dilihat dari tabel berikut ini :

Tabel 4.3

Frekwensi jawaban Responden

Adanya Relevansi Materi dengan Program pelatihan

X11

Frekwency

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 3,00

4,00

5,00

Total

13

15

2

30

43,3

50,0

6,7

100,0

43,3

50,0

6,7

100,0

43,3

93,3

100,0

Sumber : Lampiran hasil Olahan SPSS

Tabel 4.4

Frekwensi jawaban Responden

Adanya inovasi dalam menyampaikan materi

X12

Frekwency

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 2,00

3,00

4,00

5,00

Total

4

9

2

15

30

13,3

30,0

6,7

50,0

100,0

13,3

30,0

6,7

50,0

100,0

13,3

43,3

50,0

100,0

Sumber : Lampiran hasil Olahan SPSS

Tabel 4.5

Frekwensi jawaban Responden

Adanya kesesuaian materi dengan alokasi waktu

X13

Frekwency

Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 2,00

3,00

4,00

5,00

Total

3

10

9

8

30

10,0

33,3

30,0

26,7

100,0

10,0

33,3

30,0

26,7

100,0

10,0

43,3

73,3

100,0

Sumber : Lampiran hasil Olahan SPSS

0 komentar:

Mau Presentasi Sehebat Trainer ?

Mau Presentasi Sehebat Trainer ?
Info detail hubungi WA 085852316552
Ringga Arie Suryadi. Diberdayakan oleh Blogger.