KARAKTERISTIK DASAR RITEL
Karakteristik dasar ritel dapat dipergunakan sebagai dasar mengelompokkan jenis ritel. Terdapat tiga karakteristik dasar yaitu:
1. Pengelompokkan berdasarkan unsur-unsur yang digunakan ritel untuk memuaskan kebutuhan konsumen
2. Pengelompokkan berdasarkan sarana atau media yang digunakan
3. Pengelompokkan berdasarkan kepemilikan
PENGELOMPOKKAN BERDASARKAN UNSUR-UNSUR YANG DIGUNAKAN RITEL UNTUK MEMUASKAN KEBUTUHAN KONSUMEN
1. Jenis barang yang dijual
2. Perbedaan dan keanekaragaman barang yang dijual
3. Tingkat layanan konsumen
4. Harga barang
Berdasarkan unsur-unsur diatas, ritel dapat dikelompokkan sebagai berikut:
a. Supermarket tradisional
Supermarket traditional melayani penjualan makanan, daging, serta produk produk makanan lainnya, serta melakukan pembatasan penjualan terhadap produk produk nonmakanan, seperti produk kesehatan, kecantikan, dan produk-produk umum lainnya. Sedangkan supermarket konvensional yang lebih luas yang juga menyediakan layanan antar, menjual roti dan kue-kue (bakery), bahan makanan mentah serta produk nonmakanan disebut sebagai superstore.
b. Big-box retailer
Lebih dari 25 tahun berikutnya, supermarket mulai berkembang dengan semakin memperluas ukuran dan mulai menjual berbagai produk luar negeri yang bervariasi. Pada format big-box retailer, terdapat beberapa jenis supermarket, yaitu supercenter, hypermarket, dan warehouse club.
Supercenter adalah supermarket yang mempunyai luas lantai 3.000 sampai 10.000 meter persegi dengan variasi produk yang dijual, untuk makanan sebanyak 30-40% dan produk-produk nonmakanan sebanyak 60-70%. Supermarket jenis ini termasuk supermarket yang tumbuh dengan cepat. Persediaan yang dimiliki berkisar antara 12.000-20.000 item. Supermarket jenis ini memiliki kelebihan sebagai tempat belanja dalam satu atap (one stop shopping) sehingga banyak pengunjungnya yang datang dari tempat jauh.
Hypermarket merupakan supermarket yang memiliki luas antara lebih dari 18.000 meter persegi dengn kombinasi produk makanan 60-70% dan produk-produk umum 30-40%. Hypermarket merupakan salah satu betnuk supermarket yang memiliki persediaan lebih sedikit dibanding supercenter, yaitu lebih dari 25.000 item yang meliputi produk makanan, perkakas (hardware), peralatan olahraga, furniture, perlengkapan rumah tangga, computer, elektronik, dan sebagainya. Dengan demikikan hypermarket adalah took eceran yang mengombinasikan pasar swalayan dan pemberi diskon lini penuh.
Warehouse merupakan ritel yang menjual produk makanan yang jenisnya terbatas dan produk-produk umum dengan layanan yang minim pada tingkat harga yang rendah terhadap konsumen akhir dan bisnis kecil. Ukurannya antara lebihdari 13.000 meter persegi dan lokasinya biasanya di luar kota. Pada jenis ritel ini, interior yang digunakan lebih sederhana. Produk yang dijual meliputi makanan dan produk umum biasa lainnya.
<350 1.500-3.000m2="" 3.000-10.000="" m2="">
350>
350>
<350 1.500-3.000m2="" 3.000-10.000="" m2="">Sumber: Levy dan Weitz, Retail Management, 2004 350>
<350 1.500-3.000m2="" 3.000-10.000="" m2="">
350>
350>
<350 1.500-3.000m2="" 3.000-10.000="" m2="">c. Convenience store 350>
<350 1.500-3.000m2="" 3.000-10.000="" m2="">Convenience store memiliki variasi dan jenis produk yang terbatas. Luas lantai ritel jenis ini berukuran kurang dari 350 meter persegi dan bisanya didefinisikan sebagai pasar swalayan mini yang menjual hanya lini terbatas dari berbagai produk kebutuhan sehari-hari yang perpurannya relative tinggi. Convenience store ditujukan kepada konsumen yang membutuhkanpembelian dengan cepat tanpa harus mengeluarkanupaya yang besar dalam mencariproduk-produk yang diinginkannya. Peroduk-produk yang dijual biasanya ditertpakan dengan harga yang lebih tinggi daripada di supermarket. 350>
<350 1.500-3.000m2="" 3.000-10.000="" m2="">
350>
350>
<350 1.500-3.000m2="" 3.000-10.000="" m2=""> d. General Merchandise retail 350>
<350 1.500-3.000m2="" 3.000-10.000="" m2=""> Toko diskon 350>
<350 1.500-3.000m2="" 3.000-10.000="" m2=""> Toko khusus 350>
<350 1.500-3.000m2="" 3.000-10.000="" m2=""> Toko kategori 350>
<350 1.500-3.000m2="" 3.000-10.000="" m2=""> Department store 350>
<350 1.500-3.000m2="" 3.000-10.000="" m2=""> Off-price retailing 350>
<350 1.500-3.000m2="" 3.000-10.000="" m2=""> Value retailing 350>
<350 1.500-3.000m2="" 3.000-10.000="" m2="">
350>
350>
<350 1.500-3.000m2="" 3.000-10.000="" m2="">PENGELOMPOKKAN BERDASARKAN SARANA YANG DIGUNAKAN 350>
<350 1.500-3.000m2="" 3.000-10.000="" m2="">
350>
350>
<350 1.500-3.000m2="" 3.000-10.000="" m2="">Penjualan Melalui toko 350>
<350 1.500-3.000m2="" 3.000-10.000="" m2="">Penjualan tidak melalui toko 350>
<350 1.500-3.000m2="" 3.000-10.000="" m2=""> Ritel elektronik 350>
<350 1.500-3.000m2="" 3.000-10.000="" m2=""> Catalog dan pemasaran surat langsung 350>
<350 1.500-3.000m2="" 3.000-10.000="" m2=""> Penjualan langsung 350>
<350 1.500-3.000m2="" 3.000-10.000="" m2=""> Television homeshopping 350>
<350 1.500-3.000m2="" 3.000-10.000="" m2=""> Vending machine retailing 350>
<350 1.500-3.000m2="" 3.000-10.000="" m2="">
350>
350>
<350 1.500-3.000m2="" 3.000-10.000="" m2=""> PENGELOMPOKKAN BERDASARKAN KEPEMILIKAN 350>
<350 1.500-3.000m2="" 3.000-10.000="" m2="">
350>
350>
<350 1.500-3.000m2="" 3.000-10.000="" m2=""> Pendirian toko tunggal atau mandiri 350>
<350 1.500-3.000m2="" 3.000-10.000="" m2=""> Jaringan perusahaan 350>
<350 1.500-3.000m2="" 3.000-10.000="" m2=""> Waralaba
350>
0 komentar:
Posting Komentar