ANALISIS FAKTOR PERSEPSI YANG MEMENGARUHI MINAT KONSUMEN UNTUK BERBELANJA PADA GIANT HYPERMARKET BEKASI
Lia Natalia
Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen
Universitas Gunadarma
ABSTRAK
ABSTRACT
Key Word: ritel, location, product equipment, product quality, price, attendance, pleasant to
shop, promotion
Jurnal Skripsi Jurusan Manajemen
PENDAHULUAN
Pasar modern (ritel) yang berkembang sekarang ini memberikan banyak alternatif pada
konsumen sebagai tempat untuk berbelanja. Alternatif yang begitu banyak menyebabkan
pasar modern (ritel) harus memperhatikan berbagai faktor, salah satu diantaranya adalah
faktor persepsi konsumen yang memengaruhi perilaku konsumen untuk mengambil keputusan
memilih tempat berbelanja yang menurut mereka yang terbaik, dan keputusan yang dibuat
oleh konsumen akan menentukan kesuksesan sebuah pasar modern (ritel). Penelitian ini
dilakukan untuk menguji pengaruh dari lokasi, kelengkapan produk, kualitas produk, harga,
pelayanan, kenyamanan berbelanja dan promosi secara bersama maupun secara parsial
terhadap minat konsumen untuk berbelanja dan untuk menganalisis variabel manakah yang
paling dominan dalam memengaruhi minat konsumen untuk berbelanja.
Dalam memilih toko (ritel), konsumen memiliki kriteria evaluasi diantaranya adalah faktor
lokasi, kelengkapan produk, kualitas produk, harga, pelayanan, kenyamanan berbelanja dan
promosi. Hal tersebut menjadikan faktor yang sangat penting dan harus diperhatikan produsen
karena akan menjadi bahan pertimbangan bagi konsumen untuk memilih toko mana yang
akan didatangi konsumen.
Persepsi konsumen yang akan diteliti secara lebih detail dapat dilihat pada gambar 1.
Lokasi
(X1)
Kelengkapan Produk
(X2)
Kualitas Produk
(X3)
Harga Produk
(X4)
Pelayanan
(X5)
Kenyamanan Berbelanja
(X6)
Promosi
(X7)
Minat Konsumen untuk Berbelanja
Gambar 1. Kerangka Pemikiran
TELAAH PUSTAKA
Pada bagian ini dipaparkan teori-teori serta pustaka yang dipakai pada waktu penelitian.
Teori-teori ini diambil dari buku literatur dan dari internet.
Pengertian Pemasaran
Menurut Kotler (2000), pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial dan managerial yang
membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat
penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain. Pemasaran adalah
suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan
harga, promosi dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan
mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan (Saladin, 2003). Secara umum, pengertian
pemasaran adalah kegiatan pemasaran untuk menjalankan bisnis guna memenuhi kebutuhan
pasar dengan barang dan atau jasa, menetapkan harga, mendistribusikan, serta
mempromosikannya melalui proses pertukaran agar memuaskan konsumen dan mencapai
tujuan perusahaan.
Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan pemasaran. Menurut Kotler
dan Armstrong (2000) pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan
pengendalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan
memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan
perusahaan. Sedangakan manajemen adalah proses perencanaan (Planning), pengorganisasian
(Organizing), penggerakan (Actuating) dan pengawasan (Controling). Jadi dapat diartikan
bahwa manajemen pemasaran adalah sebagai analisis, perencanaan, penerapan, dan
pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun dan mempertahankan
pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran dengan maksud untuk mencapai
tujuan–tujuan organisasi.
Perilaku konsumen
Menurut Engel yang disitasi oleh Priyono (2006), perilaku konsumen adalah tindakan yang
langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa,
termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini. David dan Bitta
(1988) lebih menekankan perilaku konsumen sebagai suatu proses pengambilan keputusan.
Mereka mengatakan bahwa perilaku konsumen adalah proses pengambilan keputusan yang
mensyaratkan aktivitas individu untuk mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau
mengatur barang dan jasa. Dari berbagai definisi tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa
perilaku konsumen menyoroti perilaku baik individu maupun rumah tangga, perilaku
konsumen menyangkut suatu proses pengambilan keputusan sebelum pembelian sampai
dengan mengkonsumsi produk, dan tujuan mempelajari perilaku konsumen adalah untuk
menyusun strategi pemasaran yang berhasil.
Persepsi Konsumen
Persepsi menurut Rakhmat Jalaludin (1998), adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau
hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan.
Proses persepsi bukan hanya proses psikologi semata, tetapi diawali dengan proses fisiologis
yang dikenal sebagai sensasi. Menurut Schiffman dan Kanuk (2004) yang disitasi oleh
Suryani (2008) mendefinisikan persepsi sebagai proses dimana dalam proses tersebut individu
memilih, mengorganisasikan dan menginterpretasikan stimuli menjadi sesuatu yang
bermakna.
Pengertian Ritel
Menurut Christina Whidya Utami (2006), ritel berasal dari bahasa Prancis (ritellier) yang
berarti memotong atau memecah sesuatu. Usaha ritel atau eceran dapat dipahami sebagai
semua kegiatan yang terlibat dalam penjualan barang atau jasa secara langsung kepada
konsumen akhir untuk penggunaan pribadi. Kegiatan yang dilakukan dalam bisnis ritel adalah
menjual berbagai produk, jasa, atau keduanya kepada konsumen untuk keperluan konsumsi
pribadi maupun bersama. Dengan demikian ritel adalah kegiatan terakhir dalam jalur
distribusi yang menghubungkan produsen dengan konsumen.
Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Belanja
Keputusan belanja dipengaruhi oleh kepercayaan, sikap dan nilai-nilai pelanggan, serta
berbagai faktor dalam lingkungan sosial pelanggan (Christina Whidya Utami, 2006). Proses
keputusan memilih barang atau jasa dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan faktor pribadi di
dalam diri seseorang.
• Faktor External
Faktor external yang memengaruhi keputusan belanja antara lain:
a. Keluarga
Banyak keputusan belanja dibuat untuk produk yang dikonsumsi oleh keluarga secara
keseluruhan. Ritel harus memahami bagaimana suatu keluarga membuat keputusan
belanja dan bagaimana anggota keluarga lainnya memengaruhi keputusan ini.
b. Kelompok yang dijadikan acuan
Kelompok yang dijadikan acuan satu atau lebih orang-orang yang digunakan seseorang
sebagai dasar perbandingan untuk kepercayaan, perasaan, dan perilaku.
c. Budaya
Budaya adalah faktor yang mendasar dalam pembentukan norma-norma yang dimiliki
seseorang yang kemudian membentuk atau mendorong keinginan dan perilakunya menjadi
seorang konsumen. Budaya dalam hal ini meliputi hal-hal yang dapat dipelajari dari
keluarga, tetangga, teman, guru maupun tokoh masyarakat.
• Faktor Internal
Faktor pribadi atau internal di dalam diri seseorang yang memengaruhi keputusan belanja
antara lain:
a. Aspek pribadi
Seorang pelanggan akan mempunyai perbedaan dengan pelanggan yang lain karena
faktor-faktor pribadi yang berbeda misalnya, tahapan usia, kondisi keuangan, gaya hidup,
kepribadian, dan konsep diri.
b. Aspek psikologis
Faktor psikologi yang memengaruhi seseorang dalam tindakan membeli suatu barang atau
jasa didasarkan pada motivasi, persepsi, kepercayaan, dan perilaku serta proses belajar
yang dilalui konsumen.
Proses Belanja Pelanggan
Menurut Christina Whidya Utami (2006), beberapa tahapan dalam proses belanja pelanggan
adalah sebagai berikut.
a. Pengenalan kebutuhan
Proses belanja muncul ketika orang menyadari bahwa mereka mempunyai suatu
kebutuhan yang tidak terpuaskan. Kebutuhan ini muncul ketika seorang pelanggan ingin
meningkatkan kepuasan yang berbeda dengan tingkat kepuasan yang dirasakan saat ini.
Ketika pelanggan menyadari adanya kebutuhan yang belum terpuaskan, pada saat itulah ia
berada pada tahapan pengenalan kebutuhan.
b. Pencarian informasi
Setelah pelanggan mengidentifikasi suatu kebutuhan, ia mungkin mencari informasi
tentang suatu ritel atau produk untuk membantu mencukupi kebutuhan mereka.
c. Evaluasi atas berbagai alternatif
Setelah mempertimbangkan berbagai faktor sebagai hasil dari proses pencarian informasi,
pelanggan berada pada tahapan mangevaluasi alternatif-alternatif yang telah ditetapkan
oleh pelanggan.
d. Menentukan pilihan
Setelah mengevaluasi berbagai alternatif yang telah ditetapkan oleh pelanggan, maka
pelanggan berada pada tahapan mementukan pilihan ritel mana yang akan dipilih.
e. Transaksi belanja
Ketika konsumen telah memilih ritel yang akan dikunjungi maka konsumen akan
melakukan transaksi pembelian pada ritel tersebut.
f. Evaluasi belanja
Proses belanja tidak berakhir ketika pelanggan membeli suatu produk. Setelah berbelanja,
pelanggan menggunakan produk itu dan kemudian mengevaluasi pengalaman ini untuk
menentukan apakah produk ini memuaskan atau tidak. Kepuasan adalah evaluasi pasca
konsumsi tentang seberapa baik suatu toko atau produk memenuhi atau melebihi harapan
pelanggan. Proses belanja secara lebih detail dapat dilihat dalam gambar 2.
TAHAPAN PEMILIHAN RITEL
PENGENALAN
KEBUTUHAN
PENCARIAN
INFORMASI
EVALUASI
PENENTUAN
PILIHAN
TRANSAKSI
KESETIAAN
Pengenalan kebutuhan
Mencari informasi
tentang ritel
Evaluasi ritel
Memilih ritel
Mengunjungi ritel
Membeli kembali di tempat
yang sama
Gambar 2. Proses Belanja
METODE PENELITIAN
Data penelitian merupakan data primer. Data dikumpulkan menggunakan instrument
penelitian kuesioner. Kuesioner dikembangkan untuk mengukur faktor persepsi konsumen
yang diteliti terhadap minat konsumen untuk berbelanja. Uji validitas dan reliabilitas terlebih
dahulu digunakan untuk menguji validitas dan reliabilitas kuesioner. Variabel yang diteliti
yaitu lokasi, harga, kelengkapan produk, kualitas produk, pelayanan, kenyamanan berbelanja
dan promosi.
PEMBAHASAN
Populasi penelitian adalah pengunjung Giant Hypermarket Bekasi. Penelitian dilakukan
terhadap 100 responden. Berikut adalah gambaran umum responden berdasarkan umur, jenis
kelamin, status, pekerjaan, pendidikan, dan penghasilan.
Tabel 1. Karakteristik Responden
KETERANGAN JUMLAH %
Usia 1. ≤ 25 tahun
2. 26 - 35 tahun
3. 36 - 45 tahun
4. > 45 tahun
32
53
11
4
32%
53%
11%
4%
Jenis Kelamin 1. Laki-laki
2. Perempuan
23
77
23%
77%
Status 1. Belum menikah
2. Menikah
36
64
36%
64%
Pendidikan Terakhir 1. SD
2. SLTP
3. SLTA
4. DIPLOMA
5. S1
6. S2
0
3
31
28
35
2
0%
3%
31%
28%
35%
2%
Pekerjaan 1. Pelajar / Mahasiswa
2. Karyawan
3. Ibu Rumah Tangga
4. Profesi
20
67
8
5
20%
67%
8%
5%
Pendapatan Perbulan 1. ≤ Rp 1.000.000,00
2. Rp 1.000.000,00 – Rp 2.500.000,00
3. Rp 2.500.000,00 – Rp 3.500.000,00
4. > Rp 3.500.000,00
23
63
10
4
23%
63%
10%
4%
Jurnal Skripsi Jurusan Manajemen 6
Uji Validitas dan Reliabilitas
Tabel 2. Uji Validitas
Butir
Pernyataan
Corrected Item-Total
Correlation
Corrected > r-tabel Keterangan
PA1 0,415 0,415 > 0,244 Valid
PA2 0,858 0,858 > 0,244 Valid
PA3 0,820 0,820 > 0,244 Valid
PA4 0,838 0,838 > 0,244 Valid
PA5 0,839 0,839 > 0,244 Valid
PA6 0,594 0,594 > 0,244 Valid
PB1 0,772 0,772 > 0,244 Valid
PB2 0,831 0,831 > 0,244 Valid
PB3 0,856 0,856 > 0,244 Valid
PC1 0,874 0,874 > 0,244 Valid
PC2 0,835 0,835 > 0,244 Valid
PC3 0,878 0,878 > 0,244 Valid
PD1 0,680 0,680 > 0,244 Valid
PD2 0,667 0,667 > 0,244 Valid
PD3 0,595 0,595 > 0,244 Valid
PE1 0,681 0,681 > 0,244 Valid
PE2 0,884 0,884 > 0,244 Valid
PE3 0,818 0,818 > 0,244 Valid
PE4 0,847 0,847 > 0,244 Valid
PE5 0,926 0,926 > 0,244 Valid
PE6 0,721 0,721 > 0,244 Valid
PE7 0,589 0,589 > 0,244 Valid
PF1 0,849 0,849 > 0,244 Valid
PF2 0,857 0,857 > 0,244 Valid
PF3 0,878 0,878 > 0,244 Valid
PF4 0,843 0,843 > 0,244 Valid
PF5 0,935 0,935 > 0,244 Valid
PG1 -0,172 -0.172 < 0,244 Tidak Valid
PG2 0,742 0,742 > 0,244 Valid
PG3 0,818 0,818 > 0,244 Valid
PG4 0,898 0,898 > 0,244 Valid
PG5 0,001 0,001 < 0,244 Tidak Valid
PG6 0,515 0,515 > 0,244 Valid
PH1 0,874 0,874 > 0,244 Valid
PH2 0,811 0,811 > 0,244 Valid
PH3 0,888 0,888 > 0,244 Valid
PH4 0,871 0,871 > 0,244 Valid
Dari tabel 2 uji validitas dapat diketahui bahwa dari 37 butir pernyataan untuk semua variabel
yang diuji, 35 dinyatakan valid dan 2 variabel yang tidak valid.
Tabel 3. Uji Reliabilitas
Cronbach's
Alpha
N of Items
0,976 37
Output SPSS tersebut menunjukan tabel reliability statistic, yang terlihat sebagai Cronbach
Alpha adalah 0,976 > 0,6, reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik apabila Cronbach
Alpha > 0,6 sehingga dapat disimpulkan bahwa konstruk pernyataan dari seluruh variabel
adalah reliabel.
Analisis Regresi Linear Berganda
Dengan menggunakan program komputer SPSS, maka diperoleh hasil sebagai berikut.
Tabel 4. Hasil ANOVA
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Regression 227,592 7 32,513 204,065 0,000a
Residual 14,658 92 0,159
1
Total 242,250 99
Dari tabel 4 didapat F hitung sebesar 204,065 dengan tingkat signifikasi 0,000.
Karena nilai signifikansinya < 0,05 maka promosi, harga, kelengkapan produk,
lokasi, kenyamanan berbelanja, kualitas produk dan pelayanan secara bersama–
sama berpengaruh terhadap minat konsumen untuk berbelanja.
Berdasarkan tabel tersebut didapat persamaan regresi sebagai berikut.
Tabel 5. Hasil Regresi Berganda
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
B Std. Error Beta
t Sig.
0,144 0,470 0,306 0,760
0,095 0,042 0,145 2,259 0,026
0,253 0,086 0,198 2,944 0,004
0,348 0,126 0,258 2,769 0,007
0,199 0,054 0,141 3,661 0,000
0,023 0,056 0,042 0,412 0,681
0,064 0,057 0,083 1,114 0,268
0,805 0,077 0,738 10,404 0,000
Y = 0,144 + 0,095X1 + 0,253X2 + 0,348X3 + 0,199X4 + 0,023X5 + 0,064X6 + 0,805X7
Jurnal Skripsi Jurusan Manajemen 8
Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel
lokasi (X1), kelengkapan produk (X2), kualitas produk (X3), harga (X4), pelayanan (X5),
kenyamanan berbalanja (X6) dan promosi (X7) terhadap minat konsumen untuk berbelanja.
Dari tabel 5 hasil regresi linear berganda, diperoleh hasil bahwa lokasi, kelengkapan produk,
kualitas produk, harga dan promosi secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap
minat konsumen untuk berbelanja, hal ini dapat dilihat pada hasil signifikannya yang lebih
kecil dari 0,05. Sedangkan variabel pelayanan dan kenyamanan berbelanja tidak berpengaruh
terhadap minat konsumen untuk berbelanja, hal ini terlihat dari hasil signifikannya yang lebih
besar dari 0,05.
Tabel 7. Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 0,969a
0,939 0,935 0,39916
Berdasarkan tabel diatas nilai koefisien determinasi (R Square) adalah 0,939. Hal ini
menunjukkan bahwa persentase sumbangan pengaruh variabel independent (promosi, harga,
kelengkapan produk, lokasi, kenyamanan berbelanja, kualitas produk dan pelayanan) terhadap
variabel dependent (minat konsumen untuk berbelanja) sebesar 93,9%. Atau variabel
independent (promosi, harga, kelengkapan produk, lokasi, kenyamanan, kualitas produk dan
pelayanan) mampu menjelaskan sebesar 93,9% variabel dependent (minat konsumen untuk
berbelanja), sedangkan sisanya 6,1% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain.
Tabel 6. Persentase Kontribusi Parsial
Tabel diatas menunjukkan bahwa dari ketujuh variabel, ternyata variabel promosi memiliki
persentase kontribusi terbesar terhadap minat konsumen untuk berbelanja yaitu sebesar
39,592%. Artinya adalah bahwa variabel yang paling dominan terhadap minat konsumen
untuk berbelanja adalah promosi.
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa secara bersama-sama variabel lokasi, kelengkapan
produk, kualitas produk, harga, pelayanan, kenyamanan berbelanja dan promosi berpengaruh
terhadap minat konsumen untuk berbelanja. Variabel lokasi, kelengkapan produk, kualitas
produk, harga dan promosi berpengaruh secara signifikan terhadap minat konsumen untuk
berbelanja, sedangkan variabel pelayanan dan kenyamanan berbelanja tidak berpengaruh
terhadap minat konsumen untuk berbelanja. Sedangkan variabel yang paling dominan
terhadap minat konsumen untuk berbelanja adalah promosi.
Tentunya hal ini memberikan implikasi manajerial yang penting pada pihak manajemen bisnis
eceran untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat memengaruhi minat konsumen
untuk berbelanja. Diharapkan bagi peneliti selanjutnya agar memperbanyak variabel atau
menambah jumlah responden agar hasil penelitian lebih akurat, serta membandingkan dua
atau lebih ritel yang diteliti agar tampak ritel mana yang paling diminati dan dari segi apa
konsumen lebih meminati ritel tersebut. Untuk variabel pelayanan dan kenyaman tempat
berbelanja sebaiknya tidak digunakan untuk melakukan penelitian karena kedua variabel
tersebut tidak memengaruhi minat konsumen untuk berbelanja, kecuali jika peneliti ingin
membandingkan dua atau lebih objek penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Dharmmesa, Basu Swasta. 2000, Pengantar Bisnis Modern, Edisi Ketiga, Liberty,
Yogyakarta.
Erhans, A. 1995, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Indah, Surabaya.
Hadiyatna, Ferdi. 2004, “Pemetaan Persepsi Pusat Perbelanjaan di Tinjau dari Atribut
Kepuasan Konsumen Menggunakan Model Analisa Korespondensi”, Majalah
Ekonomi dan Komputer No.2. Tahun XII. Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma.
Hidayat, Hendrik dan M. F. Shellyana Junaedi. 2002, “Hubungan antara Persepsi Harga
Konsumen dan Konsepsi Pemasaran Terhadap Produk Merek Toko (Studi Perilaku
Konsumen dengan Pendekatan Model Struktural)”, Jurnal Ekonomi dan Pembangunan
(JEP) X (1) ISSN 0854-526X, Universitas Atmajaya, Yogyakarta.
Kotler, Philip. 2000. Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi Ketiga. PT. Prenhallindo, Jakarta.
Priyono, Eddy. 2006, “Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Konsumen dalam Memilih
Kafe di Kota Surakarta”, Jurnal Ilmiah dan Ilmu Ekonomi Vol 10. No.1. 47-62.
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Rahmawati, Febrin Dwi. 2008, “Analisis Pengaruh Pengetahuan Status Pionir Sebuah Merek
terhadap Sikap Konsumen”, Penulisan Ilmiah Fakultas Ekonomi Universitas
Gunadarma, Bekasi.
Rimiyati, Hasnah. 2003, “Pengalaman Berbelanja di Supermarket dan Persepsi konsumen atas
Harga-Kualitas-Nilai”, Tesis Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
Semuel, Hatane. 2003, “Respons Lingkungan Berbelanja Sebagai Stimuli Pembelian Tidak
Terencana pada Toko Serba Ada (Studi Kasus Carrefour Surabaya)”,
http://puslit.petra.ac.id/~puslit/journals, Universitas Kristen Petra. (06 Juli 2009)
Simamora, Bilson. 2002, Panduan Riset Perilaku Konsumen, PT. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.
Siringoringo, Hotniar. 2007, “Model Pengaruh Persepsi akan Toko Ritel Modern pada
Pengalaman Berbelanja”. Jurnal Ilmiah dan Ilmu Ekonomi.
Suryani, Tatik. 2008, Perilaku Konsumen Implikasi pada Strategi Pemasaran, Graha Ilmu,
Surabaya.
Suryathi, Wayan. 1996, “Analisis Sikap dan Perilaku Beli Konsumen terhadap Suatu Produk
(Studi Kasus pada Varis Mini Market, Kapal di Denpasar”, Mandiri Edisi Ilmiah ISSN
0852-1786.
Susanti, Anita. 2007, “Analisis Perbandingan Persepsi Konsumen Minimarket Indomart dan
Alfamart”, Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang, Semarang.
Umar, Husein. 2005, Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, PT. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.
Utami, Christina Whidya. 2005, Manajemen Riset Strategi dan Implementasi Riset Modern,
Salemba Empat, Jakarta.
Uyanto, Stanislaus S. 2009. Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Edisi Ketiga. Graha Ilmu.
Yogyakarta.
Widiawan, Kriswanto dan Irianty. 2005, “Pemetaan Preferensi Konsumen Supermarket
dengan Metode Kano Berdasarkan Dimensi Servqual”,
http://puslit.petra.ac.id/journals/industrial, Universitas Kristen Petra. (28 Juni 2009)
Yuliani. 2005, “Pengaruh Lokasi, Harga dan Pelayanan terhadap Keputusan Berbelanja
Konsumen”, Skripsi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang, Semarang.
Lia Natalia
Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen
Universitas Gunadarma
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh dari lokasi, kelengkapan produk, kualitas produk, harga, pelayanan, kenyamanan dalam berbelanja dan promosi secara bersama maupun secara parsial terhadap minat konsumen untuk berbelanja dan untuk menganalisis variabel manakah yang paling dominan dalam memengaruhi minat konsumen untuk berbelanja. Populasi penelitian adalah para pengunjung Giant Hypermarket yang berada di Kota Bekasi Barat. Sampel penelitian sebanyak 100 responden. Prosedur pencarian responden dilakukan berdasarkan accidential sampling. Data penelitian merupakan data primer, dengan kuesioner sebagai instrument penelitian, yang kemudian diolah dengan perhitungan SPSS. Metode analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, secara bersama-sama variabel lokasi, kelengkapan produk, kualitas produk, harga, pelayanan, kenyamanan berbelanja dan promosi berpengaruh terhadap minat konsumen untuk berbelanja. Secara parsial variabel lokasi, kelengkapan produk, kualitas produk, harga dan promosi berpengaruh terhadap minat konsumen untuk berbelanja, sedangkan variabel pelayanan dan kenyamanan tidah berpengaruh terhadap minat konsumen untuk berbelanja. Sedangkan variabel yang paling dominan terhadap minat konsumen untuk berbelanja adalah promosi.
Kata kunci: ritel, lokasi, kelengkapan produk, kualitas produk, harga, pelayanan, kenyamanan berbelanja, promosi
ABSTRACT
The observation is to do to examine the enfluence from location, product equipment, product quality, price, attendance, pleasant to shop and promotion according togetheraltought according partial towards consumer interest for shooping and for analysis which the most dominan variable to affect consumer interest for shoping. The observation population is the visitor of Giant Hypermart in the west Bekasi. The observation sample as much 100 respondent. The procedur of existance respondent is to do based on accidential sampling. The observation data is to be primer data, with the questioner as an observation instrument, and next processing with SPSS salculation. The metod of analysis data is used double regresi linear. The observation result is according together the location, product equipment, product quality, price, attendance, pleasant to shop and promotion is influence towards the consumer
interest for shooping. According partial the location variable, product equipment, product quality, price, attendance, pleasant to shop and promotion is influence towards consumer interest for shooping, where as the attendance variable and pleasant is not influence towards consumer interest for shooping. Where as the most dominan for shooping is a promotion.
Key Word: ritel, location, product equipment, product quality, price, attendance, pleasant to
shop, promotion
Jurnal Skripsi Jurusan Manajemen
PENDAHULUAN
Pasar modern (ritel) yang berkembang sekarang ini memberikan banyak alternatif pada
konsumen sebagai tempat untuk berbelanja. Alternatif yang begitu banyak menyebabkan
pasar modern (ritel) harus memperhatikan berbagai faktor, salah satu diantaranya adalah
faktor persepsi konsumen yang memengaruhi perilaku konsumen untuk mengambil keputusan
memilih tempat berbelanja yang menurut mereka yang terbaik, dan keputusan yang dibuat
oleh konsumen akan menentukan kesuksesan sebuah pasar modern (ritel). Penelitian ini
dilakukan untuk menguji pengaruh dari lokasi, kelengkapan produk, kualitas produk, harga,
pelayanan, kenyamanan berbelanja dan promosi secara bersama maupun secara parsial
terhadap minat konsumen untuk berbelanja dan untuk menganalisis variabel manakah yang
paling dominan dalam memengaruhi minat konsumen untuk berbelanja.
Dalam memilih toko (ritel), konsumen memiliki kriteria evaluasi diantaranya adalah faktor
lokasi, kelengkapan produk, kualitas produk, harga, pelayanan, kenyamanan berbelanja dan
promosi. Hal tersebut menjadikan faktor yang sangat penting dan harus diperhatikan produsen
karena akan menjadi bahan pertimbangan bagi konsumen untuk memilih toko mana yang
akan didatangi konsumen.
Persepsi konsumen yang akan diteliti secara lebih detail dapat dilihat pada gambar 1.
Lokasi
(X1)
Kelengkapan Produk
(X2)
Kualitas Produk
(X3)
Harga Produk
(X4)
Pelayanan
(X5)
Kenyamanan Berbelanja
(X6)
Promosi
(X7)
Minat Konsumen untuk Berbelanja
Gambar 1. Kerangka Pemikiran
TELAAH PUSTAKA
Pada bagian ini dipaparkan teori-teori serta pustaka yang dipakai pada waktu penelitian.
Teori-teori ini diambil dari buku literatur dan dari internet.
Pengertian Pemasaran
Menurut Kotler (2000), pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial dan managerial yang
membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat
penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain. Pemasaran adalah
suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan
harga, promosi dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan
mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan (Saladin, 2003). Secara umum, pengertian
pemasaran adalah kegiatan pemasaran untuk menjalankan bisnis guna memenuhi kebutuhan
pasar dengan barang dan atau jasa, menetapkan harga, mendistribusikan, serta
mempromosikannya melalui proses pertukaran agar memuaskan konsumen dan mencapai
tujuan perusahaan.
Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan pemasaran. Menurut Kotler
dan Armstrong (2000) pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan
pengendalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan
memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan
perusahaan. Sedangakan manajemen adalah proses perencanaan (Planning), pengorganisasian
(Organizing), penggerakan (Actuating) dan pengawasan (Controling). Jadi dapat diartikan
bahwa manajemen pemasaran adalah sebagai analisis, perencanaan, penerapan, dan
pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun dan mempertahankan
pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran dengan maksud untuk mencapai
tujuan–tujuan organisasi.
Perilaku konsumen
Menurut Engel yang disitasi oleh Priyono (2006), perilaku konsumen adalah tindakan yang
langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa,
termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini. David dan Bitta
(1988) lebih menekankan perilaku konsumen sebagai suatu proses pengambilan keputusan.
Mereka mengatakan bahwa perilaku konsumen adalah proses pengambilan keputusan yang
mensyaratkan aktivitas individu untuk mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau
mengatur barang dan jasa. Dari berbagai definisi tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa
perilaku konsumen menyoroti perilaku baik individu maupun rumah tangga, perilaku
konsumen menyangkut suatu proses pengambilan keputusan sebelum pembelian sampai
dengan mengkonsumsi produk, dan tujuan mempelajari perilaku konsumen adalah untuk
menyusun strategi pemasaran yang berhasil.
Persepsi Konsumen
Persepsi menurut Rakhmat Jalaludin (1998), adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau
hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan.
Proses persepsi bukan hanya proses psikologi semata, tetapi diawali dengan proses fisiologis
yang dikenal sebagai sensasi. Menurut Schiffman dan Kanuk (2004) yang disitasi oleh
Suryani (2008) mendefinisikan persepsi sebagai proses dimana dalam proses tersebut individu
memilih, mengorganisasikan dan menginterpretasikan stimuli menjadi sesuatu yang
bermakna.
Pengertian Ritel
Menurut Christina Whidya Utami (2006), ritel berasal dari bahasa Prancis (ritellier) yang
berarti memotong atau memecah sesuatu. Usaha ritel atau eceran dapat dipahami sebagai
semua kegiatan yang terlibat dalam penjualan barang atau jasa secara langsung kepada
konsumen akhir untuk penggunaan pribadi. Kegiatan yang dilakukan dalam bisnis ritel adalah
menjual berbagai produk, jasa, atau keduanya kepada konsumen untuk keperluan konsumsi
pribadi maupun bersama. Dengan demikian ritel adalah kegiatan terakhir dalam jalur
distribusi yang menghubungkan produsen dengan konsumen.
Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Belanja
Keputusan belanja dipengaruhi oleh kepercayaan, sikap dan nilai-nilai pelanggan, serta
berbagai faktor dalam lingkungan sosial pelanggan (Christina Whidya Utami, 2006). Proses
keputusan memilih barang atau jasa dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan faktor pribadi di
dalam diri seseorang.
• Faktor External
Faktor external yang memengaruhi keputusan belanja antara lain:
a. Keluarga
Banyak keputusan belanja dibuat untuk produk yang dikonsumsi oleh keluarga secara
keseluruhan. Ritel harus memahami bagaimana suatu keluarga membuat keputusan
belanja dan bagaimana anggota keluarga lainnya memengaruhi keputusan ini.
b. Kelompok yang dijadikan acuan
Kelompok yang dijadikan acuan satu atau lebih orang-orang yang digunakan seseorang
sebagai dasar perbandingan untuk kepercayaan, perasaan, dan perilaku.
c. Budaya
Budaya adalah faktor yang mendasar dalam pembentukan norma-norma yang dimiliki
seseorang yang kemudian membentuk atau mendorong keinginan dan perilakunya menjadi
seorang konsumen. Budaya dalam hal ini meliputi hal-hal yang dapat dipelajari dari
keluarga, tetangga, teman, guru maupun tokoh masyarakat.
• Faktor Internal
Faktor pribadi atau internal di dalam diri seseorang yang memengaruhi keputusan belanja
antara lain:
a. Aspek pribadi
Seorang pelanggan akan mempunyai perbedaan dengan pelanggan yang lain karena
faktor-faktor pribadi yang berbeda misalnya, tahapan usia, kondisi keuangan, gaya hidup,
kepribadian, dan konsep diri.
b. Aspek psikologis
Faktor psikologi yang memengaruhi seseorang dalam tindakan membeli suatu barang atau
jasa didasarkan pada motivasi, persepsi, kepercayaan, dan perilaku serta proses belajar
yang dilalui konsumen.
Proses Belanja Pelanggan
Menurut Christina Whidya Utami (2006), beberapa tahapan dalam proses belanja pelanggan
adalah sebagai berikut.
a. Pengenalan kebutuhan
Proses belanja muncul ketika orang menyadari bahwa mereka mempunyai suatu
kebutuhan yang tidak terpuaskan. Kebutuhan ini muncul ketika seorang pelanggan ingin
meningkatkan kepuasan yang berbeda dengan tingkat kepuasan yang dirasakan saat ini.
Ketika pelanggan menyadari adanya kebutuhan yang belum terpuaskan, pada saat itulah ia
berada pada tahapan pengenalan kebutuhan.
b. Pencarian informasi
Setelah pelanggan mengidentifikasi suatu kebutuhan, ia mungkin mencari informasi
tentang suatu ritel atau produk untuk membantu mencukupi kebutuhan mereka.
c. Evaluasi atas berbagai alternatif
Setelah mempertimbangkan berbagai faktor sebagai hasil dari proses pencarian informasi,
pelanggan berada pada tahapan mangevaluasi alternatif-alternatif yang telah ditetapkan
oleh pelanggan.
d. Menentukan pilihan
Setelah mengevaluasi berbagai alternatif yang telah ditetapkan oleh pelanggan, maka
pelanggan berada pada tahapan mementukan pilihan ritel mana yang akan dipilih.
e. Transaksi belanja
Ketika konsumen telah memilih ritel yang akan dikunjungi maka konsumen akan
melakukan transaksi pembelian pada ritel tersebut.
f. Evaluasi belanja
Proses belanja tidak berakhir ketika pelanggan membeli suatu produk. Setelah berbelanja,
pelanggan menggunakan produk itu dan kemudian mengevaluasi pengalaman ini untuk
menentukan apakah produk ini memuaskan atau tidak. Kepuasan adalah evaluasi pasca
konsumsi tentang seberapa baik suatu toko atau produk memenuhi atau melebihi harapan
pelanggan. Proses belanja secara lebih detail dapat dilihat dalam gambar 2.
TAHAPAN PEMILIHAN RITEL
PENGENALAN
KEBUTUHAN
PENCARIAN
INFORMASI
EVALUASI
PENENTUAN
PILIHAN
TRANSAKSI
KESETIAAN
Pengenalan kebutuhan
Mencari informasi
tentang ritel
Evaluasi ritel
Memilih ritel
Mengunjungi ritel
Membeli kembali di tempat
yang sama
Gambar 2. Proses Belanja
METODE PENELITIAN
Data penelitian merupakan data primer. Data dikumpulkan menggunakan instrument
penelitian kuesioner. Kuesioner dikembangkan untuk mengukur faktor persepsi konsumen
yang diteliti terhadap minat konsumen untuk berbelanja. Uji validitas dan reliabilitas terlebih
dahulu digunakan untuk menguji validitas dan reliabilitas kuesioner. Variabel yang diteliti
yaitu lokasi, harga, kelengkapan produk, kualitas produk, pelayanan, kenyamanan berbelanja
dan promosi.
PEMBAHASAN
Populasi penelitian adalah pengunjung Giant Hypermarket Bekasi. Penelitian dilakukan
terhadap 100 responden. Berikut adalah gambaran umum responden berdasarkan umur, jenis
kelamin, status, pekerjaan, pendidikan, dan penghasilan.
Tabel 1. Karakteristik Responden
KETERANGAN JUMLAH %
Usia 1. ≤ 25 tahun
2. 26 - 35 tahun
3. 36 - 45 tahun
4. > 45 tahun
32
53
11
4
32%
53%
11%
4%
Jenis Kelamin 1. Laki-laki
2. Perempuan
23
77
23%
77%
Status 1. Belum menikah
2. Menikah
36
64
36%
64%
Pendidikan Terakhir 1. SD
2. SLTP
3. SLTA
4. DIPLOMA
5. S1
6. S2
0
3
31
28
35
2
0%
3%
31%
28%
35%
2%
Pekerjaan 1. Pelajar / Mahasiswa
2. Karyawan
3. Ibu Rumah Tangga
4. Profesi
20
67
8
5
20%
67%
8%
5%
Pendapatan Perbulan 1. ≤ Rp 1.000.000,00
2. Rp 1.000.000,00 – Rp 2.500.000,00
3. Rp 2.500.000,00 – Rp 3.500.000,00
4. > Rp 3.500.000,00
23
63
10
4
23%
63%
10%
4%
Jurnal Skripsi Jurusan Manajemen 6
Uji Validitas dan Reliabilitas
Tabel 2. Uji Validitas
Butir
Pernyataan
Corrected Item-Total
Correlation
Corrected > r-tabel Keterangan
PA1 0,415 0,415 > 0,244 Valid
PA2 0,858 0,858 > 0,244 Valid
PA3 0,820 0,820 > 0,244 Valid
PA4 0,838 0,838 > 0,244 Valid
PA5 0,839 0,839 > 0,244 Valid
PA6 0,594 0,594 > 0,244 Valid
PB1 0,772 0,772 > 0,244 Valid
PB2 0,831 0,831 > 0,244 Valid
PB3 0,856 0,856 > 0,244 Valid
PC1 0,874 0,874 > 0,244 Valid
PC2 0,835 0,835 > 0,244 Valid
PC3 0,878 0,878 > 0,244 Valid
PD1 0,680 0,680 > 0,244 Valid
PD2 0,667 0,667 > 0,244 Valid
PD3 0,595 0,595 > 0,244 Valid
PE1 0,681 0,681 > 0,244 Valid
PE2 0,884 0,884 > 0,244 Valid
PE3 0,818 0,818 > 0,244 Valid
PE4 0,847 0,847 > 0,244 Valid
PE5 0,926 0,926 > 0,244 Valid
PE6 0,721 0,721 > 0,244 Valid
PE7 0,589 0,589 > 0,244 Valid
PF1 0,849 0,849 > 0,244 Valid
PF2 0,857 0,857 > 0,244 Valid
PF3 0,878 0,878 > 0,244 Valid
PF4 0,843 0,843 > 0,244 Valid
PF5 0,935 0,935 > 0,244 Valid
PG1 -0,172 -0.172 < 0,244 Tidak Valid
PG2 0,742 0,742 > 0,244 Valid
PG3 0,818 0,818 > 0,244 Valid
PG4 0,898 0,898 > 0,244 Valid
PG5 0,001 0,001 < 0,244 Tidak Valid
PG6 0,515 0,515 > 0,244 Valid
PH1 0,874 0,874 > 0,244 Valid
PH2 0,811 0,811 > 0,244 Valid
PH3 0,888 0,888 > 0,244 Valid
PH4 0,871 0,871 > 0,244 Valid
Dari tabel 2 uji validitas dapat diketahui bahwa dari 37 butir pernyataan untuk semua variabel
yang diuji, 35 dinyatakan valid dan 2 variabel yang tidak valid.
Tabel 3. Uji Reliabilitas
Cronbach's
Alpha
N of Items
0,976 37
Output SPSS tersebut menunjukan tabel reliability statistic, yang terlihat sebagai Cronbach
Alpha adalah 0,976 > 0,6, reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik apabila Cronbach
Alpha > 0,6 sehingga dapat disimpulkan bahwa konstruk pernyataan dari seluruh variabel
adalah reliabel.
Analisis Regresi Linear Berganda
Dengan menggunakan program komputer SPSS, maka diperoleh hasil sebagai berikut.
Tabel 4. Hasil ANOVA
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Regression 227,592 7 32,513 204,065 0,000a
Residual 14,658 92 0,159
1
Total 242,250 99
Dari tabel 4 didapat F hitung sebesar 204,065 dengan tingkat signifikasi 0,000.
Karena nilai signifikansinya < 0,05 maka promosi, harga, kelengkapan produk,
lokasi, kenyamanan berbelanja, kualitas produk dan pelayanan secara bersama–
sama berpengaruh terhadap minat konsumen untuk berbelanja.
Berdasarkan tabel tersebut didapat persamaan regresi sebagai berikut.
Tabel 5. Hasil Regresi Berganda
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
B Std. Error Beta
t Sig.
0,144 0,470 0,306 0,760
0,095 0,042 0,145 2,259 0,026
0,253 0,086 0,198 2,944 0,004
0,348 0,126 0,258 2,769 0,007
0,199 0,054 0,141 3,661 0,000
0,023 0,056 0,042 0,412 0,681
0,064 0,057 0,083 1,114 0,268
0,805 0,077 0,738 10,404 0,000
Y = 0,144 + 0,095X1 + 0,253X2 + 0,348X3 + 0,199X4 + 0,023X5 + 0,064X6 + 0,805X7
Jurnal Skripsi Jurusan Manajemen 8
Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel
lokasi (X1), kelengkapan produk (X2), kualitas produk (X3), harga (X4), pelayanan (X5),
kenyamanan berbalanja (X6) dan promosi (X7) terhadap minat konsumen untuk berbelanja.
Dari tabel 5 hasil regresi linear berganda, diperoleh hasil bahwa lokasi, kelengkapan produk,
kualitas produk, harga dan promosi secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap
minat konsumen untuk berbelanja, hal ini dapat dilihat pada hasil signifikannya yang lebih
kecil dari 0,05. Sedangkan variabel pelayanan dan kenyamanan berbelanja tidak berpengaruh
terhadap minat konsumen untuk berbelanja, hal ini terlihat dari hasil signifikannya yang lebih
besar dari 0,05.
Tabel 7. Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 0,969a
0,939 0,935 0,39916
Berdasarkan tabel diatas nilai koefisien determinasi (R Square) adalah 0,939. Hal ini
menunjukkan bahwa persentase sumbangan pengaruh variabel independent (promosi, harga,
kelengkapan produk, lokasi, kenyamanan berbelanja, kualitas produk dan pelayanan) terhadap
variabel dependent (minat konsumen untuk berbelanja) sebesar 93,9%. Atau variabel
independent (promosi, harga, kelengkapan produk, lokasi, kenyamanan, kualitas produk dan
pelayanan) mampu menjelaskan sebesar 93,9% variabel dependent (minat konsumen untuk
berbelanja), sedangkan sisanya 6,1% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain.
Tabel 6. Persentase Kontribusi Parsial
Tabel diatas menunjukkan bahwa dari ketujuh variabel, ternyata variabel promosi memiliki
persentase kontribusi terbesar terhadap minat konsumen untuk berbelanja yaitu sebesar
39,592%. Artinya adalah bahwa variabel yang paling dominan terhadap minat konsumen
untuk berbelanja adalah promosi.
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa secara bersama-sama variabel lokasi, kelengkapan
produk, kualitas produk, harga, pelayanan, kenyamanan berbelanja dan promosi berpengaruh
terhadap minat konsumen untuk berbelanja. Variabel lokasi, kelengkapan produk, kualitas
produk, harga dan promosi berpengaruh secara signifikan terhadap minat konsumen untuk
berbelanja, sedangkan variabel pelayanan dan kenyamanan berbelanja tidak berpengaruh
terhadap minat konsumen untuk berbelanja. Sedangkan variabel yang paling dominan
terhadap minat konsumen untuk berbelanja adalah promosi.
Tentunya hal ini memberikan implikasi manajerial yang penting pada pihak manajemen bisnis
eceran untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat memengaruhi minat konsumen
untuk berbelanja. Diharapkan bagi peneliti selanjutnya agar memperbanyak variabel atau
menambah jumlah responden agar hasil penelitian lebih akurat, serta membandingkan dua
atau lebih ritel yang diteliti agar tampak ritel mana yang paling diminati dan dari segi apa
konsumen lebih meminati ritel tersebut. Untuk variabel pelayanan dan kenyaman tempat
berbelanja sebaiknya tidak digunakan untuk melakukan penelitian karena kedua variabel
tersebut tidak memengaruhi minat konsumen untuk berbelanja, kecuali jika peneliti ingin
membandingkan dua atau lebih objek penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Dharmmesa, Basu Swasta. 2000, Pengantar Bisnis Modern, Edisi Ketiga, Liberty,
Yogyakarta.
Erhans, A. 1995, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Indah, Surabaya.
Hadiyatna, Ferdi. 2004, “Pemetaan Persepsi Pusat Perbelanjaan di Tinjau dari Atribut
Kepuasan Konsumen Menggunakan Model Analisa Korespondensi”, Majalah
Ekonomi dan Komputer No.2. Tahun XII. Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma.
Hidayat, Hendrik dan M. F. Shellyana Junaedi. 2002, “Hubungan antara Persepsi Harga
Konsumen dan Konsepsi Pemasaran Terhadap Produk Merek Toko (Studi Perilaku
Konsumen dengan Pendekatan Model Struktural)”, Jurnal Ekonomi dan Pembangunan
(JEP) X (1) ISSN 0854-526X, Universitas Atmajaya, Yogyakarta.
Kotler, Philip. 2000. Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi Ketiga. PT. Prenhallindo, Jakarta.
Priyono, Eddy. 2006, “Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Konsumen dalam Memilih
Kafe di Kota Surakarta”, Jurnal Ilmiah dan Ilmu Ekonomi Vol 10. No.1. 47-62.
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Rahmawati, Febrin Dwi. 2008, “Analisis Pengaruh Pengetahuan Status Pionir Sebuah Merek
terhadap Sikap Konsumen”, Penulisan Ilmiah Fakultas Ekonomi Universitas
Gunadarma, Bekasi.
Rimiyati, Hasnah. 2003, “Pengalaman Berbelanja di Supermarket dan Persepsi konsumen atas
Harga-Kualitas-Nilai”, Tesis Fakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
Semuel, Hatane. 2003, “Respons Lingkungan Berbelanja Sebagai Stimuli Pembelian Tidak
Terencana pada Toko Serba Ada (Studi Kasus Carrefour Surabaya)”,
http://puslit.petra.ac.id/~puslit/journals, Universitas Kristen Petra. (06 Juli 2009)
Simamora, Bilson. 2002, Panduan Riset Perilaku Konsumen, PT. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.
Siringoringo, Hotniar. 2007, “Model Pengaruh Persepsi akan Toko Ritel Modern pada
Pengalaman Berbelanja”. Jurnal Ilmiah dan Ilmu Ekonomi.
Suryani, Tatik. 2008, Perilaku Konsumen Implikasi pada Strategi Pemasaran, Graha Ilmu,
Surabaya.
Suryathi, Wayan. 1996, “Analisis Sikap dan Perilaku Beli Konsumen terhadap Suatu Produk
(Studi Kasus pada Varis Mini Market, Kapal di Denpasar”, Mandiri Edisi Ilmiah ISSN
0852-1786.
Susanti, Anita. 2007, “Analisis Perbandingan Persepsi Konsumen Minimarket Indomart dan
Alfamart”, Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang, Semarang.
Umar, Husein. 2005, Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, PT. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.
Utami, Christina Whidya. 2005, Manajemen Riset Strategi dan Implementasi Riset Modern,
Salemba Empat, Jakarta.
Uyanto, Stanislaus S. 2009. Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Edisi Ketiga. Graha Ilmu.
Yogyakarta.
Widiawan, Kriswanto dan Irianty. 2005, “Pemetaan Preferensi Konsumen Supermarket
dengan Metode Kano Berdasarkan Dimensi Servqual”,
http://puslit.petra.ac.id/journals/industrial, Universitas Kristen Petra. (28 Juni 2009)
Yuliani. 2005, “Pengaruh Lokasi, Harga dan Pelayanan terhadap Keputusan Berbelanja
Konsumen”, Skripsi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang, Semarang.