Puasa , tak terasa sudah merayakannya . Marhaban Ya Ramadhan 2012, bulan dengan keberkahan dan keceriaan bagi muslimin dan muslimah seluruh dunia . Tawa dalam menikmati buka puasa , susahnya bangun sahur atau sekedar menunggu berapa menit adzan magrib terasa lagi , kekangenan akan ramainya terawih di awal -awal bulan romadhon ( soalnya semakin lama - manusianya ( baca : makmum ) pada kabur entah kemana - mungkin di tempat indah, sebut saja melati mall ). Tak apa lah sekalian ngabuburit tapi plus -plus , terlupa sejenak teraweehnya. Sindrom masyarakat Indonesia-tuk membela diri sendiri.
Moment indah bagi kita yang mungkin datang bertamu terakhir kalinya . Mengingat perbedaan kali ini , terlewati tanpa keceriaan bersama dengan bapak cip ( embahku ) dan wid ( sepupu tercinta ) yang kembali kepangkuan-Nya . Apa mau di kata , ini cerita-Nya. Untuk kita tak perlu berdemonstrasi menolak kebijakan-Nya melainkan berkaca untuk kehidupan kelak yang damai dan menata keteguhan / responbility dalam menorehkan pena dalam buku perjalanan hidup ini .
Para pembaca , mungkin kata datang dan pergi adalah suatu yang biasa , terucap atau terlewat begitu saja . Teman baru atau lama , begitu pula keluarga baru menghiasi setiap detik perjalanan / trip yg kita lewati. Kedatangan Ramadhan kali ini terasa berbeda bagiku , dalam ruang dan waktu. Seakan hidup baru ini datang untuk menguji kedewasaanku. Terlebih ketika orang tercinta pergi jauh dari sisi.
Ya Allah , entah berapa kali lagi kau beri Ramadhan bagiku. Semoga keberkahan selalu berada padaku agar tak menyia-nyiakan moment spesial ini. Mesti jauh dari "mereka" tapi ramadhan ini membawaku dekat dengan keluarga baruku, di negara dengan populasi minoritas , 10 % muslim. Hal ini yang mengujiku akan cara memaknai ramadhanmu ,melakukan aktivitas dengan normal seperti di tanah air tercinta. Ramadhan spesial ini mungkin tak lagi ada , atau menjadi yang pertama bagi hambamu ini. Mendewasakan tingkah dan memperbaiki Laku. Senantiasa Bertransformasi dengan mesin canggih yang kita sebut ramadhan.
Buber kali ini dimulai dengan mencari tempat aman ( baca : halal ) yang mungkin serasa mudah bagi kita di Indonesia. Ternyata sangat sulit ditemukan di negeri gajah putih ini. Opsi yang tak banyak antara waroeng muslim atau Just-in Buber bareng temen-temen Thai di Muslim Club. Aku mw Sedikit share akan real condition hidup menjadi minoritas di negara orang . Tapi tetep semangat dunk .... meskipun hambatan ada di mata , tak menjadi alasan mematahkan langkah baik ini ..... niat membanggakan orang tua dan bermanfaat bagi lingkungan.
Beberapa picture di bawah ini , adalah gambaran kebahagiaanku , sang perantau baru dalam menjalani keindahan ramadhan.
Buka Puasa di waroeng muslim dengan saudara dari ubhara dan STIE Mandala Jember .... Senyum dunk |
Abis buka ... Cuci -cuci Yuk ( Buber dengan anak Thai di Muslim Club ) |
Makan dulu sebelum cuci piringnya |
0 komentar:
Posting Komentar