b.Pengujian Reliabilitas ( Uji Keandalan )
Suatu alat pengukuran dikatakan reliable apabila mendapatkn hsil yang tetap sam dari gejala pengukuran yang tidak berubah yang dilakukan pada waktu yang berbeda .Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan.Instrumen dikatakan reliable apabila dipergunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama akan menghasilkan data yang sama. Uji reliabilits digunakan juga untuk menguji keajegan hasil pengukuran kuisioner yang erat hubunganya dengan masalah kepercayaan. Suatu taraf tes dikatakan mempunyai taraf kepercayaan bila tes tersebut memberikan hasil yang tepat ( ajeg ) .Pada pengujian ini digunakan uji statistic Cronbach Alpha diketahui bahwa variable dikatakan reliable jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,6 ( Nunnally ,1969 )
3.8.2 Regresi Berganda
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4
Dimana :
Y = Variable Tergantung ( Kinerja )
a = Bilangan Konstanta
b1,b2.b3,b4 = Koefesien regresi
X1 = Variable bebas Materi pelatihan
X2 = Variable bebas kemampuan pelatih
X3 = Variabel bebas sarana pelatihan
X4 = Variabel bebas metode pelatihan
3.8.3 Uji Asumsi Klasik
Dalam pengujian klasik ini terdiri dari beberapa asumsi sebagai berikut :
A. Uji Normalitas
Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variable
bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik
adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Salah satu cara
termudah untuk melihat normalitas adalah melihat normal probability plot.
B. Uji Mutikolinieritas
Pengujian ini menunjukkan adanya korelasi antar variable bebas dalam
persamaan regresi yang menyebabkan standart error menjadi tinggi dan sensitve
terhadap perubahan data, sehingga koefisien regresi menjadi kurang teliti.Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah variable bebas tersebut tidak salingberkorelasi atau ada hubungan linear diantara variable-variabel babas dalam model.regresi yang digunakan. Salah satu cara mendeteksi Multikolinearitas adalah dengan menggunakan uji korelasi Person, dimana jika antar variable bebas memiliki korelasi yang cukup tinggi ( umumnya diatas 0,9 ) maka hal ini merupakan indikasi adanya Multikolinieritas. Multikolinieritas juga dapat dilihat dari nilai tolerance dan nilai VIF yang diperolehnya. Jika nilai tolerance yang diperoleh kurang dari 1 dan VIF antar 1 dan 10 maka dapat dikatakan bahwa persamaan suatu model penelitian tidak menunjukkan gejala Multikolinieritas.
C.Uji Heteroskedastisitas
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari satu residual ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Salah satu cara untuk mendeteksi dengan mengkorelasikan variable bebas dengan residualnya.
D. Uji Autokorelasi
Pengujian autokorelasi dimaksudkan untuk mengetahui apakah terjadi korelasi antar anggota serangkaian data observasi yang diurutkan menurut waktu ( time series ) atau ruang (cross section). Hal ini mempunyai arti bahwa satu tahun tertentu dipengaruhi oleh tahun sebelumnya oleh time series dan cross sectional menyebabkan uji F dan uji t menjadi tidak lagi efisien atau varians tidak lagi maksimum. Untuk mengetahui ada atau tidaknya autokorelasi, dapat dilakukan uji “Durbin Watson”dengan ketentuan ( Algifari, 1997 : 79)
- Nilai DW < 1,10 ; ada autokrasi
- Nilai DW antara 1,10 s,d 1,54 ; tanpa kesimpulan
- Nilai DW antara 1,55 s.d 2,46 ; tidak ada autokorelasi
- Nilai DW antara 2,46 s.d 2,90 ; tanpa kesimpulan
- Nilai DW > 2,91 ; ada autokorelasi
3.8.4 Koefisien korelasi (R) dan koefisien determinasi (R2)
Koefisien korelasi mengukur tingkat keeratan hubungan antara variable bebas dan variable terikat. Nilai koefisien determinasi simultan yang merupakan hasil pengkuadratan koefisien korelasi menunjukkan prosentase pengaruh variable bebas secara simultan terhadap variable terikat.Dalam penelitian ini variable bebas terdiri dari materi pelatihan (X1), kemampuan pelatih ( X2), Sarana pelatihan (X3), metode pelatihan (X4), sedangkan variable dependen terdiri dari kinerja karyawan pada BNI’46 Sidoarjo. Prosentase atau kontribusi pengaruh variable bebas terhadap variable terikat yang ditunjukkan oleh koefisien determinasi simultan (Rsquared) Koefisien determinasi.
3.9. Batasan istilah ( terminology )
1. Variabel
Karakteristik factor internal dan eksternal yang dapat diukur dalam hal ini variable
independent yang terdiri dari materi penelitihan (X1), kemampuan pelatih (X2),
sarana pelatihan (X4) sedangkan variable terikat yaitu kinerja karyawan pada
BNI’46 Sidoarjo.
2. Populasi
Keseluruhan pengamatan yang menjadi penelitian kita di BNI’46 Sidoarjo.
3. Sampel
Suatu himpunan bagian dari populasi.
4. Pelatihan
Adalah suatu program tambahan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan para karyawan.
5. Kinerja
Kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya.
3.10 Pengujian Hipotesis
3.10.1 Uji hipotesis I
Untuk membuktikan kebenaran hipotesis 1 digunakan uji F berfungsi untuk mengetahui signifikansi peranan variable bebas secar serempak (simultan) terhadap variable tergantung dengan langkah-langkah sebagai berikut :
- Menentukan rumusan hipotesis
Ho : b1 = 0, b2 = 0, b3 = 0, b4 = 0, berarti variable babas yang terdiri dari materi pelatihan (X1), kemampuan pelatih (X2), sarana pelatihan (X3), dan metode pelatihan (X4) secar bersama tidak mempunyai pengaruh terhadap variable terikat yatu kinerja karyawan pada BNI’46 Sidoarjo
Ha : b1 # 0, b2 # 0, b3 # 0, b4 # 0,berarti variable bebas yang terdiri dari materi pelatihan (X1), kemampuan pelatih (X2), sarana pelatihan (X3), dan metode pelatihan (X4) secara bersama mempunyai pengaruh terhadap variable terikat yaitu kinerja karyawan (Y) pada BNI’46 Sidoarjo.
- Menentukan kinerja pengujian yaitu dengan berdasarkan hasil analisis Fhitung
dan signifikansinya, dimana
Jika signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Jika signifikansi > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak.
F hitung > F tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang artinya secara bersama ada pengaruh antara variable independent terdiri dari materi pelatihan (X1), kemampuan pelatih (X2), sarana pelatihan (X3), dan metode pelatihan (X4) terhadap variable terikat yaitu kinerja karyawan (Y) pada BNI’46 Sidoarjo.
F hitung < Ftabel, maka Ho diterima Ha ditolak, yang artinya secara bersama tidak ada pengaruh antara variable independent yang terdiri dari materi pelatihan (X1), kemampuan pelatih (X2), sarana pelatihan (X3), dan metode pelatihan (X4) terhadap variable terikat yaitu kinerja karyawan (Y) pada BNI’46 Sidoarjo.
3.10.2 Uji Hipotesis II
Untuk membuktikan secara parsial masing-masing variable digunakan uji t. Uji t berfungsi untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh variable bebas secara parsial dengan langkah-lngkah sebagai berikut :
Dalam pengujian secara parsial atau sendiri-sendiri ini penulis menggunakan T dengan hipotesis yang digunakan adalah :
1. Menentukan Rumusan Hipotesis
Ho b1 = 0, b2 = 0, b3 = 0, b4 = 0, berarti variable bebas yang terdiri dari materi pelatihan (X1), kemampuan pelatih (X2), sarana pelatihan (X3), metode pelatihan (X4) secara parsial tidak berpengaruh terhadap variable terikat yaitu kinerja karyawan (Y) pada BNI’46 Sidoarjo.
Ha :b1 # 0, b2 # 0, b3 # 0, b4 # 0,berarti variable bebas yang terdiri dari materi
pelatihan (X1), kemampuan pelatih (X2), sarana pelatihan (X3), dan metode
pelatihan (X4), secara parsial mempunyai pengaruh terhadap variable terikat yaitu kinerja karyawan (Y) pada BNI’46 Sidoarjo.
2. Menentukan kriteria pengujian yaitu dengan berdasarkan hasil analisis Thitung dan
Signifikansinya, dimana
Jika signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Jika signifikansi > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak.
T hitung > T tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya secara persial ada pengaruh antara variable independent yang terdiri dari materi pelatihan (X1) kemampuan pelatih (X2), sarana pelatihan (X3), dan metode pelatihan (X4) terhadap variable terikat yaitu kinerja karyawan (Y) pada BNI’46 Sidoarjo.
3.10.3 Uji Hipotesis III
Untuk mngetahui variable mana yang dominant diantara variable bebas yang terdiri dari materi pelatihan (X1), kemampuan pelatih (X2), sarana pelatihan (X3), dan metode pelatihan (X4) terhadap variable terikat yaitu kinerja karyawan pada BNI’46 Sidoarjo. Maka dilakukan dengan melihat rangking koefisien regresi yang distandartkan (b) atau standardized of coefficients Beta dari masing-masing variable bebas yang signifikan. Variable yang memiliki koefisien b terbesar merupakan salah satu variable bebas (X) yang dominant pengaruhnya terhadap variable terikat (y).
4.2 Analisis Hasil Penelitian
4.2.1 Uji Validitas
Sebelum penelitian dilakukan uji validitas dari instrumen penelitian yang digunakan.
Hasil uji validitas disajikan pada tabel di bawah ini ,sedangkan hasil uji validitas adalah sebagai berikut
Tabel 4.1
Uji validitas
Variabel | Nilai korelasi ( r ) | Sig | Keterangan |
X 11 | 0,935 | 0,000 | Valid |
X 12 | 0,968 | 0,000 | Valid |
X 13 | 0,906 | 0,000 | Valid |
X 14 | 0,888 | 0,000 | Valid |
X 21 | 0,904 | 0,000 | Valid |
X 22 | 0,924 | 0,000 | Valid |
X 23 | 0,882 | 0,000 | Valid |
X 24 | 0,916 | 0,000 | Valid |
X 31 | 0,919 | 0,000 | Valid |
X 32 | 0,924 | 0,000 | Valid |
X 33 | 0,877 | 0,000 | Valid |
X 34 | 0,910 | 0,000 | Valid |
X 41 | 0,878 | 0,000 | Valid |
X 42 | 0,910 | 0,000 | Valid |
X 43 | 0,887 | 0,000 | Valid |
Y 1 | 0,906 | 0,000 | Valid |
Y 2 | 0,924 | 0,000 | Valid |
Y 3 | 0,893 | 0,000 | Valid |
Y 4 | 0,834 | 0,000 | Valid |
Y 5 | 0,884 | 0,000 | Valid |
Y 6 | 0.879 | 0,000 | Valid |
Y 7 | 0,935 | 0,000 | Valid |
Y 8 | 0,851 | 0,000 | Valid |
Sumber : Lampiran SPSS
Dari hasil perhitungan dapat diketahui bahwa seluruh butis item pertanyaan memiliki nilai signifikansi kurang dari 0,05 dengan demikian dapat dikatakan bahwa seliruh butir pertanyaan adalah valid.
4.2.2 Uji Reliabilitas
Sedangkan Uji Reliabilitas dapat dilihat dari uji statistic Cronbach alpha ,dimana bila nilai cronbach Alpha > 0,6 ( Nunnally ,1969 ) dikatakan reliable sedangkan hasil dari perhitungan reliabilitas diperoleh nilai alpha sebesar 0,989 sehingga dapat dikatakan bahwa kuisioner pada penelitian ini adalah reliable.
Tabel 4.2
Nilai Conbach
Reliabillity Statistics
Cronbach's Alpha | N of Items | |
0.989 | 23 |
Adapun frewkensi jawaban pada masing- masing variable dan masing-masing indicator dapat dilihat dari tabel berikut ini :
Tabel 4.3
Frekwensi jawaban Responden
Adanya Relevansi Materi dengan Program pelatihan
X11
| Frekwency | Percent | Valid Percent | Cumulative Percent | |
Valid 3,00 4,00 5,00 Total | 13 15 2 30 | 43,3 50,0 6,7 100,0 | 43,3 50,0 6,7 100,0 | 43,3 93,3 100,0 |
Sumber : Lampiran hasil Olahan SPSS
Tabel 4.4
Frekwensi jawaban Responden
Adanya inovasi dalam menyampaikan materi
X12
| Frekwency | Percent | Valid Percent | Cumulative Percent | |
Valid 2,00 3,00 4,00 5,00 Total | 4 9 2 15 30 | 13,3 30,0 6,7 50,0 100,0 | 13,3 30,0 6,7 50,0 100,0 | 13,3 43,3 50,0 100,0 |
Sumber : Lampiran hasil Olahan SPSS
Tabel 4.5
Frekwensi jawaban Responden
Adanya kesesuaian materi dengan alokasi waktu
X13
| Frekwency | Percent | Valid Percent | Cumulative Percent | |
Valid 2,00 3,00 4,00 5,00 Total | 3 10 9 8 30 | 10,0 33,3 30,0 26,7 100,0 | 10,0 33,3 30,0 26,7 100,0 | 10,0 43,3 73,3 100,0 |
Sumber : Lampiran hasil Olahan SPSS
0 komentar:
Posting Komentar