286
*) Penelitian ini merupakan penelitian yang dibiayai Proyek Pengkajian dan Penelitian Ilmu Pengetahuan
Terapan dengan surat perjanjian pelaksanaan penelitian nomor : : 120/SP3/PP/DP2M/II/2006, Direktorat
Pembinaan Penelitian Dan Pengabdian Pada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen
Pendidikan Nasional Tahun 2006.
Pengaruh Kualitas Informasi Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial
(Survey pada perusahaan go-publik di Jawa Barat) *)
Oleh :
Agus Widarsono
(Staf Pengajar Prodi Akuntansi Fakultas Pendidikan Ekonomi & Bisnis
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI BHMN) Bandung)
Abstract
Persaingan bisnis yang meningkat dewasa ini menuntut perusahaan untuk memanfaatkan kemampuan yang
ada semaksimal mungkin, agar unggul dalam persaingan. Keunggulan daya saing yang dapat diciptakan
oleh perusahaan dapat dicapai dengan salah satu cara, yaitu meningkatkan kinerja manajerial.
Dalam mencapai tujuan perusahaan diperlukan suatu sistem informasi yang terarah dan teritegrasi dengan
baik. Perencanaan sistem informasi merupakan bagian dari sistem pengendalian organisasi perlu
mendapatkan perhatian, sehingga bisa diharapkan memberikan kontribusi positif didalam mendukung
keberhasilan sistem pengendalian organisasi. Salah satu fungsi dari sistem informasi adalah menyediakan
informasi penting untuk membantu manajer mengendalikan aktivitasnya, serta mengurangi ketidakpastian
lingkungan, sehingga diharapkan dapat membantu perusahaan ke arah pencapaian tujuan dengan sukses
(Anthony et al, 1989; Atkinson et al, 1995). Informasi yang dihasilkan suatu sistem informasi merupakan
sumberdaya bagi organisasi, dimana informasi tersebut dapat mendukung manajemen dalam pengambilan
keputusan.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk, Apakah Karakteristik Informasi secara simultan berpengaruh
terhadap Kinerja Manajerial pada Perusahaan-perusahaan go-publik di Jawa Barat, Apakah Karakteristik
Informasi secara partial berpengaruh terhadap Kinerja Manajerial pada Perusahaan-perusahaan go-publik
di Jawa Barat.
Hasil penelitian yang dilakukan terhadap 23 responden (manajer perencanaan keuangan) perusahaan
manufaktur go public menunjukan bahwa kualitas informasi dengan karakteristik Relevan, Keandalan,
Lengkap dan Ringkas, Tepat waktu, Dapat dipahami, dan Dapat diverifikasi, secara serempak berpengaruh
terhadap kinerja manajerial. Dan secara partial untuk variabel X1 sampai dengan X4 dikatakan terdapat
pengaruh tetapi tidak signifikan sedangkan X5 dan X6 dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan.
Kata Kunci : Informasi, Kualitas Informasi, Kinerja Manajerial
I. Pendahuluan
Ramalan akan global village telah terwujud,
ditandai dengan perkembangan teknologi informasi
yang pesat mempengaruhi gaya dan kebiasaan sendi
kehidupan manusia termasuk sektor bisnis. Sehingga
paradigma bisnis semakin bergeser kepada arah
pencapaian keunggulan kompetitif dengan semakin
meningkatnya tingkat persaingan diantara para
pelaku bisnis.
Persaingan bisnis yang meningkat dewasa ini
menuntut perusahaan untuk memanfaatkan
kemampuan yang ada semaksimal mungkin, agar
unggul dalam persaingan. Keunggulan daya saing
yang dapat diciptakan oleh perusahaan dapat dicapai
dengan salah satu cara, yaitu meningkatkan kinerja
manajerial (Slater F., 1996).
Agus Widarsono ISSN : 1907 – 9958
Jurnal Akuntansi FE Unsil, Vol. 2, No. 2, 2007
287
Untuk dapat meningkatkan kinerja tersebut,
maka manajemen perlu memiliki kemampuan untuk
melihat dan menggunakan peluang,
mengidentifikasikan permasalahan, dan menyeleksi
serta mengimplementasikan proses adaptasi dengan
tepat. Manajemen juga berkewajiban
mempertahankan kelangsungan hidup (survive) serta
mengendalikan perusahaan (going concern).
Dalam mencapai tujuan tersebut diperlukan
suatu sistem informasi yang terarah dan teritegrasi
dengan baik. Perencanaan sistem informasi
merupakan bagian dari sistem pengendalian
organisasi perlu mendapatkan perhatian, sehingga
bisa diharapkan memberikan kontribusi positif
didalam mendukung keberhasilan sistem
pengendalian organisasi. Salah satu fungsi dari
sistem informasi adalah menyediakan informasi
penting untuk membantu manajer mengendalikan
aktivitasnya, serta mengurangi ketidakpastian
lingkungan, sehingga diharapkan dapat membantu
perusahaan ke arah pencapaian tujuan dengan sukses
(Anthony et al, 1989; Atkinson et al, 1995).
Informasi yang dihasilkan suatu sistem informasi
merupakan sumberdaya bagi organisasi, dimana
informasi tersebut dapat mendukung manajemen
dalam pengambilan keputusan. (Leitch, et al 1992).
Ukuran, bentuk, status, dan aktivitas
perusahaan yang semakin luas dan besar akan
memperkompleks permasalahan yang dihadapi oleh
perusahaan dan manajemen perusahaan itu sendiri.
Ditambah lagi tuntutan stakeholder agar adanya
transparansi aktivitas perusahaan. Untuk itu
diperlukan suatu sistem informasi yang dapat
mendukung keputusan yang diambil manajemen
sehingga diharapkan kinerja manajerial lebih baik.
Perusahaan yang telah go-publik seiring
dengan tujuan atau tuntutan transparansi dan
efisiensi dari stakeholder-nya tentu saja harus
merencanakan sistem informasinya yang dapat
menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi
pengambilan keputusan yang dapat meningkatkan
kinerjanya.
Informasi yang tersedia dan digunakan
manajemen sangat membantu para manajer dalam
menyelesaikan tugasnya, sehingga diharapkan
kinerja akan meningkat. Seperti yang dinyatakan
oleh Atkinson et al (1995: 5) bahwa informasi yang
dihasilkan dari sistem informasi dapat digunakan
untuk mengukur kinerja ekonomi dari unit
organisasi dalam perusahaan. Romney et al, (1992
:14), menyatakan bahwa manfaat utama dari
informasi adalah mengurangi ketidakpastian,
mendukung keputusan, dan medorong lebih baik
dalam hal perencanaan dan penjadualan aktivitas
kerja. David Kroenke (1989 : 10) menyatakan
bahwa manajemen dalam menjalankan fungsi dan
aktivitas bisnisnya yang meliputi Planning
(Perencanaan), Organizing (Pengorganisasian),
Actuating (Pengarahan), dan Controlling
(Pengendalian), senantiasa memerlukan informasi
untuk membuat keputusan.
Berbagai karakteristik umum mengenai
karakteristik informasi yang baik banyak
dikemukakan oleh para ahli. Menurut Wilkinson
(1999:221) karakteristik informasi yang baik adalah
quantifiability, accuracy, aggregation, timeliness.
Warren and Fees (1992: 371) menyebut bahwa
karakteristik informasi yang baik adalah Relevance,
Timeliness, Accuracy, Clarity, Conciseness. Mc.
Leod (1994) menyebut informasi bermanfaat jika
informasi tersebut bersifat Accuracy, Timely,
Relevant, dan Complete. Sedangkan menurut
Romney (1997) menyebut Relevant, Reliable,
Complete, Timely, Understandble, dan Verifiable.
Penelitian yang dilakukan oleh Thansi
(2004), dengan menggunakan karakteristik informasi
(Relevan, Reliability, Comparability, Consistency,
dan Understandability) untuk mengukur kinerja
keuangan menunjukkan terdapatnya hubungan
antara karakteristik informasi yang digunakan
dengan kinerja keuangan perusahaan. Penelitian
yang dilakukan oleh Juniarti & Evelyn (2003) juga
menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang
signifikan antara karakteristik informasi (Scope,
Aggregation, Timeliness, dan Integration) dengan
kinerja manajerial. Penelitian Sinta Setiana (2004)
dengan menggunakan variabel dan indikator yang
sama dengan Juniarti & Evelyn (2003) juga
menunjukkan bahwa terdapatnya pengaruh antara
karakteristik informasi dengan kinerja manajerial.
Namun beberapa peneliti yang lain menyatakan
bahwa tidak terdapat hubungan langsung antara
karakteristik informasi dengan kinerja manajerial,
kalaupun terdapat hubungan hal tersebut dipengaruhi
oleh variabel konstektual (Gul, 1991; Chia (1995);
dan Nazarudin (1998).
Berdasarkan pada fenomena tersebut dan
ketidak konsitenan hasil penelitian terdahulu, maka
peneliti ingin menguji kembali pengaruh
Agus Widarsono ISSN : 1907 – 9958
Jurnal Akuntansi FE Unsil, Vol. 2, No. 2, 2007
288
karakteristik informasi terhadap kinerja manajerial
pada perusahaan-perusahaan go-publik yang ada di
Jawa Barat. Walaupun ada banyak karakteristik
informasi yang dikemukakan dan digunakan dalam
penelitian terdahulu, namun peneliti akan
menggunakan karakteristik informasi Relevant,
Reliable, Aggregation, Timely, Understandable, dan
Verifiable berdasarkan pertimbangan bahwa
karakteristik tersebut cukup mewakili dari beberapa
karakteristik yang dikemukakan dan digunakan
dalam penelitian terdahulu. Sedangkan variabel
kinerja manajerial diukur dari persfektif non-
finansial dengan dimensi dari fungsi manajemen,
karena manajemen dalam menjalankan aktivitas
bisnisnya adalah dengan melakukan fungsi
manajemen.
II. Identifikasi Masalah
1. Secara simultan, Apakah Karakteristik
Informasi Relevant, Reliable, Aggregation,
Timely, Understandble, dan Verifiable
berpengaruh terhadap Kinerja Manajerial pada
Perusahaan-perusahaan go-publik di Jawa
Barat ?
2. Secara partial, Apakah Karakteristik Informasi
Relevant, Reliable, Aggregation, Timely,
Understandble, dan Verifiable berpengaruh
bersama-sama terhadap Kinerja Manajerial
pada Perusahaan-perusahaan go-publik di
Jawa Barat ?
III. Kerangka Pemikiran
Dalam upaya mencapai tujuan organisasi yang
telah ditetapkan diperlukan suatu sistem informasi
yang terarah dan terintegrasi dengan baik, sebagai
bagian dari pengendalian organisasi. Sistem
informasi yang dirancang hendaknya dapat
menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh
manajemen dalam level yang berbeda.
Menurut Anthony et al, 1990; Atkinson et al,
1995; bahwa salah satu fungsi dari sistem informasi
adalah menyediakan informasi penting untuk
membantu manajer mengendalikan aktivitasnya,
serta mengurangi ketidakpastian lingkungan,
sehingga diharapkan dapat membantu perusahaan ke
arah pencapaian tujuan dengan sukses. Informasi
yang dihasilkan suatu sistem informasi merupakan
sumberdaya bagi organisasi, dimana informasi
tersebut dapat mendukung manajemen dalam
pengambilan keputusan. (Leitch, et al 1992).
Lebih lanjut Atkinson et.al, 1995 menjelaskan
bahwa informasi yang dihasilkan dari sistem
informasi dapat digunakan untuk mengukur kinerja
ekonomi dari unit organisasi dalam perusahaan.
Demikian juga Romney et al, (1992 :14),
menyatakan bahwa manfaat utama dari informasi
adalah mengurangi ketidakpastian, mendukung
keputusan, dan mendorong lebih baik dalam hal
perencanaan dan penjadualan aktivitas kerja.
Informasi yang digunakan untuk pengambilan
keputusan oleh manajer harus merupakan informasi
yang memiliki kualitas atau karakteristik informasi
yang baik sehingga pengambilan keputusan tepat
dan pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja
secara keseluruhan. Bodnar (2003:10) dalam Nunuy
(2004), dan Romney et. all (1997 :14) merangkum
karakteristik informasi yang berkualitas
diidentifikasikan meliputi sebagai berikut :
o Relevant : Informasi dikatakan relevan bila
informasi tersebut dapat mengurangi
ketidakpastian, meningkatkan kemampuan para
pengambil keputusan untuk membuat prediksi,
atau mengkonfirmasi, atau mengoreksi
ekspetasinya dimasa lalu.
o Reliable : Informasi dikatakan terpercaya bila
dia bebas dari kesalahan dan bias, serta secara
akurat menjelaskan kejadian atau aktivitas
organisasi.
o Complete : Informasi dikatakan sempurna atau
utuh bila dia tidak meninggalkan aspek-aspek
penting yang melatarbelakangi suatu kejadian
atau aktivitas yang diukur.
o Timely : Informasi dikatakan tepat waktu bila
informasi tersedia pada waktu para pengambil
keputusan menggunakannya untuk membuat
keputusan.
o Understandable : Informasi dikatakan dapat
dipahami bila informasi disajikan dalam format
yang berguna dan dapat dimengerti.
o Verifiable : Informasi dikatakan dapat diuji bila
dua orang yang berpengetahuan secara
independent memeriksa, akan menghasilkan
informasi yang sama.
Berkenaan dengan kualitas informasi, Wolk
et.al (1992:168-172); Hendriksen 1992:131-144;
menjelaskan bahwa kriteria utama informasi, yaitu
berguna untuk pengambilan keputusan. Agar
berguna, informasi harus mempunyai dua sifat
kualitas utama dan dua sifat kualitas sekunder. Dua
sifat kualitas utama adalah relevan dan reliability.
Informasi dikatakan relevan kalau memenuhi tiga
Agus Widarsono ISSN : 1907 – 9958
Jurnal Akuntansi FE Unsil, Vol. 2, No. 2, 2007
289
sifat, yaitu ; predictive value, feedback value dan
time lines. Sedangkan informasi dikatakan reliability
kalau memenuhi tiga sifat, yaitu; veriviability,
neutrality dan representational faithfullnes.
Sedangkan dua sifat kualitas sekunder adalah:
comparability dan consistency.
Agar informasi tersebut efektif dalam
pengambilan keputusan manajemen, maka informasi
harus memenuhi kriteria kualitas tertentu. Perhatian
terhadap kualitas informasi ini menjadi penting,
mengingat informasi ini merupakan basis
pengambilan keputusan. Dapat dibayangkan kalau
kualitas informasi tersebut tidak mempunyai kualitas
tinggi, keputusan yang diambil berpotensi besar
menjadi keliru dan akan merugikan perusahaan,
dengan demikian kinerja manajerial pada khususnya
adalah dapat dikatakan kurang baik. Hasil
penelitian-penelitian terdahulu menunjukan
(meskipun terdapat ketidakkonsistenan hasil
penelitian) bahwa pada umumnya terdapat pengaruh
Karakteristik Informasi terhadap Kinerja Manajerial.
Pada penelitian ini peneliti menggunakan
karakteristik informasi berkualitas mengacu kepada
yang diungkapkan tersebut diatas.
Semakin berkualitas informasi diperoleh
manajemen, kemudian informasi tersebut dijadikan
dasar pengelolaan usaha, maka akan meningkatkan
kemampuan manajemen tersebut untuk meraih
kesuksesan usaha. Hal tersebut menjelaskan adanya
pengaruh Karakteristik Informasi dengan Kinerja
Manajerial. Pernyataan tersebut diperkuat oleh
penelitian Gul, (1991); Chia, (1995); Nazarudin,
(1998); Juniarti & Evelyn, (2003); Sinta Setiana,
(2004) yang menyatakan bahwa keputusan yang
didasarkan pada informasi yang berkualitas, akan
berdampak kepada peningkatan kinerja manajerial.
Kinerja manajerial diartikan sebagai salah
satu faktor penting dalam perusahaan, karena dengan
meningkatnya kinerja manajerial diharapkan akan
dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Kinerja
manajerial yang diperoleh manajer juga merupakan
salah satu faktor yang dapat dipakai untuk
meningkatkan keefektifan perusahaan. Kinerja
manajerial menunjukkan kemampuan manajemen
dalam menjalankan fungsi manajemen yang
merupakan aktivitas bisnis, yang tentu selalu
berkenaan dengan pengambilan keputusan. Seperti
menurut Williams (2001); David Kroenke (1989 :
10) yang menyatakan bahwa manajemen dalam
menjalankan fungsi dan aktivitas bisnisnya meliputi
Planning (Perencanaan), Organizing
(Pengorganisasian), Actuating (Pengarahan), dan
Controlling (Pengendalian), senantiasa memerlukan
informasi untuk membuat keputusan.
Selajutnya Mahoney, (1965) dan Nazaruddin
(1998), Juniarti & Evelyn (2003), mengemukakan
bahwa kemampuan manajemen dalam hal Planning
(Perencanaan), Organizing (Pengorganisasian),
Actuating (Pengarahan), dan Controlling
(Pengendalian) dapat dijadikan indikator penilaian
kinerja manajerial, berdasarkan pandangan bahwa
kinerja manajemen akan baik jika ia memiliki
kemampuan untuk menjalankan fungsi atau aktivitas
bisnisnya tersebut, dimana kemampuan tersebut
dipengaruhi oleh informasi yang berkualitas yang
diperoleh dari sistem informasi yang terarah dan
terintegrasi dengan baik, guna mendukung
manajemen dalam proses pengambilan keputusan.
IV. Objek dan Metodologi Penelitian
Objek Penelitian pada penelitian ini adalah
Karakteristik Informasi yang : Relevant, Reliable,
Aggregation, Timely, Understandable, Verifiable,
dan Kinerja Manajerial. Penelitian dilakukan dengan
mengirimkan kuisioner kepada para manajer
menengah/fungsional, yaitu para manajer
perencanaan keuangan, perusahaan-perusahaan go-
publik Aneka Industri di Jawa Barat yang menjadi
responden dalam penelitian ini. Alasan pemilihan
subjek tersebut adalah: (a) dalam situasi bisnis yang
penuh dengan ketidakpastian, mereka merupakan
manajer fungsional yang berperan penting didalam
pengambilan keputusan dalam perusahaan, (b)
sejalan dengan pemikiran Miah dan Mia (1996)
bahwa ketidakkonsistenan hasil penelitian Gordon
dan Narayanan (1984) dan Chenhall dan Morris
(1986) diduga karena perbedaan level posisi
responden didalam perusahaan. Data Perusahaan go-
publik diperoleh dari Indonesian Capital Market
Directory Tahun 2004 dan media internet
www.jsx.co.id. Populasi penelitian berjumlah
sebanyak 47 buah perusahaan dengan teknik
sampling menggunakan teknik sampling sederhana
sehingga diperoleh sebanyak 23 perusahaan
manufaktur go public Aneka Industri di Jabar.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode survei eksplanatory. Adapun
operasionalisasi variable didefinisikan sebagai
berikut :
1. Variabel Independen ( X)
Agus Widarsono ISSN : 1907 – 9958
Jurnal Akuntansi FE Unsil, Vol. 2, No. 2, 2007
290
Variabel independen dalam penelitian ini adalah
Karakteristik Informasi, dengan sub variable
berikut :
a. Karakteristik Informasi Relevant/Relevan
(X 1 ), yaitu informasi dikatakan relevan bila
informasi dapat mengurangi ketidakpastian,
meningkatkan kemampuan para pengambil
keputusan untuk membuat prediksi, atau
mengkonfirmasi, atau mengoreksi
ekspetasinya dimasa lalu.
b. Karakteristik Informasi
Reliable/Keandalan (X 2 ), yaitu informasi
dikatakan terpercaya bila informasi bebas
dari kesalahan dan bias, serta secara akurat
menjelaskan kejadian atau aktivitas
organisasi.
c. Karakteristik Informasi
Aggregation/Lengkap dan Ringkas (X 3 ),
yaitu informasi dikatakan sempurna atau
utuh secara lengkap dan ringkas dan bila
informasi tersebut tidak meninggalkan
aspek-aspek penting yang melatar-
belakangi suatu kejadian atau aktivitas yang
diukur.
d. Karakteristik Informasi Timely/Tepat
Waktu (X 4 ), yaitu Informasi dikatakan
tepat waktu bila informasi tersebut tersedia
pada waktu para pengambil keputusan
menggunakannya untuk membuat
keputusan.
e. Karakteristik Informasi
Undestandable/Dapat dipahami (X 5 ),
yaitu Informasi dikatakan dapat dipahami
bila informasi disajikan dalam format yang
berguna dan dapat dimengerti.
f. Karakteristik Informasi Verifiable/Dapat
diverifikasi (X 6 ), yaitu Informasi
dikatakan dapat diuji bila dua orang yang
berpengetahuan secara independen
memeriksa, akan menghasilkan informasi
yang sama.
2. Variabel Dependen ( Y )
Variabel Dependen dalam penelitian ini adalah
Kinerja Manajerial. Instrumen yang digunakan
untuk mengukur Kinerja Manajerial berdasarkan
persfektif non-keuangan yaitu, Kemampuan Manajer
dalam hal perencanaan (Planning), Kemampuan
manajer dalam hal pengorganisasian (Organizing),
Kemampuan manajer dalam hal pengarahan
(Actuating), dan Kemampuan Manajer dalam hal
pengendalian (Controlling), dengan indicator yang
dikembangkan sendiri oleh peneliti.
Data yang dikumpulkan melalui kuisioner
diolah dan dianlisis lebih lanjut, meliputi uji
kendalalan dan keshahihan alat pengukur dan
dilanjutkan dengan penganalisisan data yang
diperoleh untuk menarik suatu kesimpulan dengan
menggunakan teknik analisis regresi berganda.
V. Hasil dan Pembahasan
5.1 Hasil Penelitian
5.1.1 Deskripsi Statistik
Pengumpulan data penelitian dilakukan
dengan menggunakan mail survey questionaire.
Kuisioner ini dipersiapkan untuk 23 manajer
perencanaan keuangan perusahaan manufaktur
aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta
tahun 2004. Penulis mengirimkan kuisioner
sebanyak jumlah populasi perusahaan manufaktur go
publik aneka industri yaitu sebanyak 47 buah
kuisioner (sejumlah populasi), berdasarkan
pertimbangan atas respon pengembalian kuisioner
yang dikhawatirkan kurang baik. Penulis melakukan
pengiriman dalam dua tahap pengiriman, karena
setelah tahap satu respon pengembalian kurang
mencukupi untuk dijadikan sampel. Selanjutnya
hingga batas pengiriman yang kedua ditentukan
penulis, kuisioner yang kembali kepada peneliti
seluruhnya berjumlah sebanyak 27 kuisioner atau
sebanyak 57 % dari total kuisioner yang diedarkan.
5.1.1.1 Karakteristik Responden
5.1.1.1.1 Bagian Departemen Tempat bekerja dan
Lama menjabat
Berdasarkan unit/departemen tempat
bekerja para responden, responden yang bekerja
sebagai manajer perencanaan keuangan sebanyak
15 orang atau 55,5%, project leader 7 orang atau
26%, kepala bidang 5 orang atau 18,5% dari seluruh
kusioner yang diterima. Hasil penelitian tersebut
menunjukkan bahwa sebagian besar responden
penelitian ini bekerja sebagai bagian perencanaan
keuangan yang terbiasa melakukan penyusunan
anggaran.
Pada unit/departemen tempat bekerja,
responden yang bekerja > 10 tahun sebanyak 8
responden, 5-10 tahun sebanyak 13 responden, < 5
tahun sebanyak 6 responden. Hasil
penelitian tersebut menunjukkan bahwa sebagian
besar responden penelitian ini menjabat sebagai
manajer > 5 tahun.
5.1.1.1.2 Pendidikan Terakhir
Agus Widarsono ISSN : 1907 – 9958
Jurnal Akuntansi FE Unsil, Vol. 2, No. 2, 2007
291
Sebagian besar pendidikan terakhir
responden adalah S1, dengan hasil penelitian yang
menunjukkan untuk pendidikan terakhir S3
sebanyak 3 responden, S2 sebanyak
7 responden, S1 sebanyak 17 responden.
5.1.2 Gambaran umum tanggapan responden
Untuk melihat secara rinci gambaran umum
tanggapan responden setiap variable akan diuraikan
dalam bagian berikut ini. Setiap dimensi/aspek yang
ditanyakan akan diuraikan terlebih dahulu,
selanjutnya dilakukan penilaian terhadap kualitas
masing-masing item akumulasi/keseluruhan dengan
cara membuat tabel kategori penilaian. Perhitungan
skor tiap-tiap komponen yang diteliti adalah dengan
mengalikan seluruh frekuensi data dengan nilai
bobotnya, selanjutnya dicari rentang skalanya
(Umar, 1999:225). Perhitungannya dilakukan
dengan langkah sebagai berikut:
a. Bobot terendah x item x jumlah
responden
b. Bobot tertinggi x item x jumlah
responden
c. Rentang skalanya
Dari hasil perhitungan tersebut, maka dapat
dibuat skala penilaian dengan kategori Sangat
Rendah, Rendah, Sedang, Tinggi dan Sangat Tinggi.
5.1.2.1 Tanggapan responden mengenai variabel
kualitas informasi manajemen
Indikator diperlukannya Informasi
manajemen yang berkualitas diukur dengan
menggunakan enam dimensi yang dinyatakan dalam
31 butir pernyataan yang relevan. Berikut ini akan
diuraikan gambaran tanggapan responden sesuai
dengan indikator yang dimaksud.
Agus Widarsono ISSN : 1907 – 9958
Jurnal Akuntansi FE Unsil, Vol. 2, No. 2, 2007
292
Tabel 5.1.2.1.g Rekapitulasi Distribusi Tanggapan Responden Atas Variabel Kualitas Informasi Manajemen
Kualitas
Informasi
Manajemen
Rekapitulasi Skor Jawaban Responden
Total
5 4 3 2 1
F % f % f % f % F % f %
Dimensi 1 64 24.52 92 33.21 76 28.68 11 7.97 0 0 243 25
Dimensi 2 33 12.64 30 10.83 32 12.08 11 7.97 2 6.45 108 11.11
Dimensi 3 63 24.14 31 11.19 66 24.91 88 63.77 22 70.97 270 27.78
Dimensi 4 16 6.13 23 8.30 39 14.72 23 16.67 7 22.58 108 11.11
Dimensi 5 23 8.81 24 8.66 7 2.64 0 0 0 0 54 5.56
Dimensi 6 62 23.75 77 27.80 45 16.98 5 3.62 0 0 189 19.44
Akumulasi 261 277 265 138 31 972
Jumlah Skor 1305 1108 795 276 31 3515
Sumber : Data penelitian, diolah
Jumlah skor tanggapan responden atas ke-31 butir pernyataan (dalam enam dimensi) pada variable
kualitas informasi manajemen diperoleh sebesar 3515 dengan bobot skor tertinggi adalah 5 dan bobot
terendah 1. Jika diklasifikasikan menjadi lima tingkatan maka rentang skor antar tingkatan dapat dihitung
dengan cara sebagai berikut:
Nilai skor minimum : 1 x 27 x 31 = 837
Nilai skor maksimum : 5 x 27 x 31 = 4185
Range : 4185 – 837 = 3348
Jenjang Range : 3348 : 5 = 670 (pembulatan)
Interval kategori untuk jumlah total skor tanggapan responden atas ke-31 butir pernyataan (dalam enam
dimensi) variabel kualitas informasi manajemen dapat digambarkan dalam bentuk garis kontinum sebagai
berikut :
Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat tinggi
837 4187 1507 2177 2847 3517
3515
Agus Widarsono ISSN : 1907 – 9958
Jurnal Akuntansi FE Unsil, Vol. 2, No. 2, 2007
293
Berdasarkan interval kategori diatas dapat disimpulkan bahwa tanggapan responden mengenai variabel
kualitas informasi manajemen, secara umum termasuk dalam kategori Tinggi, hal tersebut menunjukkan
bahwa informasi manajemen yang berkualitas dengan karakteristik tertentu telah digunakan dalam proses
pengambilan keputusan manajerial.
5.1.2.2 Tanggapan responden mengenai variabel kinerja manajerial
Variabel kinerja manajerial diukur dengan menggunakan 16 butir pertanyaan yang relevan dengan
dimensi fungsi anggaran. Berikut ini akan diuraikan gambaran tanggapan responden sesuai dengan variabel
yang dimaksud.
Tabel 5.1.2.2 Distribusi Tanggapan Responden Atas Variabel fungsi perencanaan keuangan
No. Dimensi Tanggapan Bobot F % Skor
1. Fungsi Anggaran Selalu 5 64 26.34 320
Sering 4 92 37.86 368
Kadang-Kadang 3 76 31.27 228
Jarang 2 11 4.53 22
Tidak Pernah 1 0 0 0
Jumlah 243 938
Sumber : Data penelitian, diolah
Kesimpulan mendasar yang dapat diambil dari angka persentase diatas adalah bahwa dalam
melaksanakan fungsinya manajer, sebagai perencana keuangan maka aktivitas planning merupakan hal yang
terutama. Hal ini tersirat dalam ukuran indikator Sering yang dipilih para responden dimana hal ini
menunjukkan peranan responden dalam aktivitas bisnis perusahaan.
Jumlah skor tanggapan responden atas butir pernyataan pada variabel fungsi perencanaan keuangan
diperoleh sebesar 938 dengan bobot skor tertinggi adalah 5 dan bobot terendah 1. Jika diklasifikasikan
menjadi lima tingkatan maka rentang skor antar tingkatan dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:
Nilai skor minimum : 2 x 27 x 9 = 486
Nilai skor maksimum : 5 x 27 x 9 = 1215
Range : 1215 – 486 = 729
Jenjang Range : 729 : 5 = 146 (pembulatan)
Interval kategori untuk jumlah total skor
tanggapan responden dapat digambarkan dalam
bentuk garis kontinum sebagai berikut :
Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi
486 1215 632 778 924 1070
938
Agus Widarsono ISSN : 1907 – 9958
Jurnal Akuntansi FE Unsil, Vol. 2, No. 2, 2007
294
Berdasarkan interval kategori diatas dapat
disimpulkan bahwa tanggapan responden mengenai
variabel kinerja manajerial, secara umum termasuk
dalam kategori Tinggi, hal ini menunjukkan bahwa
responden sebagai manajer perencana keuangan di
perusahaan memiliki perananya yang penting
terutama menyangkut kepada penyusunan anggaran.
5.1.3 Pengujian Model Regresi Berganda
Dalam model regresi berganda yang
menggunakan pendekatan Ordinary Least Square (
OLS ) perlu dilakukan pengujian untuk mengetahui
bahwa dalam model regresi yang diperoleh bebas
dari multikolinier, heteroskedastis dan auto korelasi.
Namun dalam penelitian ini pengujian auto korelasi
tidak digunakan karena menggunakan data cross
section. Dari hasil perhitungan regresi berganda
dalam lampiran, hasil perhitungan regresi berganda
yang merupakan hasil pengolahan dengan
menggunakan program Minitab ver 14.0 diperoleh
suatu model atau persamaan regresi yang
memperlihatkan pengaruh Kualitas Informasi
Manajemen terhadap Kinerja Manajerial. Persamaan
regresi yang diperoleh adalah sebagai berikut:
Y = β 0 + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 + β 5 X 5 + β 6 X 6 + e
Y = 43.7 + 0.176 X1 - 2.43 X2 - 0.652 X3 + 1.55 X4 + 1.24 X5 + 1.72 X6
(0,55) (-1,94) (2,31) (2,07) (908) (3,03)
R 2 = 31,6% F = 3,00
Angka dalam kurung adalah t-statistik. Dengan
persamaan di atas dapat dilihat bahwa variabel
kinerja manajemen dipengaruhi secara positif oleh
variabel kualitas informasi manajemen dengan sub
variable masing-masing X1, sampai dengan X6 yaitu
dengan koefisien regresi (b) yaitu b 1 = 0.1757, b 2 =
-2.433 , b 3 = -0.6519, b 4 = 1.5461 ,b 5 = 1.244 ,
dan b 6 = 1.7233.
Koefisien determinasi (R 2 ) dalam hasil
regresi output minitab ver. 14.2 adalah
sebesar 31,6 %, hal ini menunjukkan variabel bebas
dengan sub variable-nya secara serempak
menjelaskan variabel terikat sebesar 31,6%, masih
terdapat variabel lain sebesar 68,4% dalam
menjelaskan variabel Y.
Multikollinier
Dalam pengujian model regresi harus
bebas dari multikollinier karena terjadinya
multikollinier akan menyebabkan pengaruh variabel
bebas terhadap variabel terikat tertutup oleh variabel
bebas lainnya. Untuk mengetahui adanya
multikolinier digunakan program SPSS yaitu
membandingkan tingkat signifikansi penelitian
(0,05) dengan tingkat signifikansi yang dihasilkan
komputer (p) dari korelasi antar variabel X 1 dengan
variabel X 2 .
Bila p ≤
α{ 0,05} , maka terjadi
multikolinier
Bila p > α{ 0,05 } , maka tidak
terjadi multikolinier
Dari hasil perhitungan dapat diketahui
bahwa tingkat signifikansi korelasi antar variabel X 1
dengan variabel X 2 (p = 0,113), X 1 dengan variabel
X 3 (p = 0,113), X 1 dengan variabel X 4 (p = 0,113),
X 1 dengan variabel X 5 (p = 0,113), X 1 dengan
variabel X 6 (p = 0,113), X 2 dengan variabel X 3 (p =
0,113), X 2 dengan variabel X 4 (p = 0,113), X 2
dengan variabel X 5 (p = 0,113), X 2 dengan variabel
X 6 (p = 0,113), X 3 dengan variabel X 4 (p = 0,113),
X 3 dengan variabel X 5 (p = 0,113), X 3 dengan
variabel X 6 (p = 0,113), X 4 dengan variabel X 5 (p =
0,113), X 4 dengan variabel X 6 (p = 0,113), dan X 5
dengan variabel X 6 (p = 0,113), sehingga dapat
diketahui bahwa dalam penelitian ini tidak terjadi
multikolinier karena p > α{ 0, 05 } berarti antar sub
variabel kualitas informasi manajemen tidak akan
saling menutupi dalam mempengaruhi variabel
kinerja manajerial.
Heteroskedastis
Dalam penelitian ini pengujian
heteroskedastis dilakukan dengan menggunakan
rank korelasi Spearman. Heteroskedastis dalam
metode ini diketahui bila terjadi korelasi antara e
dengan X, berdasarkan pada pengujian korelasi
Spearman.
Agus Widarsono ISSN : 1907 – 9958
Jurnal Akuntansi FE Unsil, Vol. 2, No. 2, 2007
295
Signifikansi r s dapat diketahui dengan
membandingkan tingkat signifikansi penelitian (α =
0,05) dengan nilai signifikansi hasil output
komputer (p).
Adapun kaidah keputusannya adalah
sebagai berikut :
Bila p > α { 0,05 } , maka terjadi
homoskedastis
Bila p ≤
α { 0,05} , maka terjadi
heteroskedastis
Dari hasil perhitungan korelasi antara
varaibel e dengan variabel X 1, X 2, X 3, X 4, X 5, dan
variabel X 6 , dapat diketahui bahwa siginifikansi (p)
dari korelasi e dengan X 1 adalah 0,825, signifikansi
(p) dari korelasi antara e dengan X 2 adalah 0,273,
signifikansi (p) dari korelasi antara e dengan X 3
adalah 0,273, signifikansi (p) dari korelasi antara e
dengan X 4 adalah 0,273, signifikansi (p) dari
korelasi antara e dengan X 5 adalah 0,273,
signifikansi (p) dari korelasi antara e dengan X 6
adalah 0,273. Kedua siginifikansi hasil perhitungan
komputer tersebut lebih besar dari tingkat
signifikansi penelitian,
p 1 { 0,825 } > α { 0,05 }
p 2 { 0,273 } > α { 0,05 }
Hal ini membuktikan bahwa dalam model
regresi tersebut tidak terdapat heteroskedastis atau
dalam model regresi tersebut terdapat
homoskedastis.
Agus Widarsono ISSN : 1907 – 9958
Jurnal Akuntansi FE Unsil, Vol. 2, No. 2, 2007
296
5.2 Pembahasan
Dalam hal ini pembahasan dilakukan
dengan menganalis hipotesis yang diajukan dalam
penelitian.
5.2.1 Analisis Pengaruh Karakteristik
Informasi yang : Relevan, Keandalan,
Lengkap dan Ringkas, Tepat waktu,
Dapat dipahami, dan Dapat diverifikasi,
secara Simultan terhadap Kinerja
Manajerial (Hipotesis 1)
Dari model regresi dapat di lihat bahwa
variabel kinerja manajerial (Y) dijelaskan oleh
variabel kualitas informasi manajemen (X) sebesar
koefisien determinasi (R 2 ) = 31,6% dan sisanya
dijelaskan oleh variabel lain sebesar 68,4%.
Keberartian secara simultan variabel-variabel bebas
dapat dilihat dari hasil Uji-F.
Hipotesis operasionalnya:
H 0 : ß i = 0
H 1 : ß i ≠ 0, paling tidak ada salah satu koefisien
regresi yang tidak sama dengan nol.
Keputusan: F > F α { k;(n-k-1) }, maka tolak H 0
F ≤ F α { k;(n-k-1) }, maka terima H 0
Dari output perhitungan yang dihasilkan
pada perhitungan regresi linier berganda didapat
F hitung = 3,00 dengan nilai P (0.029) pada
signifikansi penelitian 0,05 Keputusannya F hitung >
F tabel berarti H 0 ditolak. Artinya benar bahwa,
kualitas informasi dengan karakteristik Relevan,
Keandalan, Lengkap dan Ringkas, Tepat waktu,
Dapat dipahami, dan Dapat diverifikasi, secara
serempak berpengaruh terhadap kinerja manajerial.
5.2.2 Analisis Pengaruh Karakteristik
Informasi yang : Relevan, Keandalan,
Lengkap dan Ringkas, Tepat waktu,
Dapat dipahami, dan dapat diverifikasi,
secara Partial terhadap Kinerja
Manajerial (Hipotesis 2)
Selain pengaruh serempak dari variable
kualitas informasi manajemen terhadap kinerja
manajerial selanjutnya dilakukan pengujian secara
partial untuk mengetahui pengaruh masing-masing
sub variable kualitas informasi manajemen terhadap
kinerja manajerial sesuai hipotesis kedua.
Pengujian dilakukan dengan menggunakan Uji-t,
dengan hipotesis operasional sebagai berikut:
H 0 : β 1 = 0
H 1 : β 1 > 0
Keputusan: t 1 > t (α , n-2) , maka tolak H 0
t 1 ≤ t (α , n-2) , maka terima H 0
Dari output hasil perhitungan regresi linier
melalui program komputer di dapat t 1 hitung = 1.22
, t 2 hitung = 1.30 , t 3 hitung = 1.02, t 4 hitung =1.55 ,
t 5 hitung = 2.08 , dan t 6 hitung = 2.22, dengan nilai P
masing-masing adalah p 1 = 0.233, p 2 = 0.204 , p 3
= 0.319 , p 4 = 0.133 , p 5 = 0.048, dan p 6 =
0.036, pada tingkat signifikansi penelitian sebesar
0,05 pada uji satu arah (one-tail ). Jadi t 1 hitung > t tabel
, hal ini membuktikan bahwa hipotesis penelitian
yang dikemukakan peneliti dapat teruji, untuk
variabel X1 sampai dengan X4 dikatakan terdapat
pengaruh tetapi tidak signifikan sedangkan X5 dan
X6 dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan.
VI. Simpulan dan Saran
6.1. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan
yang telah ditentukan dan sesuai dengan rumusan
permasalahan dimuka, maka dapat diajukan
simpulan sebagai berikut :
1. Secara Simultan, Kualitas Informasi
Manajemen dengan karakteristik Informasi
yang : Relevan, Keandalan, Lengkap dan
Ringkas, Tepat waktu, Dapat dipahami, dan
dapat diverifikasi, berpengaruh terhadap
kinerja manajerial pada perusahaan manufaktur
go publik aneka industri di Jawa Barat. Pada
penelitian ini manajer memperoleh informasi
dengan cukup berkualitas yang memenuhi
kriteria relevan, keandalan, lengkap dan
ringkas, tepat waktu , dapat dipahami, dan
dapat diverifikasi sehingga dapat mendukung
pengambilan keputusan manajer, meskipun
masih terdapat variabel lainnya yang
berpengaruh terhadap pengambilan keputusan
mereka, informasi yang berkualitas menjadi
bahan pertimbangan yang pertama dalam
menentukan langkah-langkah perencanaan
sesuai dengan fungsi mereka sebagai
pengelola organisasi.
Agus Widarsono ISSN : 1907 – 9958
Jurnal Akuntansi FE Unsil, Vol. 2, No. 2, 2007
297
2. Secara Parsial, Kualitas Informasi Manajemen
dengan karakteristik Informasi yang : Relevan,
Keandalan, Lengkap dan Ringkas, Tepat
waktu, Dapat dipahami, dan dapat diverifikasi,
berpengaruh terhadap kinerja manajerial pada
perusahaan manufaktur go publik aneka
industri di Jawa Barat. Pengambilan keputusan
yang dilakukan manajer berpengaruh terhadap
perencanaan keuangan, artinya jika
pengambilan keputusan dilakukan dengan baik,
maka perencanaan keuangan yang mereka buat
akan baik pula. Pengambilan keputusan yang
baik adalah dengan didasarkan pada informasi
yang diperoleh berkualitas sehingga terlihat
pada perencanaan keuangan yang disusun.
Proses pengambilan keputusan yang meliputi
fase-fase identifikasi, pengembangan, dan
finalisasi atau seleksi perlu dilakukan dan
didasarkan pada informasi yang diperoleh
sehingga mendukung dalam pelaksanaan tugas
manajer terutama fungsi perencanaan
keuangan.
6.2 Saran Dan Keterbatasan Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan,
dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut:
1. Pemanfaatan informasi berkualitas yang
diperoleh para manajer hendaknya terus
dilakukan sebagai dasar pengambilan
keputusan dengan memperbaiki sistem
pengolahan informasi dari berbagai aspek
termasuk pengembangan teknologi informasi
sehingga dihasilkan informasi yang berkualitas.
2. Variabel Kualitas Informasi dalam penelitian
ini terbatas pada karakteristik Relevant,
Reliable, Aggregation, Timely,
Understandable, Verifiable. Dimana masih
terdapat banyak kriteria yang mendukung
karakteristik informasi berkualitas.
3. Variabel Kinerja Manajerial dapat diukur dan
dikembangkan lebih lanjut misalnya dengan
indikator konsep Total Quality Management,
Balance Scorecard, dan lainnya.
4. Pada penelitian selanjutnya diharapkan
populasi dan sampel diperluas, untuk
memperoleh hasil penelitian dan dasar
justifikasi yang optimal
Penelitian ini memiliki keterbatasan antara lain
adalah Hasil penelitian ini sangat tergantung pada
kejujuran para responden dalam menjawab
kuesioner, namun peneliti telah berusaha untuk
meminimalkan terjadinya ketidakjujuran dengan
kontak pertelpon secara acak serta disample dan
dikirimkankannya kuisioner dalam 2 tahap
perngiriman.
VII. Daftar Pustaka
Buku-Buku :
Anthony, RN., J. Dearden dan Bedford, 1990.
Management Control Systems, Fifth
Edition, Homewood, Ilinois:Irwin.
Atkinson, Anthony A., Rajiv D. Baker., Robert S.
Kaplan dan S. Mark Young, 1995.
Management Accounting, Englewood
Cliffs, New Jersey: Prentice Hall Inc.
Bodnar, George H., Williams S. Hoopwood, 1995,
Accounting Information System, Sixth
Edition, Prentice Hall Inc.
Emory, 1980., Business Research Methods., revised
edition., Illionis : Richard D. Irwin.
Gujarati, Damodar, 1995, Essential of
Econometrics, Singapore:Mc Graw Hill
International.
Harun Al Rasyid, 1998, Teknik Penarikan
Sampel dan Penyusunan Skala., Program
pascasarjana Universitas Padjadjaran Bandung.
Koontz, Harold., Cyril O’Donnell, Heinz Weilrich,
1984., Management., Eight Edition.,
McGraww Hill International.
Kroenke, David, 1989, Management Information
system, Mc. Graww hill.
Leitch, Robert A., K. Roscoe Davis, 1992,
Accounting Information system, Second
edition, Prentice hall Inc.
Mc. Leod, 1994, Information system concepts, New
York : McMillan Publishing Company.
Moh. Nazir, 1998, Metode Penelitian. Cetakan ke 3,
Jakarta: Ghalia.
Mahoney, T.A dan Jerdee, Caroll, 1965,
Development of Managerial
Performance: A Research Approach,
Cinccinnati, Ohio: South Western
Publishing Co.
Masri Singarimbun, Sofian Effendi, Djamaludin
Ancok, Tri Handayani, 1995: Metode
Penelitian Survai. Jakarta: LP3S.
Mulyadi, 2001, Akuntansi Manajemen,
Jogjakarta : BPFE UGM.
Agus Widarsono ISSN : 1907 – 9958
Jurnal Akuntansi FE Unsil, Vol. 2, No. 2, 2007
298
Sritua Arief, 1993, Metodologi Penelitian Ekonomi,
Jakarta: UI Press.
Sugiyono, 2004., Statistik Untuk Penelitian,
Bandung: Penerbit Alfabeta.
Suharsimi Arikunto, 1996: Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktek, Cetakan Ke
10, jakarta: PT. Rineka Cipta.
Uma Sekaran, 2000., Research Methods for Business
: A Skill Building Approach.,Third
edition, Jhon Wiley & Sons, Inc.
Walker, Orvile C., Jr, Harper W. Boyd, Jr, jhon
Mullins, Jean Claude Lareche, Marketing
Strategy : A decision focused approach.
Fourth edition, McGraw Hill Irwin.
Williams, Chuk, 2001, Management., First edition,
South Western College Publishing.
Wilkinson, Joseph W., 1999., Sistem Akuntansi dan
Informasi, Alih bahasa Marianus Sinaga,
Jakarta : Erlangga.
Jurnal, Artikel, Tesis dan Disertasi :
Chenhall, R.H dan Deigan Morris, 1986, The Impact
of Structure, Enviroment, and
Interdependence on The Perceived
Usefulness of Management Accounting
System, The Accounting Review, January,
hal. 16-35.
Chia, Yew Ming, 1995, Decentralization,
Management Accounting System (MAS)
Information Characteristics and Their
Interaction Effect on Managerial
Performance: A Singapore Study, Journal
of Bussiness Finance and Accounting,
September, hal. 811-830.
Elfreda Aplonia Lau, 2004, Pengaruh partisipasi
pemakai terhadap kepuasan dalam
pengembangan system informasi dengan
lima variable moderating, Jurnal Riset
Akuntansi., Vo. 7 No 1 Januari 2004.
Gul, Ferdinand A., 1991, The Effect of Management
Accounting System and Enviromental
Uncertainty on Small Business Manager’s
Performancene, Accounting and Business
Research, Vol. 22, No. 85, hal. 57-61.
Juniarti dan Evelyne., 2003., Hubungan karakteristik
informasi yang dihasilkan oleh system
informasi akuntansi manajemen terhadap
kinerja manajerial pada perusahaan
manufaktur di Jawa Timur., Jurnal
akuntansi dan keuangan., vol 5. No. 2,
Nopember 2003 page 110-122.
Kromer, Kenneth L, James N. Danziger, Debora E.
Dunkle, and Jhon L. King, 1993, The
Usefulness of Computer Based
Information to public manager, MIS
Quarterly, 129-148, June 1993.
Mia, L dan R.H. Chenhall, 1994, The Usefulness of
Management Accounting System,
Functional Differentiation and Mangerial
Effectiveness, Accounting, Organization
and Society, Vol 19, No. 1, hal. 1-13.
Miah, N.Z. dan Mia., 1996, “Decentralization,
Accounting Control and Performance of
Government Organizations: A New
Zealand Empirical Study,” Financial
Accountability Management, 12 (3),
August, hal. 173-189.
Nazaruddin, Ietje, 1998, Pengaruh Desentralisasi
dan Karakteristik Informasi Sistem
Akuntansi Manajemen terhadap Kinerja
Manajerial, Jurnal Riset Akuntansi
Indonesia, Vol 1, No. 2. hal. 141-161.
Nunuy Nur Afiah, 2004, Pengaruh kompetensi
anggota DPRD, Kompetensi Aparatur
Pemda, Pelaksanaan Sistem Informasi
Akuntansi, Penganggaran, serta Kualitas
Informasi Keuangan terhadap prinsip-
prinsip tata kelola pemerintahan daerah
yang baik. Disertasi Program Doktor
Pascasarjana UNPAD.
Siegel, Shim., 1999., Kamus Istilah Akuntansi, Alih
bahasa : Moh. Kurdi., Jakarta : Elex
Media Komputindo.
Sinta Setiana, 2004, Pengaruh Pemahaman manajer
atas karakteristik informasi akuntansi
manajemen dan aplikasinya terhadap
kinerja manajerial. Tesis program
pascasarjana UNPAD.
Slaters F. S., 1996, The Challenge of Sustaining
Competitive Advantage, Industrial
Marketing Management 25, hal. 79-86.
Steven, John M, AG Cahill, ES Overman, and Lee
Frost Kumpt, 1994, Computerized
Information system and public sector
productivity, International Journal of
Public Administration, 17 (1), 1-31.
Thansi, 2004, Hubungan Kualitas Informasi
Akuntansi Keuangan Syariah Dengan
Agus Widarsono ISSN : 1907 – 9958
Jurnal Akuntansi FE Unsil, Vol. 2, No. 2, 2007
299
Kinerja Keuangan Baitulmal Wattamwil
(Bmt) Di Kota Bandung, Tesis program
pascasarjana UNPAD
Lain-Lain :
Bursa Efek Jakarta, Indonesian Capital Market
Directory 2004.
Agus Widarsono ISSN : 1907 – 9958
Jurnal Akuntansi FE Unsil, Vol. 2, No. 2, 2007
ccc
0 komentar:
Posting Komentar