Tiba waktunya untuk share lagi
hal hal positif yang saya dapatkan di sini. Kali ini bukan hanya mengenai
liburan saya di suatu tempat yang indah di Thailand tetapi berkaitan langsung
dengan bidang keilmuan saya . Saya beserta
kawan - kawan termasuk mahasiswa yang selalu aktif untuk berinteraksi
dengan semua organisasi dan perkumpulan - perkumpulan di Thailand. Bersamaan
dengan ini Masyarakat Muslim Indonesia di Thailand ( MMIT ) beserta Kedubes
Indonesia di Bangkok mengadakan acara Workshop ESQ oleh Ary Ginanjar yang
bertepatan pula dengan peringatan hari pendidikan indonesia yang jatuh pada
tanggal 2 Mei 2012 . Terima Kasih bagi bapak Lutfi Rauf , selaku Dubes
Indonesia bagi kerajaan Thailand dan Bapak Prof. Didik Sulistyanto sebagai
atase pendidikan dan kebudayaan ( Bapak Tercinta bagi Mahasiswa di Thailand ) sehingga acara ini dapat lancar tanpa terkendala apapun .Workshop ESQ ini diikuti 200 (dua
ratus) orang yang terdiri dari 73 (tujuh puluh tiga) mahasiswa/karyasiswa Indonesia se Thailand
mulai dari Chiang Mai, Thailand Utara sampai Hat Yai, Ujung Selatan, Thailand,
siswa-siswi SMP dan SMA Sekolah Indonesia Bangkok, Guru SIB, Home Staf dan
Lokal Staf KBRI Bangkok, Masyarakat Muslim Indonesia Thailand (MMIT),
Masyarakat Indonesia (MI), Darmawanita KBRI Bangkok serta warga Thailand.
Saya akan membahas sekilas mengenai Buku The Best Indonesia Business Way.
Dituturkan oleh Bapak I Made Dana MT selaku penulis buku tersebut adalah
bagaimana cara penerapan sistem bisnis yang sesuai dengan budaya dan regulasi
di Indonesia , Masalah yang mendasari ide kreatif ini adalah banyak penerapan
bisnis yang mencontoh konsep dari Amerika ataupun Jepang yang secara konsep dan
sasaran sangat berbeda dan tidak cocok jika di terapkan bagi dunia bisnis di Indonesia , Oleh
karena itulah dengan konsep ACA Made juga mengusulkan ACA yang mudah diingat
karena terdengar seperti bahasa India. A itu dari Awareness. Kesadaran kita mau
menjadi apa pada 5, 10, atau 20 tahun ke depan? Seperti yang sudah dilakukan
Thailand dengan penyiapan dan pewujudan infrastruktur sehingga sekarang jauh
lebih maju. Apakah kita mau menjadikan setiap individu orang Indonesia itu
ibarat lampu yang pijarnya hanya 5 Watt, 50 Watt, atau 100 Watt. Kita bersyukur
sekarang di Indonesia ada ESQ yang
dibuat oleh Ary Ginanjar untuk membina SDM kita.C dari Competency. Kalau hati
sudah terang, kompetensi tinggal diisikan ke dalamnya, apakah mau menjadi ahli
pertanian, bank, pabrik, dll. A yang terakhir singkatan dari Atmosphere.
Merupakan lingkungan kerja yang harus diciptakan supaya nyaman, aman, memenuhi
standar.
Uraian dalam buku ini menekankan
kembali pentingnya siklus PDCA (Plan-Do-Check-Action). Kenyataannya di
Indonesia orang sudah baru pandai membuat Plan, paling jauh sampai Do. Namun
masih sering tidak dilakukan Check dengan mengevaluasi apa2 yang sudah dilakukan
dan Action, melakukan tindakan2 koreksi atas hasil evaluasi tadi. Itu yang
membedakan dengan bisnis/industri maju. Siklus PDCA tersebut ditambahkan dengan
aspek spiritualitas dari ESQ.Didasari oleh keinginan ikhlas serta berjuang demi kemajuan bangsa itulah, konsep yang benar - benar cocok dengan Indonesia harus tepat di lakukan . Ibarat obat yang diberikan oleh dokter kepada pasien harus sesuai dengan keadaan pasien , dan setiap pasien yang menderita penyakit berbeda , berbeda pula penanganannya . Itulah sekilas penjelasan dari saya mengenai buku yang tercipta berdasarkan pengalaman dari Bapak Made Dana Tangkas yang telah berpengalaman sebagai manajemen puncak di perusahaan Toyota ini. Semoga dapat menambah kasanah kita mengenai manajemen.
Foto Kami Mahasiswa Ubhara di Seminar ESQ di Kedubes RI di Bangkok
Foto Para Peserta
View Chatuchak Weekend Market in a larger map
Semoga semua ini dapat menginspirasi kita semua untuk memajukan bangsa Indonesia tercinta dengan hal terbaik yang kita bisa dalam bidang yang kita kuasai dan geluti . Maju Pemuda Indonesia buktikan kita bisa.....See You ( Je Gan Mai ).
0 komentar:
Posting Komentar