Ciri Elite Politik berideologi Hedonsila
Oleh :
Ringga Arie suryadi
Hedonsila mungkin kata yang tetap untuk menggambarkan seorang elite politik di negeri kita yang dalam kehidupannya berideologi bahwa kesenangan dan materi adalah tujuan hidup mereka. Diambil dari kata hedone dari yunani yang berarti kesenangan, filsuf Aristippus menyatakan bahwa kehidupan orang bijak selalu mencari jaminan kesenangan maksimal. Dan parahnya banyak elite politik dan birokrat yang idem ditto menerapkan ideologi penganut hedonisme ini. Secara kasat matapun kita pasti tahu yang mana dewan dan yang mana birokrat. Kebanyakan dari mereka memakai barang – barang bermerk nomer satu.Apakah mereka penganut hedonsila ? tidak semua karena ada dari mereka yang memang berlatar belakang pengusaha sukses. Jawabannya hanya untuk mereka yang berusaha dengan sukses menjual kebijakan – kebijakan hanya untuk hidup mewah.Sikap parlente, hidup mewah dan hobi plesir ini adalah potret ciri elite politik yang berideologi hedonsila.Ketika para penyalur aspirasi rakyat berhedonsila maka yang terjadi hanyalah eksploitasi anggaran yang berujung pada korupsi besar-besaran. Perencanaan anggaran yang semestinya dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat berubah menjadi dari rakyat , oleh pejabat dibuat untuk pejabat.Mereka yang sudah terinfeksi oleh virus hedonsila ditakutkan akan menularkan penyakitnya. Dan hanya sistem Imun yang kuat yang dapat menghentikan dan bahkan bisa melumpuhkannya.Yaitu kekebalan hati yang kuat didorong sikap amanah dan tanggung jawab moral terhadap sang pencipta yang dapat mengobatinya. Saya percaya masih banyak pejabat baik dari elite politik dan birokrat yang ingat akan tugasnya menyejahterakan bangsanya dari budaya miskin, baik miskin jiwa terlebih miskin rohani ( dibaca : moral ).
Di zaman reformasi dan globalisasi ini, kita seakan kehilangan panutan yang menjadikan ideologi Pancasila sebagai dasar ideologi yang benar. Bukan membenarkan budaya tetapi berbudaya yang benar.Bukan membenarkan budaya korupsi tetapi menjadikan pancasila sebagai budaya yang benar.Apakah fasilitas yang ada kurang sekarang sehingga para pejabat ini berbondong-bondong menganggarkan mobil mewah , pesawat pribadi ataupun fasilitas mewah lainnya.Padahal fasilitas yang ada masih layak pakai. Yang perlu dilakukan adalah kesadaran untuk merawat yang sudah ada. Jangan sampai kelalaian ini terjadi seperti pada jembatan kartanegara di kukar yang kurang perhatian . Dan semestinya mereka harus memperhatikan apa yang sudah menjadi tanggung jawabnya. Masih banyak rakyat miskin Indonesia yang butuh perhatian.Masihkan perlu anda mencantumkan keinginan pribadi pada anggaran Negara yang seharusnya itu dialokasikan untuk berjuta-juta rakyat yang menanggis kelaparan disana. Sudahkah kita menyadari mana yang lebih urgent, tetap berhedonsila atau berpancasila.
kiriman kedua : ditolak sindo
Biodata Penulis
ΓΌ Mahasiswa Universitas Bhayangkara Surabaya Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Semester
akan Melanjutkan Program Dual Degree dari BPKLN Kemendiknas ke Rajamanggala university of Technology Thayanburi , Thailand.
rumah : Ringga.arie@yahoo.co.id
Nama : Ringga Arie Suryadi
Tempat / tanggal lahir : Surabaya , 10 Juni 1989
Alamat : Tambak Asri ,Surabaya
Usia : 22 tahun
Email : ringga.arie@yahoo.co.id
0 komentar:
Posting Komentar